Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Zooplankton Community Structure in Seagrass Ecosystem, Tongkaina Village, Bunaken Darat District, Manado City Brenda V.A. Lahiwu; Rose O.S.E. Mantiri; Ferdinand F. Tilaar; Laurentius Th. X. Lalamentik; Ruddy D. Moningkey; Billy T. Wagey
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.03 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.10.2.2019.24481

Abstract

This study aims to determine the type and community structure of zooplankton in the Tongkaina seagrass aquatic ecosystem. Sampling was carried out at 3 location points using plankton nets. Plankton net was drawn along 50 meters from the sea towards the beach. There are 14 genera of zooplankton in the morning and 17 genera in the afternoon. The total density of zooplankton in the morning was 0.064 individual/l , and in the afternoon 0.114 individual/l. The highest density of zooplankton in the morning is Limacina and in the afternoon, Calanus. The zooplankton Diversity Index (H ') in the morning is 2.5907 and in the afternoon is 2.7321, indicating that the diversity level is less diverse. Morning uniformity (e) zooplankton index was 0.5614 and in the afternoon 0.5267, showed that the distribution pattern of zooplankton was moderate. The zooplankton dominance (C) index in the morning was 0.0783 and in the afternoon 0.0720. This shows that there is no dominant genus. Water conditions fall into the good category due to the temperature, salinity, and pH that are quite stable and are still within the limits of feasibility for zooplankton life.    Keywords: Zooplankton, Community Structure, Seagrass, Tongkaina Waters.Keywords: Zooplankton, Community Structure, Seagrass, Tongkaina Waters  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan struktur komunitas zooplankton yang ada di ekosistem perairan lamun Tongkaina. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 titik lokasi dengan menggunakan jaring plankton.Plankton net ditarik sepanjang 50 meter dari laut ke arah pantai. Terdapat 14 genus zooplankton pada waktu pagi dan 17 genus pada waktu sore. Kepadatan total zooplankton pada waktu pagi hari 0.064 ind/l dan sore hari 0.114 ind/l. Kepadatan relatif zooplankton yang tertinggi pada pagi hari yaitu Limacina dan pada sore hari yaitu Calanus. Adapun Indeks Keanekaragaman (H’) zooplankton pada pagi hari sebesar 2.5907 dan sore hari sebesar 2.7321, menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman kurang beragam. Indeks Keseragaman (e) zooplankton pada pagi hari sebesar 0.5614 dan pada sore hari 0.5267, menunjukkan bahwa pola sebaran zooplankton sedang. Indeks Dominansi (C) zooplankton pada waktu pagi hari sebesar 0.0783 dan sore hari 0.0720. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada genus yang dominan. Kondisi perairan masuk dalam kategori baik dikarenakan suhu, salinitas dan pH cukup stabil dan masih berada dalam batas kelayakan bagi kehidupan zooplankton.Kata kunci: Zooplankton, Struktur Komunitas, Lamun,  Perairan Tongkaina.
Seagrass Community of The Coastal In Southern Of Bangka Island, North Minahasa Regancy, North Sulawesi Province Febry S. I. Menajang; Georis J. F. Kaligis; Billy T. Wagey
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 5 No. 2 (2017): ISSUE JULY - DECEMBER 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.5.2.2017.15532

Abstract

Purpose of this research is to know the community of seagrass, and physical-chemical parameters in the South Bangka island, North Minahasa Regancy, North Sulawesi Province. Data retrieval by the random sampling of systematic method on three lines transect with 50 m long, and 30 quadrants. Data taken in each quadrant is number of species and number of individuals of each species. Results of the measurement of physical and chemical parameters of static waters associated with the feasibility of life for water organisms in it, generally in good condition. Ten species of seagrass have been found in the southern part of the island of Bangka. Four species are always found in any transek i.e Syringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata, Enhallus acaroides, and Halophylla ovalis. The highest found in seagrass cover transek 1 i.e. 67.00% while the lowest in transek 3 i.e. 46.30%.  Seagrass cover Enhallus acaroides in Bangka island very prominent compared to other species. Based on the current index value is important, Syringodium isoetifolium have a high importance value index only in the transek 3 which means this type of seagrass seagrass types affect other takes part in community level.  Ecological index results suggest that the ecosystem of seagrass in Bangka island in the southern part of the State is stable.Keywords: Seagrass, Bangka Island, importance value index (INP).   AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui komunitas lamun, dan parameter fisik-kimia di bagian Selatan Pulau Bangka; Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.  Pengambilan data dengan metode sampling acak sistimatis; pada tiga transek yang diletakkan tegak lurus garis, sepanjang 50 m.  Jumlah kuadran yang digunakan sebanyak 30.  Data yang diambil dalam setiap kuadran dihitung jumlah jenis dan jumlah individu setiap jenis. Hasil pengukuran parameter fisik statis dan kimia perairan dihubungkan dengan kelayakan hidup bagi organisme air yang ada di dalamnya, umumnya dalam kondisi baik.  Telah ditemukan sepuluh spesies lamun di Pulau Bangka bagian selatan.  Empat spesies selalu dijumpai di setiap transek yaitu Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, Enhallus acoroides, dan Halophylla ovalis. Tutupan lamun tertinggi ditemukan di transek 1 yaitu 67,00 % sedangkan yang terendah di transek 3 yaitu 46,30 %.    Tutupan lamun Enhallus acaroides di Pulau Bangka sangat menonjol dibandingkan dengan jenis lainnya.  Berdasarkan nilai indeks nilai penting; jenis Syringodium isoetifolium memiliki indeks nilai penting yang tinggi hanya di transek 3 yang berarti jenis lamun ini turut mempengaruhi jenis lamun lainnya dalam tingkat komunitas. Hasil indeks ekologi  menunjukkan bahwa ekosistem lamun di Pulau Bangka bagian Selatan dalam keadaan stabil.Kata kunci: Lamun, Pulau Bangka, Indeks Nilai Penting (INP)