Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : INKUIRI : Jurnal Pendidikan IPA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED INQUIRY LABORATORY (GIL) UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS DIMENSI KONTEN Ita Widya Yanti; Suciati Sudarisman; Maridi Maridi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 2 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i2.9486

Abstract

Penelitian bertujuan untuk:1) mengetahui karakteristik modul berbasis GIL; 2) menguji kelayakan modul pembelajaran berbasis GIL; dan 3) menguji keefektivan modul berbasis GIL untuk meningkatkan literasi sains dimensi konten pada materi Sistem Pencernaan. Penelitian menggunakan model prosedur Research And Development (R & D) mengacu pada model Borg and Gall (1983) yang dimodifikasi. Subjek pengembangan meliputi responden uji lapangan awal berjumlah 4 validator dan 2 praktisi, responden uji skala kecil berjumlah 10 peserta didik. Responden uji lapangan terbatas berjumlah 50 peserta didik yang terdiri atas 2 kelas mengunakan modul yaitu 25 peserta didik kelas XI MIA 1 dan 25 peserta didik kelas XI MIA 3. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar analisis, angket, lembar validasi, wawancara, dan tes. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan hasil belajar dianalisis dengan N-gain ternormalisasi untuk mengetahui keefektivan modul, Paired-sample t-test untuk mengetahui literasi sains dimensi konten sebelum dan setelah menggunakan modul berbasis GIL. Hasil penelitian diperoleh: 1) Modul berbasis GIL untuk meningkatkan literasi sains dimensi konten pada materi Sistem Pencernaan dikembangkan sesuai dengan sintaks GIL (observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, dan aplikasi) dengan pendekatan saintifik; 2) Hasil pengembangan modul berbasis GIL dari validator ahli instrumen pembelajaran memperoleh kategori “baik” dengan persentase 85%, dan kategori “sangat baik” dari ahli keterbacaan dengan persentase 100%, ahli materi dengan persentase 92%, ahli penyajian modul dengan persentase 100%,  praktisi modul dengan persentase 100% serta responden uji skala kecil dengan persentase 87,38%, sehingga modul berbasis GIL layak digunakan di kelas XI; 3) Hasil keefektivan modul berbasis GIL pada materi Sistem Pencernaan terdapat kenaikan literasi sains dimensi konten setelah mengunakan modul berbasis GIL, sehingga modul efektif dalam meningkatkan literasi sains dimensi konten. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa karakteristik modul berbasis GIL sesuai sintaks GIL (observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, dan aplikasi) dengan pendekatan sainstifik, layak, dan efektif untuk meningkatkan untuk meningkatkan literasi sains dimensi konten pada materi Sistem Pencernaan kelas XI.
PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATING SOCIETY, SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND COLLABORATIVE MIND MAPPING (ISSETCM2) UNTUK MEMBERDAYAKAN LITERASI LINGKUNGAN Ari Maryani; Suciati Sudarisman; Sugiyarto Sugiyarto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17278

Abstract

Model Integrating Society, Science, Environment, Technology And Collaborative Mind Mapping (ISSETCM2) merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan SETS dan teknik CM2. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui karakteristik model pembelajaran ISSETCM2 ditinjau dari aspek budaya untuk memberdayakan literasi lingkungan; 2) mengetahui kelayakan model pembelajaran ISSETCM2 ditinjau dari aspek budaya untuk memberdayakan literasi lingkungan; 3) menguji keefektifan produk model ISSETCM2 ditinjau dari aspek budaya untuk memberdayakan literasi lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D) yang mengadaptasikan model Borg & Gall yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; 2) perencanaan; 3) pengembangan produk awal; 4) uji coba awal; 5) revisi tahap I; 6) uji coba lapangan terbatas; 7) revisi tahap II; 8) uji coba lapangan operasional; 9) revisi tahap III; 10) diseminasi atau penyebaran. Analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik model ISSETCM2 adalah membuat hubungan keterkaitan antara unsur dalam SETS dan budaya dengan menggunakan CM2. Produk model pembelajaran ISSETCM2 layak digunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan penilaian ahli dan praktisi pembelajaran dan dapat memberdayakan literasi lingkungan siswa. Peningkatan nilai tes literasi lingkungan dalam kategori “sedang” setelah diterapkan model pembelajaran ISSETCM2 dan terdapat perbedaan yang signfikan antara nilai tes literasi lingkungan pada kelas model dan kelas kontrol yaitu rerata nilai postes kelas model lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan level sig 0,00 < 0,05
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS INQUIRY LESSON TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS Izzatin Kamala; Baskoro Adi Prayitno; Suciati Sudarisman
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i1.9610

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) prosedur pengembangan modul IPA Terpadu berbasis Inquiry Lesson tema Pencemaran Lingkungan; 2)  karakteristik modul IPA Terpadu berbasis Inquiry Lesson tema Pencemaran Lingkungan; 3) kelayakan modul IPA Terpadu berbasis Inquiry Lesson tema Pencemaran Lingkungan; 4) efektivitas modul IPA Terpadu berbasis Inquiry Lesson tema Pencemaran Lingkungan terhadap literasi sains. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan hasil modifikasi model penelitian pengembangan dari Borg & Gall yang telah dimodifikasi. Validasi desain produk dilakukan oleh ahli materi, ahli pendidikan, ahli media pembelajaran, ahli bahasa dan praktisi guru IPA. Subyek uji coba lapangan adalah 35 siswa kelas VII-B, subyek uji lapangan adalah 35 siswa yang diambil secara acak dari dua kelas yaitu VIIA dan VIIC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengembangan IPA Terpadu berbasis Inquiry Lesson mengadaptasi kerangka modul dari Depdiknas 2008 yang terdiri dari bagian pembuka, inti dan bagian penutup.  Prosedur pengembangan menggunakan Borg & Gall yang telah dimodifikasi yang terdiri dari: penelitian dan pengumpulan data awal, perencanaan penelitian, pengembangan produk awal, uji coba awal, revisi hasil uji coba terbatas, uji coba lapangan, revisi hasil uji coba lapangan, uji lapangan, revisi produk akhir dan diseminasi; 2) Modul IPA Terpadu berbasis Inquiry Lesson tema Pencemaran Lingkungan mempunyai karakteristik model keterpaduan webbed, basis modul Inquiry Lesson, dan sesuai dengan Kurikulum 2013; 3) kelayakan modul sangat baik dengan penilaian ahli materi 88%, ahli pendidikan 100%, ahli media pembelajaran 83%, ahli bahasa 82%, praktisi 93%; 4) penerapan modul IPA Terpadu berbasis Inquiry Lesson pada kelas uji coba lapangan dan uji lapangan  secara signifikan dapat meningkatkan literasi sains siswa dengan rata-rata N-gain masing-masing sebesar 0,5 dan 0,62 pada kategori sedang. Uji korelasi gain literasi sains pada uji coba lapangan dengan uji lapangan memperoleh nilai korelasi sebesar 0,957 artinya hubungan korelasi literasi sains pada uji coba lapangan dan uji lapangan sangat kuat. Nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara literasi sains siswa ketika siswa menggunakan modul pada uji coba lapangan dengan uji lapangan.
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIINTEGRASIKAN DENGAN PREDICT – OBSERVE – EXPLAIN (POE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN INFERENSI SISWA Dwi Wahyuni; Suciati Sudarisman; Sugiyarto Sugiyarto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i1.9544

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model PBL, POE dan integrasi model PBL-POE terhadap prestasi belajar ditinjau dari kreativitas dan kemampuan inferensi.                Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 3x2x2. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bojonegoro Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling, masing-masing terdiri dari 32 siswa. Kelas eksperimen I diberi perlakuan menggunakan model PBL, kelas eksperimen II diberi perlakuan menggunakan model POE dan kelas eksperimen III diberi perlakuan menggunakan integrasi model PBL-POE. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk hasil belajar kognitif, angket untuk  hasil belajar afektif, psikomotor, kreativitas dan kemampuan inferensi. Uji hipotesis penelitian menggunakan Anova tiga jalan sel tidak sama dengan bantuan software SPSS 18.                         Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) ada pengaruh integrasi model PBL-POE terhadap prestasi belajar baik aspek kognitif, afektif, psikomotor; (2) ada pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar siswa; (3) tidak ada pengaruh kemampuan inferensi terhadap prestasi belajar siswa; (4) tidak ada pengaruh interaksi model pembelajaran dengan kreativitas kategori tinggi rendah terhadap prestasi belajar siswa; (5) ada pengaruh interaksi model pembelajaran dengan kemampuan inferensi kategori tinggi rendah terhadap prestasi belajar siswa; (6) ada pengaruh interaksi antara kreativitas dan kemampuan inferensi terhadap prestasi belajar siswa; (7) tidak ada pengaruh integrasi model PBL-POE dengan kreativitas siswa dan kemampuan inferensi terhadap prestasi belajar siswa.