Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perancangan Mesin Pemanggang Kacang Tanah Menggunakan Pengatur Waktu Puji Basuki; Eri Kurniawan; Agustien Zulaidah; Ricka Prasdiantika
Neo Teknika Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Neoteknika Volume 8 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v8i1.1905

Abstract

Pengolahan kacang tanah dengan cara dipanggang secara sederhana sudah lama dilakukan, yaitu dengan memasukkan kacang tanah ke dalam wajan yang dipanaskan dan dibolak balik secara manual, sehingga kurang efektif dan efisien. Seiring dengan kemajuan teknologi, dilakukan pembuatan mesin alat pemanggang kacang tanah. Namun pada proses pemanggangan kacang, pekerja harus stand by menjaga mesin agar tidak terjadi kacang terlalu matang (overcooked) atau kacang belum matang yang dapat menurunkan kualitas dan cita rasa dari kacang.Pada penelitian ini dilakukan perancangan mesin pemanggang kacang tanah menggunakan pengatur waktu (timer), agar diperoleh mesin pemanggang kacang dengan spesifikasi dan performa yang baik. Penggunaan timer pada pengapian bertujuan untuk menjaga panas dan durasi waktu pemanggangan agar menghasilkan tingkat kematangan kacang yang merata. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu studi pendahuluan, observasi, interview, dan eksperimen. Tahap perancangan yaitu membuat alternatif sub komponen yang akan digunakan, kemudian membuat matriks alternatif komponen untuk kemudahan analisa.Hasil penelitian berupa terciptanya rancangan mesin pemanggang kacang tanah dengan pengatur waktu. Berdasarkan keunggulan dan kelemahan komponen maka dipilih komponen yaitu profil rangka yang dipilih yaitu profil L (besi siku) kerena lebih ringan dan mudah untuk dirangkai, penggerak utama yang dipilih motor listrik, sistem transmisi yang dipilih roda gigi untuk menghubungkan putaran dari motor ke poros utama, dan sistem pemanggang yang dipilih yaitu tutup tengah untuk mempermudah pengeluaran kacang. Mesin pemanggang ini memiliki ukuran 375 mm x 375 mm x 430 mm dengan sistem transmisi menggunakan gearbox dan rasio reducer 1:25, serta daya motor listrik sebesar 0,25 HP. Mesin pemanggang ini mampu menampung kacang sebanyak 16,956 kg.Kata kunci :  mesin pemanggang, kacang tanah, tanpa minyak, pengatur waktu
Realisasi Proses Transitivitas pada Pidato Shinzou Abe di Acara “Singapore Lecture” ke-33 Mu'alim Nur Ahsan; Eri Kurniawan; Retty Isnendes
Journal on Education Vol 6 No 4 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 4 Mei-Agustus 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i4.6019

Abstract

This research discusses how the transitivity process was realized in Shinzou Abe's speech at the 33rd "Singapore Lecture", using transitivity process analysis, it can be seen how Shinzo Abe as the leader of the country shows his attitude verbally in the international sphere, especially in this case countries ASEAN. Researchers used speech data taken from the archives of the Japanese Ministry of Relations, which was then broken down into sentences for analysis to find the dominant transitivity process. As a result, 223 data were obtained which were dominated by the behavioral transitivity process, amounting to 83 data or 37.22%. The discussion which was the main point in Shinzo Abe's speech was more focused on building cooperation and good relations with ASEAN countries.
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN UNITY 3D Mustagfirin Mustagfirin; Eri Kurniawan
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 13, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v13i1.9514

Abstract

Bahasa Inggris sebagai Bahasa internasional yang paling utama. Bahasa Inggris merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi, karenanya tanpa kemampuan Bahasa Inggris seseorang  akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi di dunia yang semakin terbuka, cepat, dan tak terkendali. Bahasa Inggris sangat penting untuk dikenalkan pada anak sedini mungkin, sehingga sejumlah besar sekolah dasar telah menetapkan Bahasa Inggris sebagai muatan lokal. Berdasarkan kondisi tersebut dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang menarik, kreatif, dan tidak membosakan. Salah satu media pembelajaran yang menarik minat  belajar siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis android. Sementara itu kemajuan teknologi membuka peluang untuk mengembangkan sebuah aplikasi media pembelajaran menggunakan Unity 3D. Unity merupakan sebuah game engine yang dibuat oleh Unity Technology. Kelebihan Unity dibandingkan dengan game engine lainnya adalah kemampuan membuat game cross platform. Dengan Unity 3D, game yang dibuat dapat dimainkan di berbagai perangkat, seperti smartphone dan game console. Teknologi ini dapat diterapkan dalam media untuk pembelajaran bahasa Inggris. Sehingga mendorong penulis untuk melakukan suatu penelitian dengan membuat aplikasi menggunakan Unity 3D yang menggunakan metode pengembangan multimedia yang terdiri dari concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution. Pembangunan aplikasi menggunakan Unity 3D. Kemudian untuk pembuatan Asset menggunkan Adobe Photoshop Cs 6. Sedangkan pemodelan Aplikasi ini menggunakan metode UML berupa use case diagram dan activity diagram. Hasil dari penelitian ini adalah dihasilkan sebuah aplikasi media pembelajaran bahasa Inggris menggunakan Unity 3D berbasis android demi terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan guna meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tercapainya ketuntasan belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris.
A Genre Analysis of Science and Technology Scopus-Indexed Journal Articles: Does Impact Factor Project Different Rhetorical Moves? Suryawinata, Violita Zarkasih; Eri Kurniawan; Arif Husein Lubis
JL3T (Journal of Linguistics, Literature and Language Teaching) Vol 9 No 1 (2023): JL3T Vol. IX No. 1 2023
Publisher : UPT. Pengembangan Bahasa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/jl3t.v9i1.5563

Abstract

Productivity in conducting research and publishing articles is the obligation of lecturers as academics. However, due to their failure to follow international writing conventions, they have difficulties in writing for international publications. Various studies have investigated the rhetorical move of research articles; however, much still needs to be investigated on the rhetorical move of the research articles written by highly reputable lecturers by comparing their publications in low-impact versus high-impact Scopus-indexed journals. This study aims to analyse the rhetorical structures of research articles in low and high-impact articles written by highly reputable lecturers in one of the universities in West Java in science and technology. Eight research articles were analysed through the framework of the move proposed by Maswana et al. in 2015. The results showed similarities and differences between the two groups. Stating a purpose, methods, and results in the abstract section was obligatory. In the method section, recounting an experimental process was always present in both groups. Interestingly, the difference was shown in stating the research implications in the conclusion part, where high-impact frequently used the move more than low-impact articles. The results show that the impact factor partly projects rhetorical moves in the research articles. This study is expected to be a useful reference for Indonesian lecturers to develop their awareness of writing an impactful research article.
Balancing Linguistic Goals and Community Relevance: Lessons from Documenting the Baduy dalam Sundanese Language Hernawan; Eri Kurniawan; Retty Isnendes; Rd. Dian Dia-an Muniroh; Haris Santosa Nugraha; Bradley McDonnel; Michael Ewing
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 1 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i1.657

Abstract

Language documentation plays a critical role in preserving linguistic diversity and cultural heritage. However, balancing the academic goals of linguists with the practical needs and interests of indigenous communities remains a challenge. This study reports on the first phase of documenting the relatively isolated indigenous language of Baduy Dalam in Banten, Indonesia. Using a linguist-centered approach, the fieldwork involved eliciting language data and recording daily narratives, culminating in the creation of a small Baduy dictionary. While the project succeeded in capturing targeted word forms and sentence structures, local informants expressed concerns about its relevance to their community. These findings highlight the limitations of linguist-driven documentation efforts, suggesting the need for approaches that prioritize community engagement and shared ownership of language preservation initiatives. A shift towards community-based and multidisciplinary methodologies may foster greater participation, ensuring that language documentation aligns with both academic and local community objectives.
Makna Politik Istilah “Antek”: Kajian Ilokusi dan Korpus Linguistik dalam Jurnal Akademik Kevin Andrian Seda; Eri Kurniawan; Rinaldi Supriadi
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.5917

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengidentifikasi pola makna penggunaan kata “Antek” dalam korpus artikel jurnal politik dan pendidikan bereputasi serta mengidentifikasi kecenderungan tindak tutur Ilokusi yang terkandung di dalamnya. Fenomena penggunaan kata “Antek” dalam berbagai kajian wacana terutama dalam konteks politik dan sosial menunjukkan adanya pergeseran makna dan fungsi pragmatik yang menarik untuk dibahas secara mendalam. Tujuan penggunaan perangkat AntConc untuk mengidentifikasi frekuensi dan konteks penggunaan kata “Antek”. Penelitian ini menerapkan pendekatan korpus linguistik dengan tujuan mengidentifikasi pola makna kata “Antek” serta membangun korpus mini yang bersumber dari artikel-artikel jurnal bertema politik, sosial, dan budaya. Sebagai bagian dari tindak tutur Ilokusi, makna kata “Antek” sering digunakan seperti; makna tuduhan, makna pembentukan opini dan gaya bahasa dalam komunikasi. Data pada penelitian ini dikumpulkan dari jurnal ilmiah bidang politik dan pendidikan. Jurnal tersebut diperoleh dari tahun 2020 sampai 2025 tepatnya 5 tahun terakhir. Kemudian, dianalisis menggunakan perangkat korpus linguistik yaitu AntConc. Hasil analisis awal menunjukkan bahwa kata “Antek” sering digunakan dalam konteks negatif dengan kecenderungan sebagai labelisasi pihak tertentu dalam ranah politik. Kata ini sering dikaitkan dengan narasi negatif dari oposisi kepada pemimpin negara. Sementara itu, penggunaan kalimat “Antek” dalam konteks akademik, seperti dalam artikel pendidikan, kata “Antek” muncul dalam bentuk deskriptif atau kutipan terhadap wacana lain, misalnya: “Label ‘antek asing’ sering dipakai dalam wacana politik untuk mempengaruhi opini publik.” Ujaran ini bersifat informatif dan memiliki tindak tutur ilokusi representatif netral tanpa muatan ekspresif negatif. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kata yang sama dapat memiliki dampak pragmatik berbeda tergantung konteks sosial dan tujuan komunikasi. Implikasi penelitian ini mengarah pada pemahaman yang lebih luas tentang peran tindak Ilokusi dalam pembentukan wacana dan pengaruhnya terhadap opini publik.
MAPPING PHONOLOGICAL CHANGE: A GEOLINGUISTIC STUDY OF /W/ AND /B/ VARIATION IN BAHASA JAWA CIREBON Juwintan; Eri Kurniawan; R. Dian Dia-an Muniroh
English Review: Journal of English Education Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v13i2.11849

Abstract

Phonological difference between geographical areas is a primary topic for dialectology and sociolinguistics, especially in multilingual settings like Indonesia. Previous studies of Cirebon Javanese have been mostly concerned with lexical matters and general dialect groupings, whereas the more detailed phonemic differences and their geographical dynamics are understudied. Previous studies of Cirebon Javanese have been mostly concerned with lexical matters and general dialect groupings, whereas the more detailed phonemic differences and their geographical dynamics are understudied. This research is intended to describe the spatial distribution of consonantal phonemes /w/ and /b/ in Cirebon Javanese and identify points of conservatism and innovation. This research applied a descriptive qualitative research design, with data obtained from 534 respondents from 267 villages in four distinct areas (North, East, Central, and Northwest Cirebon). The five key lexical items that showed variation between /w/ and /b/ were examined through structured interviews, phonological coding, and geospatial analysis with the help of QGIS. The /w/ phoneme was predominantly present in the Northern and Eastern regions, with archaic linguistic features. The /b/ phoneme was discovered to be more prevalent in Central Cirebon, with phonological innovation as a result of urbanization and contact with Standard Indonesian. Also, transitional zones with merged forms were discovered in Northwest Cirebon. The geographical, social, and contact factors influence the phonological variation of Cirebon Javanese. This research underscores the need to incorporate spatial technologies into sociophonological investigation and informs a more nuanced understanding of dialect change in multilingual settings. Theoretically, it advances micro-level geolinguistic analysis; practically, it aids dialect documentation and preservation.
ENGLISH MORPHEME ACQUSITION AS A SECOND LANGUAGE AMONG CHILDREN IN ONLINE GAMING ENVIRONMENTS Asih Prihandini; Dadang Sudana; Eri Kurniawan
Indonesian EFL Journal Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ieflj.v11i2.11850

Abstract

This study aims to explore the acquisition of English morphemes which is the second language used by children through their interaction in online games. English morphemes, which have different structures from Indonesian morphemes, are analyzed based on their types, especially on root, affixation, stem and base. This study uses a qualitative approach with descriptive analysis. The research sample consists of children aged 7 to 12 years old who have experience playing online games. Observations were made to identify the use of relevant English morphemes. The results show that children can understand and use roots both as content words and function words. However, not all lexical morphemes are found in children's speech, nor are bound roots as part of morphemes. The types of affixes used by children in playing online games are affixes at the beginning and end. There is no use of infixes. Root, stem and base which are word building elements have been used by children in the context of online games.