Aries Sukariawan
Sekolah Tinggi Ilmu Perkebunan Agribisnis Perkebunan (STIPAP), Medan- 20222

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Variasi Dosis Pupuk Bioneensis pada Tanaman Kedelai Edamame (Glycine max (L) Merril) yang Ditanam Secara Tumpang Sari di Areal Tanaman Karet Hanafi, Muhammad; Sukariawan, Aries; Rahutomo, Suroso; Sakiah, Sakiah
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 3 No. 1 (2025): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/tabela.v3i1.758

Abstract

Memanfaatkan areal di gawangan karet dapat menambah penghasilan pada satuan luas areal tanah sebelum tanaman karet menghasilkan, yaitu dengan tumpang sari tanaman kedelai edamame. Bioneensis salah satu pupuk hayati yang mampu memperbaiki kesuburan tanah, didalamnya mengandung lebih dari 108 bakteri penambat N, pelarut P, dan penghasil IAA yang berfungsi sebagai plant growth promoting rhizobacteria (PGPR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bioneensis yang optimal untuk pertumbuhan kedelai edamame yang ditanam secara tumpang sari pada areal tanaman karet. Penelitian dilaksanakan di kebun praktek komoditas karet, Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) pada bulan April hingga Agustus 2022. Penelitian disusun secara acak kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri atas empat taraf dan empat ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun majemuk dan indeks luas daun yang diamati pada minggu ke 4, 6 dan 8 setelah tanam. Data dianalisis menggunakan ANOVA pada α 5%, bila F hitung > F tabel, maka dilanjutkan dengan Uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan variasi dosis bioneensis berpengaruh nyata terhadap diamater batang pada 6 dan 8 minggu setelah tanam serta indeks luas daun yang diukur pada masa panen. Pemberian bioneensis dosis 2,5 Kg/m2, 5 Kg/m2 dan 10 Kg/m2 tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada semua parameter, dengan demikian dianjurkan menggunakan dosis bioneensis 2,5 Kg/m2 guna meningkatkan pertumbuhan edamame yang ditanam pada sela tanaman karet.
Efektivitas Pupuk Bioneensis pada Pertumbuhan Polong dan Produksi Kedelai Edamame (Glycine max (L) Merril) dengan Sistem Tumpang Sari di Areal TBM Karet Sipayung, Hanafi Harun; Sukariawan, Aries; Prayitno, Habib
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 3 No. 2 (2025): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/tabela.v3i2.1135

Abstract

Edamame merupakan jenis tanaman kedelai yang berasal dari Jepang yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai biasa. Pemupukan menjadi faktor penting dalam budidaya tanaman edamame, pemupukan dimaksud bukan pupuk anorganik semata namun dalam arti luas termasuk didalamnya pupuk organik maupun pupuk hayati. Penelitian dilaksanakan di kebun praktek TBM karet Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI), yang berlangsung pada bulan April – Agustus 2022. Tujuan penelitian adalah menguji efektifitas pengaplikasian berbagai dosis pupuk Bioneensis tarhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame sebagai tanaman tumpang sari di areal TBM karet dan menganalisa beberapa parameter pengamatan tanaman kedelai edamame pengaruh dari pupuk konsorsium mikroba (Bioneensis) di areal TBM karet. Penelitian ini menggunaknan rancangan acak kelompok (RAK) Non Faktorial, parameter yang diamati meliputi jumlah biji pertanaman, berat biji per tanaman, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, hasil perpetak dan produksi per hektar. Hasil penelitian menunjukkan, bioneensis memberikan pengaruh terhadap hasil kedelai edamame sebagai tumpang sari di areal tanaman karet. Dosis P3 (10 kg bioneensis/m2) memberikan nilai tertinggi pada jumlah biji pertanaman, berat biji pertanaman, berat polong pertanaman, hasil perpetak dan konversi produksi ton/ha.