Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Teknik Dasar Lempar Cakram Mahasiswi Angkatan 2014 Ahmad Atiq
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 7, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v7i1.16860

Abstract

Discus throwing is one of the throwing events in athletics, where the tools were cast in the form of discs with a certain weight and size. Number discus throwing is always competed in every championship multy special event or championship for athletics, both for the individual as well as a mixture of boys and girls (Dasa Competition) for example, the official championships such as PON, SEA Games, Asian Games, Olympics etc. Sports discus throwing is one of the main numbers throwing competitions in athletics. However, in the indoor athletics, discus throwing numbers not raced. This sport has been around since the ancient Olympic Games. In discus throwing competition, athletes compete throwing a disc-shaped object as far as possible to follow the regulations. In the race's official athletics, each athlete was given the opportunity to throw as much as three times. Then, from a number of athletes at the beginning baba, will be selected eight best athletes, who will be given the opportunity three times to roll again. Discus throwing athletes raced for both men and women's health physical education and recreation, amounting to 25 student with good category 10 students with a percentage of 40% and categories were 8 students with a percentage of 32% and less than 7 student categories by percentage of 28% for the necessary kontiyu do exercises that basic throwing techniques in particular can be a better daughter. Keywords : basic techniques of throwing students of 2014  Abstrak:Lempar cakram adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, dimana alat yang dilemparkan berupa cakram dengan berat dan ukuran tertentu. Nomor lempar cakram ini selalu dilombakan dalam setiap kejuaraan multy event atau kejuaraan yang khusus untuk cabang olahraga atletik, baik untuk nomor perorangan putra dan putri maupun campuran (Dasa Lomba) misalnya, kejuaraan resmi seperti PON, Sea Games, ASEAN Games, Olimpiade dll. Olahraga lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Namun, dalam perlombaan atletik indoor, nomor lempar cakram tidak diperlombakan. Olahraga ini telah ada sejak Olimpiade kuno. Dalam perlombaan lempar cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Dalam perlombaan atletik resmi, setiap atlet diberi kesempatan melempar sebanyak tiga kali. Kemudian, dari sejumlah atlet pada baba awal, akan dipilih delapan atlet terbaik, yang akan diberi kesempatan tiga kali lemparan lagi.  Lempar cakram diperlombakan bagi atlet-atlet laki-laki ataupun perempuan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi yang berjumlah 25 mahasiswi dengan kategori baik 10 mahasiswa dengan persentasi 40% dan kategori sedang 8 mahasiswa dengan persentasi 32% dan kategori kurang 7 mahasiswi dengan persentasi 28 % untuk perlu dilakukan latihan yang kontiyu agar tehnik dasar lempar cakram khususnya putri bisa bisa lebih baik. Kata Kunci : tehnik dasar lempar cakram mahasiswi angkatan 2014
Pelatihan Perwasitan Olahraga Permainan Bola Voli Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Mimi Haetami; Mahrani Fatima Gandasari; Doni Pranata; Ahmad Atiq; Rahmat Putra Perdana; Putra Sastaman
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jbpkm.v4i1.1746

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pentingnya wasit olahraga permainan tingkat daerah Provinsi Kalimantan Barat. Tahap pelaksanaan mulai dari metode ceramah, demonstrasi dan drill. Tahap evaluasi dimana keberhasilan setelah latihan Adapun tahap pelaksanaan sebagai berikut: Metode ceramah, Metode demonstrasi, Metode drill. Evaluasi keberhasilan latihan dilakukan guna mendapatkan informasi tentang sejumlah pemahaman guru dan dan siswa yang telah mengikuti kegiatan pelatihan wasit tingkat daerah Provinsi Kalimantan Barat, melalui penjelasan, demonstrasi, praktik dan pengulangan gerakan teknik dasar permainan bola voli. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat secara statistik dapat meningkatkan pengetahuan peserta Pelatihan wasit Bola voli. Dalam pelaksanaan yang dilakukan dengan kurikulum yang berikan secara komprehensi yang mengandung muatan teoritik dan praktek dilapangan secara langsung. Pelatihan wasit Bola voli Indoor dan Field tingkat daerah FHI provinsi kalimantan Barat terbukti dapat meningkatkan kemampuan secara teoritik maupun praktek para wasit tingkat dasar yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di provinsi Kalimatan Barat.
Peningkatan Kemampuan Pembelajaran Renang Gaya Bebas Menggunakan Alat Bantu Berbasis Modifikasi Pada Peserta Didik Kelas VII Di SMP N 4 Pontianak Andreanus Silus; Ahmad Atiq; Mimi Haetami; Fitriana Puspa Hidasari; Rizki Hazazi Ali
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 4 (2025): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i4.2424

Abstract

Peningkatan kemampuan pembelajaran renang gaya bebas menggunakan alat bantu berbasis modifikasi pada peserta didik kelas vii di smp n 4 pontianak maka peserta didik akan lebih semangat belajar dan mampu memberikan pengetahuan dengan apa yang akan di terima pada saat belajar. Metode dengan pendekatan penelitian diskriftif kuantitatif Classroom Action Research (CAR) adalah cara menentukan bagaimana cara melakukanya dengan siklus. I maupun II kegiatan penelitian, cara memperoleh data ini dikenal sebagai metode pengumpulan data, Analisis data Dengan Penelitian Tindakan Kelas Hal ini berdasarkan Hasil penelitian yang di lakukan selama beberapa kali pertemuan maka menunjukan Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan belajar yang kurang maksimal. Pada kondisi awal hanya 6 siswa (16,66%) yang mencapai kriteria tuntas, sedangkan sisanya 30 siswa (83,33%) tidak tuntas. Pada akhir pembelajaran siklus I menjadi 26 siswa (72,22%) mencapai kriteria tuntas dan 10 siswa (27,78%) tidak tuntas. Pada akhir pembelajaran siklus II terjadi peningkatan menjadi 31 siswa (86,11%) mencapai kriteria tuntas. Sampai akhir pertemuan terdapat 5 siswa (13,89%) yang belum tuntas. Oleh karena itu disimpulkan bahwa Alat Bantu Berbasis Modifikasi dapat meningkatkan Kemampuan Pembelajaran Renang Gaya Bebas VII Di SMP N 4 Pontianak.
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Galing Gustian; Ahmad Atiq; Fitriana Puspa Hidasari; Mimi Haetami; Andika Triansyah
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 4 (2025): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i4.2436

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupannya. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Ada beberapa sekolah yang melakukan pengangkatan pengangkatan guru mata pelajaran penjasorkes yang bukan berdasarkan disiplin ilmu itu sendiri. Hal ini terjadi karena kurangnya tenaga pendidik yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dibutuhkan di Sekolah tersebut, dan ada yang beranggapan profesi guru penjasorkes sangat mudah dan bisa dilakukan oleh guru manapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru penjasorkes di sekolah menenagah pertama negeri se-kecamatan galing. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini yakni seluruh sekolah menengah pertama negeri dan MTS dikecamatan Galing. Pengambilan sampel dalam peneltian ini menggunakan Teknik sampling jenuh, dengan jumlah sampel 8 kepala sekolah dan Sembilan guru penjasorkes. Hasil penelitian persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru penjasorkes di sekolah menengah pertama negeri se-kecamatan galing yakni kompetensi kepribadian 86%, kompetensi pedagogic 85%, kompetensi profesiona 87%, dan kompetensi social 88%.