Chairil Effendi
Program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS ALUR ROMAN JEJAK LANGKAH KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Fibrianus, Yuvensius; Effendi, Chairil; Syam, Christanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 11 (2016): Nopember 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.794 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk pendeskripsian unsur alur yang terdapat dalam roman Jejak Langkah Karya Pramoedya Ananta Toer dan pengimplementasian pembelajaran unsur alur yang terdapat dalam roman Jejak LangkahPramoedya Ananta Toer terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah.Metode yang digunakan adalah metode deskripsi karenasebagian besar laporan penelitian dilakukan dengan menggambarkan suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa dilebih-lebihkan. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif karena penelitian ini menghasilkan data berupa kutipan kalimat-kalimat dengan demikian penelitian ini pada akhirnya menghasilkan data deskriptif berupa kalimat yang berkaitan dengan struktur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural objektif karenapada pendekatan ini yang diteliti adalah struktur dalam karya sastra. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman untuk menentukan alur cerita dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah secara terarah dan cermat.   Kata kunci : Analisis, alur, roman This research aims to described plot of “Jejak Langkah” Romance by Pramoedya Ananta Toer and its implementation in “Bahasa Indonesia” subject of learning. The method used was Description Method for the majority of research reports was conducted by describing objects consistentlybased on the thruthwithout any exaggeration. It was a qualitative research which producing quote sentences that produced descriptive data in sentences form which related to the stucture. Objective Structural Approach was used in this research because the study was mostly emphasized structure of literature. The results of this research wasa guidance to excactly determined the plot of a story in “Bahasa Indonesia”subject regularly and carefully.. Keywords: Analysis, plot, romance
KAJIAN INTERTEKSTUAL ANTRA NOVEL SANG PEMIMPI DAN 9 SUMMERS 10 AUNTUMNS DARI KOTA APEL KEBIG APLE Fitri Agustin, Eka Fransica; Effendi, Chairil; ., Martono
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 5 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan transformasi negasi, afirmasi, dan makna yang terkandung dalam Novel SP karya Andrea Hirata dan 9S10AKABA karya Iwan Setyawan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan negasi, afirmasi dan makna dalam kedua novel tersebut. Negasi yang dikandung adalah pertentangan waktu bekerja dan ketetapan hati tokoh utama dalam kedua novel. Afirmasi adalah penerusan atau penyetujuan kerja keras, impian, harapan dan keberhasilan kedua tokoh utama dalam kedua novel. Makna yang dikandung dalam kedua novel yang berintertektual tersebut, adalah usaha yang keras dan tulus dalam menuntut ilmu, pasti akan mewujudkan impian yang ingin diraih. Kata kunci: kajian intertekstual, novel Abstract: The purpose of this research is to find and describe transformation negation, affirmation, and meaning in SP Novel by Andrea Hirata and 9S10AKABA by Iwan Setyawan. The analysis method is descriptive qualitative. The analysis data result that’s be done showed the connectivity of negation, affirmation and meaning in that booth of novel. The different time work and brave hart of the character in booth of novel is negation. Affirmation is an agreement of hard work, dreaming, hope, and successful booth of character of booth of novel. The meaning of intertekstual novels is, hard work and brave heart will rise the dream high. Key words: intertekstual analysis, novel
NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TEKS RAJA ALAM Effendi, Chairil
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol 1, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1166.256 KB) | DOI: 10.26418/jurnalkpk.v1i2.25085

Abstract

AbstraksiTeks Raja Alam (RA) adalah salah satu teks sastra lisan Melayu Sambas. Teks ini pernah hidup dalam tradisi bedande’, satu tradisi bersastra yang sudah hilang. Teksnya disampaikan dengan cara didendangkan. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu Sambas yang diperkaya dengan Bahasa Arab, idiolek, dan bentuk-bentuk stilisasi sehingga bahasanya sangat khas, ialah bahasa bedande’. Teks ini juga kaya dengan formula dan kontruksi formulaik. Teks RA memiliki struktur yang utuh, yang terdiri atas bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Totalitas struktur teksnya diapit oleh eksordium dan doa selamat. Eksordium berfungsi mengantarkan pendendangan teks, sedangkan doa selamat berfungsi mengakhiri pendendangan teks. Teks RA tidak muncul dari kekosongan budaya. Sebagai teks yang lahir dari tengah masyarakat Melayu Sambas, tentulah teks ini mengandung nilai-nilai budaya Melayu Sambas. Berdasarkan kajian yang dilakukan terdapat nilai budaya yang berkaitan dengan hakikat kehidupan, hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, hakikat hubungan sesama manusia, hakikat hubungan manusia dengan ruang dan waktu, dan hakikat hubungan manusia dengan kerja. Kata Kunci: Nilai, Budaya, Teks Raja Alam
ORANG-ORANG YANG BERDAMAI DENGAN KEMISKINAN Effendi, Chairil
Jurnal Edukasi Khatulistiwa : Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/ekha.v6i2.71765

Abstract

Orang-orang Biasa (Ordinary People¸ 2019) is the second latest novel authored by Andrea Hirata before Guru Aini (2020). Similar to his other literary works, this novel employs the Malay society’s sociocultural background as well, especially in Belantik city, Belitong. What is unique from this novel, which distinguishes it from Hirata’s other novels, drives this research. The data used are discourse and story: discourse manifests in language as the primary symbolic system, meanwhile story manifests in literary dimension as the second symbolic system, composed of utterances, actions, and events in words. Using the method of heuristic and hermeneutic reading, and also textual analysis using sociological and anthropological methods, this research implies several findings. This novel narrates the foolishness and brilliance of lower class, marginalized society, but also displays their high social loyalty and morality. This group can hardly access and seek the opportunity to do businesses, bank credits, and also study in higher education—despite the intelligence modality they possess. Tragically, this group of society will always be the victims of oppressive and despotic behaviors by those who possess political and economic power.Keyword: Andrea Hirata, Ordinary People, Heuristic and Hermeneutic AbstrakOrang-orang Biasa (Ordinary People¸2019) merupakan novel kedua terakhir karya Andrea Hirata sebelum Guru Aini (2020). Sebagaimana karya-karyanya yang lain, novel ini pun menggunakan latar sosial budaya masyarakat Melayu, khususnya di Kota Belantik, Belitong, tetapi dengan fokus yang berbeda. Kekhasan itulah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini. Datanya berupa discourse dan story: discourse berupa bahasa sebagai sistem simbol pertama, sedangkan story berupa dunia sastra sebagai sistem simbol kedua yang berisi ucapan, tindakan, dan peristiwa dalam kata-kata. Dengan menggunakan metode pembacaan heuristic dan hermeneutic, serta analisis teks dengan pendekatan metode sosiologis dan antropologis, diperoleh pemahaman sebagai berikut. Novel ini mengisahkan kebodohan sekaligus kecerdikan masyarakat bawah, yang terpinggirkan, tetapi memiliki rasa kesetiakawanan sosial dan moralitas yang tinggi. Kelompok masyarakat ini tidak memiliki aksesibilitas yang luas untuk berdagang, meminjam kredit bank, juga kuliah di perguruan tinggi—meskipun memiliki modal intelektualitas yang tinggi. Tragisnya, kelompok masyarakat ini selalu menjadi korban tindakan semena-mena kelompok masyarakat lain yang memiliki kekuasaan politik dan kekuatan ekonomi.Keyword: Andrea Hirata, Orang-orang Biasa, Heuristic dan Hermeneutic