Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Thermal Bioclimate for Tourism: Case Study of Kuta, Bali Province, Indonesia Nyoman Sugiartha; Andreas Matzarakis
International Conference on Engineering and Technology Development (ICETD) 2014: 3rd ICETD 2014
Publisher : Bandar Lampung University (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.46 KB)

Abstract

Weather and climate are influencing factors for tourism. Tourism destinations often require information about the weather and climate to assess their climate potential. In this regard, study on thermal bioclimate, i.e. human thermal comfort is essential. This study has assessed tourist thermal comfort perceptions and adaptation in Kuta, Bali Province of Indonesia, by applying physiologically equivalent temperature (PET) and thermal perception classifications (TPCs) for temperate and sub(tropical) regions. Analytical calculation of PET utilized RayMan model and synoptic meteorological data covering the period 2002-2012. The results show that frequencies of thermal comfort during whole day (02:00-23:00) for tourists from temperate region are higher than those for tourists from (sub)tropical region, indicating that tourism potential based on thermal comfort is high for those from the temperate region. However, around noon (11:00-17:00), thermal comfort of the tourists from (sub)tropical region is better (in which indicating more adaptable to the daytime climate conditions) than that of the tourists from the temperate region. In addition, it is shown that the months from June to September, particularly in July and August are the most suitable time to travel for the tourists from temperate region, whereas all year round is appropriate for those tourists from (sub)tropical region.
UJI EKSPERIMENTAL PENDINGIN TERMOELEKTRIK TENAGA SURYA DENGAN SIRKULASI AIR PADA HEATSINK SISI PANAS Sugiartha, Nyoman; Riadi, I Made Hoki; Widiantara, Ida Bagus Gde; Sugina, I Made; Tri Putra, Dewa Gede Agus
MUSTEK ANIM HA Vol 13 No 01 (2024): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v13i01.5959

Abstract

Energi surya sebagai sumber daya terbarukan semakin menjadi fokus dalam upaya menuju sistem energi yang berkelanjutan. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memberikan solusi yang populer untuk menghasilkan listrik dari sinar matahari. Pendingin termoelektrik dan PLTS terintegrasi adalah pendekatan inovatif dalam memanfaatkan energi surya untuk aplikasi pendinginan yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini perangkat sistem pendingin termoelektrik tenaga surya sudah dibuat dan diuji eksperimental dengan tujuan untuk menentukan performansi sistem pendingin. Sistem pendingin termoelektrik menggunakan satu buah modul termoelektrik TEC-12706, heatsink aluminium bersirip dengan kipas pada sisi dingin dan water block heatsink pada sisi panas dengan sirkulasi air. Kotak pendingin memiliki kapasitas 10 L. Sistem PLTS terdiri dari satu buah panel surya 120 Wp dan satu buah baterai 12 V/24 Ah. Tes performansi dilakukan di tempat terbuka untuk menentukan kapasitas pendinginan, konsumsi daya listrik dan COP sistem. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pendingin termoelektrik mampu menghasilkan kapasitas pendinginan 7.26 W, konsumsi daya listrik rata-rata 49.4 W dan COP 0.147 dengan penurunan temperatur air dari 27.6 ºC sampai 19.3 ºC.
Monitoring Suhu dan Konsumsi Energi AC Split Berbasis Blynk IoT Sugiartha, Nyoman; I Dewa Made Gede Surya I Dewa Made Gede Surya Okgiarta; I Made Sugina; I Dewa Gede Agus Tri Putra
Journal of Energy, Materials, & Manufacturing Technology Vol 4 No 01 (2025): Journal of Energy, Materials, & Manufacturing Technology
Publisher : Unit Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/jemmtec.v4i01.974

Abstract

AC split adalah perangkat pendingin aktif yang dirancang untuk menjaga kenyamanan termal di dalam ruangan. Setpoint suhu ruangan merupakan faktor utama yang mempengaruhi konsumsi energi pada AC split. Penyesuaian suhu secara manual melalui remote control yang tidak sesuai dengan beban panas ruangan dapat menyebabkan penggunaan energi yang boros. Oleh karena itu, sistem pemantauan dan pengendalian yang fleksibel dengan akses jarak jauh dan real-time menjadi sangat penting. Penelitian ini mengembangkan sistem pemantauan suhu dan konsumsi energi untuk AC split berbasis teknologi IoT dengan mengintegrasikan mikrokontroler NodeMCU ESP8266, sensor DHT22, sensor PZEM-016, dan pemancar LED inframerah dalam platform Blynk IoT. Sistem ini diuji pada AC split berkapasitas 1 PK di ruangan berukuran 4 m x 4 m dengan setpoint suhu 22 ºC selama 7 jam. Hasil pengujian menunjukkan fluktuasi suhu ruangan antara 21.5 ºC hingga 25.2 ºC dalam 100 menit selama siklus hidup/mati AC, dengan konsumsi energi total sebesar 5.3 kWh dan daya rata-rata 757 W. Temuan ini menegaskan potensi besar teknologi IoT dalam mendukung pengelolaan energi yang lebih cerdas dan pengoperasian AC split yang lebih terintegrasi.