Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Kelayakan Instalasi Penerangan Rumah Di Atas Umur 15 Tahun Terhadap Puil 2000 Di Desa Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang Ali, Muhammad Hasan
Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Instalasi listrik yang dipakai secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama akan mempengaruhi kehandalan kerja dari instalasi tersebut. Yang termasuk dalam kehandalan kerja adalah kualitas dan kuantitas dari instalasi yang dipasang. Baik cara pemasangan maupun bahan material yang dipakai akan mengalami penurunan. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000 merupakan acuan utama tentang layak tidaknya instalasi listrik. Dalam PUIL 2000 tersebut juga menerangkan bahwa kelayakan instalasi listrik perlu diuji ulang secara periodik. Selain itu juga karena faktor pekembangan penggunaan beban, perubahan yang dilakukan pemilik instalasi akan banyak berpengaruh terhadap kelayakan instalasi listrik penerangan rumahnya. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kelayakan instalasi listrik penerangan rumah yang telah dipakai lebih dari 15 tahun di Desa Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tingkat kelayakan tersebut dibandingkan dengan PUIL 2000. Hal inilah yang menjadi tujuan dalam penelitan ini. Yaitu, mengetahui tingkat kelayakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan instalasi penerangan rumah. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang instalasi listrik penerangan rumah, kepada pihak yang membutuhkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Keywords— Kelayakan instalasi, PUIL 2000
Studi Kelayakan Instalasi Penerangan Rumah Di Atas Umur 15 Tahun Terhadap Puil 2000 Di Desa Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang Ali, Muhammad Hasan
Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jte.v5i1.3554

Abstract

Abstrak— Instalasi listrik yang dipakai secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama akan mempengaruhi kehandalan kerja dari instalasi tersebut. Yang termasuk dalam kehandalan kerja adalah kualitas dan kuantitas dari instalasi yang dipasang. Baik cara pemasangan maupun bahan material yang dipakai akan mengalami penurunan. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000 merupakan acuan utama tentang layak tidaknya instalasi listrik. Dalam PUIL 2000 tersebut juga menerangkan bahwa kelayakan instalasi listrik perlu diuji ulang secara periodik. Selain itu juga karena faktor pekembangan penggunaan beban, perubahan yang dilakukan pemilik instalasi akan banyak berpengaruh terhadap kelayakan instalasi listrik penerangan rumahnya. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kelayakan instalasi listrik penerangan rumah yang telah dipakai lebih dari 15 tahun di Desa Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tingkat kelayakan tersebut dibandingkan dengan PUIL 2000. Hal inilah yang menjadi tujuan dalam penelitan ini. Yaitu, mengetahui tingkat kelayakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan instalasi penerangan rumah. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang instalasi listrik penerangan rumah, kepada pihak yang membutuhkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Keywords— Kelayakan instalasi, PUIL 2000
Tafsir dari Segi Metode: Metode Tafsir Tahlili Ali, Muhammad Hasan; Mustofa, Muhamad Iqbal
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 4 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i4.31188

Abstract

Metode penafsiran Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk perkembangan tafsir sejak awal hingga masa kini. Salah satu metode yang sering digunakan mufasir klasik adalah metode tahlili. Metode ini lahir seiring dengan meluasnya perkembangan agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Sehingga Al-Qur’an perlu dijelaskan secara mendetail melalui penafsiran yang komprehensif dengan metode tahlili. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji metode tahlili dari segi sejarah hingga kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir tahlili merupakan salah satu metode untuk menafsirkan Al-Qur’an secara utuh sesuai dengan urutan mushaf dengan meninjau kepada beberapa aspek. Tafsir tahlili muncul untuk menjawab kebutuhan umat akan penjelasan terhadap Al-Qur’an yang mendetail. Melalui tafsir tahlili umat dapat memahami konteks suatu ayat berdasarkan kepada asbab an-nuzul, munasabah ayat, kajian kebahasaan, hingga pendapat para ulama terhadap suatu ayat. Salah satu contoh kitab tafsir tahlili adalah Tafsir Ath-Thabari yang masih digunakan hingga saat ini dan merupakan tafsir pertama yang menggunakan metode tahlili.
Konsep Mubazir dalam Al-Qur’an: Studi Tafsir Maudhu’i Ali, Muhammad Hasan; Rusmana, Dadan
Jurnal Riset Agama Vol. 1 No. 3 (2021): December
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jra.v1i3.15065

Abstract

Everyone must have got the measure of sustenance from Allah swt.. However, sometimes some of them subconsciously invest in unnecessary material possessions. The study would be exploring the concept of superfluous in the qur'an. Research methods used are a qualitative kind through library studies with content analysis. The final outcome about the discussions of this research will mentions a general view of waste, a verse about superfluous in the qur'an, and useless analysis of the verse. The final conclusion of this study represent that it is costly to waste, and these waste forms could include possessions, food, drink, and excessive use of other necessities. There are several ways to avoid the wasteful behavior given by clerics. The study recommends the importance of avoiding wasteful behavior so that avoid the harmful effects of being a brother to devil. 
Tafsir dari Segi Metode: Metode Tafsir Tahlili Ali, Muhammad Hasan; Mustofa, Muhamad Iqbal
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol. 3 No. 4 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i4.31188

Abstract

Metode penafsiran Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk perkembangan tafsir sejak awal hingga masa kini. Salah satu metode yang sering digunakan mufasir klasik adalah metode tahlili. Metode ini lahir seiring dengan meluasnya perkembangan agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Sehingga Al-Qur’an perlu dijelaskan secara mendetail melalui penafsiran yang komprehensif dengan metode tahlili. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji metode tahlili dari segi sejarah hingga kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir tahlili merupakan salah satu metode untuk menafsirkan Al-Qur’an secara utuh sesuai dengan urutan mushaf dengan meninjau kepada beberapa aspek. Tafsir tahlili muncul untuk menjawab kebutuhan umat akan penjelasan terhadap Al-Qur’an yang mendetail. Melalui tafsir tahlili umat dapat memahami konteks suatu ayat berdasarkan kepada asbab an-nuzul, munasabah ayat, kajian kebahasaan, hingga pendapat para ulama terhadap suatu ayat. Salah satu contoh kitab tafsir tahlili adalah Tafsir Ath-Thabari yang masih digunakan hingga saat ini dan merupakan tafsir pertama yang menggunakan metode tahlili.