Hana Handayani
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN DAUN SIRSAK METODE ULTRASONIC BATH (KAJIAN RASIO BAHAN : PELARUT DAN LAMA EKSTRAKSI) [IN PRESS JANUARI 2016] Handayani, Hana; Sriherfyna, Feronika Heppy; Yunianta, Yunianta
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.202 KB)

Abstract

Daun sirsak salah satu yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional.Senyawa bioaktif dan antioksidan seperti tannin, flavonoid, polifenol, Annonaceuous acetogenius, dan saponin banyak terdapat pada daun sirsak.Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan sitotoksik yang dapat menghambat dan mereduksi radikal bebas. Ekstraksi konvensional umumnya memakan waktu yang lama dan melibatkan proses termal yang dapat merusak senyawa antioksidan, sehingga diperlukan metode yang lebih efisien salah satunya menggunakan metode ultrasonik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio bahan : pelarut dan lama ekstraksi menggunakan metode ultrasonik sehingga dihasilkan ekstrak daun sirsak terbaik. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu rasio bahan : pelarut (1:5, 1:10, 1;15) dan lama ekstraksi (10, 15, 20 menit). Perlakuan terbaik diperoleh dari rasio bahan : pelarut 1:10 (b/v) dan lama ekstraksi 20 menit dengan rendemen 11.72%, kandungan total fenol 15213.33 ppm, kadar flavonoid 45843 ppm, aktivitas antioksidan 78.14% dan nilai IC50 15.58 ppm.   Kata kunci: Antioksidan, Daun Sirsak, Ultrasonik
IDENTIFIKASI ZAT RHODAMIN B PADA LIPSTIK YANG BEREDAR DI KECAMATAN KUNINGAN KABUPATEN KUNINGAN Maesaroh, Imas; Wijayanti, Silvia; Handayani, Hana
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 6 No. 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 September 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i2.278

Abstract

Lipstik adalah pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (roll up) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak. Penggunaan pewarna sintetis sering disalahgunakan dalam pembuatan lipstik oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab seperti penambahan pewarna berbahaya salah satunya yaitu Rhodamin B. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah produk lipstik mengandung zat berbahaya Rhodamin B, untuk mengetahui jumlah lipstik yang mengandung Rhodamin B pada sampel dan untuk mengetahui harga Rf (Reterdation Faktor) jika terbukti mengandung Rhodamin B. Identifikasi pewarna Rhodamin B dilakukan dengan metode Kromotografi Lapis Tipis dengan etil asetat-metanol-amonia (75:30:15) kemudian dilihat secara visual berwarna merah jambu dan dideteksi dibawah sinar UV 254 nm akan berfluoresensi kuning. Penelitian di lakukan di Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan dan dilakukan analisa di Laboratorium Stikes Muhammadiyah Kuningan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 6 sampel terdapat 1 sampel yang mengandung Rhodamin B dengan nilai Rf 0,96 cm dan baku pembanding 0,95 cm.
COMPARISON OF TOTAL FLAVONOID CONTENT AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF PURPLE LEAF EXTRACT (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) USING MACERATION AND SOXHLETATION EXTRACTION METHODS Darotulmutmainnah, Azmi; Marini, Marini; Herliningsih, Herlingsih; Handayani, Hana
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v10i1.1608

Abstract

Purple leaves in Indonesia can be used as an anti-inflammatory medication and laxative to treat hemorrhoids, rheumatism, boils, and skin diseases. Purple leaves are also used as free-radical antidotes. This was due to the presence of secondary metabolite compounds in purple leaves. The right extraction method determines the amount of flavonoids that can be extracted and achieves a high flavonoid content. This study aimed to determine the total flavonoid content and antioxidant activity of purple leaves using different extraction methods, namely maceration and Soxhletation. This study employed an experimental method of testing total flavonoid levels using UV-Vis spectrophotometry and antioxidant activity using the DPPH method. The results showed that the maceration method yielded a total flavonoid level of 4,422 ± 0,047 ppm, which was higher than that obtained using the Soxhletation method (1,547 ± 0,027 ppm). In the antioxidant activity test, vitamin C was used as a comparator, with an IC50 of 2.263 ppm (very strong). The IC50 of purple leaf extract using the maceration method was 123,32 ppm (medium), while the soxhletation method yielded an IC50 of 104,42 ppm (medium). This shows that vitamin C has more potent antioxidant activity in counteracting free radicals than purple leaf extract, using maceration and Soxhletation methods. The  results showed a significant difference in total flavonoid levels using different extraction methods, while there was no significant difference in the antioxidant activity of purple leaf extract using maceration and  Soxhletation methods.   Keywords: antioxidant, extraction, flavonoid, maceration, purple leaf, soxhletation  
Analisis faktor determinan capaian surveilans digital Aprilliyani, Alya; Handayani, Hana; Septian, Niddya Meiliani; Rahim, Fitri Kurnia; Amalia, Icca Stella
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v5i2.1502

Abstract

Latar Belakang: Capaian surveilans sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan secara lebih cepat. Namun saat ini belum optimal, sehingga perlu mendapat perhatian lebih. Di Kabupaten Kuningan, 53,3% capaian surveilans baik dan 41,7% kurang baik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor determinan capaian surveilans dan meningkatkan capaian SKDR.Metode: Mixed method dengan desain cross-sectional dan pendekatan tematik kontekstual. Populasi terdiri dari petugas surveilans di 30 puskesmas. Sampel kuantitatif seluruh petugas surveilans dan kualitatif 5 puskesmas yaitu Ciawigebang, Cihaur, Cilimus, Darma dan Garawangi. Instrumen penelitian yaitu kuesioner dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan uji Fisher's Exact, serta kualitatif berfokus pada batasan tema terkait aspek input (5M) dan output (capaian surveilans).Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa 73% petugas kesehatan berusia 19-44 tahun dan 76,7% berlatar belakang pendidikan non-sarjana kesehatan masyarakat. Analisis 5M mengidentifikasi kendala dalam pengolahan data, seperti kurangnya pelatihan, keterlambatan input data, keterbatasan anggaran, infrastruktur teknis, dan transparansi informasi.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan latar belakang pendidikan dengan capaian surveilans. Maka diperlukan perbaikan strategis melalui pelatihan teknis, pengolahan data yang efektif, dan peningkatan transparansi informasi.
COMPARISON OF TOTAL FLAVONOID CONTENT AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF PURPLE LEAF EXTRACT (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) USING MACERATION AND SOXHLETATION EXTRACTION METHODS Darotulmutmainnah, Azmi; Marini, Marini; Herliningsih, Herlingsih; Handayani, Hana
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v10i1.1608

Abstract

Purple leaves in Indonesia can be used as an anti-inflammatory medication and laxative to treat hemorrhoids, rheumatism, boils, and skin diseases. Purple leaves are also used as free-radical antidotes. This was due to the presence of secondary metabolite compounds in purple leaves. The right extraction method determines the amount of flavonoids that can be extracted and achieves a high flavonoid content. This study aimed to determine the total flavonoid content and antioxidant activity of purple leaves using different extraction methods, namely maceration and Soxhletation. This study employed an experimental method of testing total flavonoid levels using UV-Vis spectrophotometry and antioxidant activity using the DPPH method. The results showed that the maceration method yielded a total flavonoid level of 4,422 ± 0,047 ppm, which was higher than that obtained using the Soxhletation method (1,547 ± 0,027 ppm). In the antioxidant activity test, vitamin C was used as a comparator, with an IC50 of 2.263 ppm (very strong). The IC50 of purple leaf extract using the maceration method was 123,32 ppm (medium), while the soxhletation method yielded an IC50 of 104,42 ppm (medium). This shows that vitamin C has more potent antioxidant activity in counteracting free radicals than purple leaf extract, using maceration and Soxhletation methods. The  results showed a significant difference in total flavonoid levels using different extraction methods, while there was no significant difference in the antioxidant activity of purple leaf extract using maceration and  Soxhletation methods.   Keywords: antioxidant, extraction, flavonoid, maceration, purple leaf, soxhletation