Arif Zaenudin, Arif
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal. Jl Halmahera Km.05 Tegal Telp (0283) 323291

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Pesisir Pantai Dengan Pendekatan Sistem Lunak (Soft Systems Methodology) Palentin, Ayu; Prabowo, Sana; Zaenudin, Arif
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Nasional LPPM 2014, 20 Desember 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyusunan perencanaan strategis pembangunan daerah pesisir pantai sementara ini belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat walaupun sudah merujuk UU No. 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Hakikatnya perencanaan pembangunan meliputi aspek kesejahteraan masyarakat, dan struktur sosial masyarakat. Prinsip perencanaan Nasional menggunakan pendekatan perencanaan bottom-up sehingga diwajibkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan. Namun walaupun sudah terbuka ruang untuk berpartisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, tidak dapat menyelesaikan permasalahan mengenai kesejahteraan masyarakat daerah pesisir pantai. Mewujudkan prinsip suitainaible development (pembangunan berkelanjutan) merupakan tujuan perencanaan, sehingga dimungkinkan permasalahan mengenai kesejahteraan masyarakat dapat diminimalisir. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan perencanaan daerah pesisir pantai Kota Tegal menggunakan metode soft system methodology. Pendekatan soft systems methodology mengelompokan kompleksitas tersebut dalam tiga tahap. Strukturisasi permasalahan, mendefinisikan sistem permasalahan dan mendefinisikan sistem permasalahan dan membangun model konseptual.Kata Kunci : Soft System Methodology, Perencanaan Pembangunan, Daerah Pesisir Pantai
MODEL ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Zaenudin, Arif; Sutjiyatmi, Sri
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku I Bidang Ilmu Ekonomi dan Pertanian, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 September
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagaimana yang diamanahkan UU No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, seluruh instansi pemerintah pemerintah yang memberikan pelayanan wajib memberikan pelayanan yang optimal dan berkualitas. Dalam mengukur kualitas pelayanan publik instansi pemerintah masih menggunakan Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi No. 16 tahun 2014 tentang pedoman penyusunan indeks kepuasan masyarakat. Indeks kepuasan masyarakat idealnya selalu dikaji setiap berkala , sehingga pelayanan publik dapat terkontrol. Namun pedoman dalam PermenpanRB No. 16 tahun 2014 masih dalam tahap mengukurnilai kepuasan masyarakat tidak menganalisis gap setiap unsur pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis model indeks dalam menentukan kepuasan masyarakat.  Metode yang digunakan dalam tulisan ini yakni metode heuristik, membuat model analisis singkat atau alternatif dalam mengukur indeks kepuasan masyarakat. Sehingga model layak untuk digunakan untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik di organisasi pemerintah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan pedoman PermenpanRB No. 16 tahun 2014 tentang pedoman pengukuran indeks kepuasan maysarakat, ternyata lebih mengarah kepada menilai kepuasan masyarakat dari seluruh unsur pelayanan publik yang telah ditentukan. Kemudian importance performance analysis dapat digunakan menentukan prioritas unsur pelayanan yang akan dioptimalkan dan menganalisis gap unsur pelayanan.Kata kunci :Model, Indeks Kepuasan Masyarakat
EDUKASI DAN SENAM KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 BANTERAN Emilia, Silfi; Saputri, Meliana Loly; Tyas, Bekti Kusumaning; Cahyandari, Meita Dwi; Islamy, Nurul Izzah; Imaniar, Hervinda Yasfa; Fitri, Resty Desyani; Nadinnisa, Fadillah Puspa; Verari, Irena Anung; Kusumawardani, Lita Heni; Zaenudin, Arif
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (NADIMAS) Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Nadimas)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/nadimas.v3i2.81

Abstract

School health nursing is one of the areas in community nursing that is focused on efforts to prevent and manage infectious diseases by emphasizing preventive and promotive efforts. Providing education related to reproductive health significantly affects individual sexual knowledge and behavior (Hu et al., 2023). Based on the results of the assessment that has been done at SD N 1 Banteran, the results show that from a total sample of 10 children, all of them do not understand what reproductive health is and how to maintain reproductive health and 3 out of 6 female students have menstruated. The purpose of this community service is that grade 6 students of SD Negeri 1 Banteran can understand about maintaining reproductive health. The target of this activity is 6th grade elementary school students consisting of 30 students. The target was determined based on the results of interviews and observations carried out using the observation sheet method through google forms. Activities were carried out with education and demonstrations in the school environment regarding reproductive health issues using the pretest and posttest methods. Based on the results of data analysis, it shows that there is a difference in the level of knowledge in the good category pretest as many as 10 students (33.3%) and posttest 19 students (63.35). Educational activities and reproductive health gymnastics have an effect on increasing students' knowledge related to reproductive health.
PENCEGAHAN STUNTING BERBASIS KOMUNITAS MELALUI PEMBERDAYAAN KADER Triyanto, Endang; Dewanti, Kinantika Nur; Khanifah, Febi; Arsita, Nurul; Dewinta, Prestistya Crystal; Setiawati, Lusi; Fatah, Najib; Saputri, Fefinda Dian; Damayanti, Magista Ade; Muliyani, Anna; Murianti, Titin; Hotimah, Oti Nurul; Zaenudin, Arif
Jurnal of Community Health Development Vol 6 No 1 (2025): Vol 6 No 1 (2025): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jchd.2025.6.1.15828

Abstract

Background: Stunting remains a significant public health issue in Indonesia, with a national prevalence of 21.6% in 2022, far exceeding the WHO threshold of 20%. Preventing stunting requires a more holistic approach, including community empowerment, particularly involving health cadres. One potential intervention for children at risk of stunting is acupressure therapy, which is believed to enhance appetite, improve digestion, and strengthen immunity. Rationale for Topic Selection: This socialization program is crucial due to the relatively high number of toddlers at risk of stunting in Karangturi Village. Educating the community, particularly health cadres, about acupressure therapy as a method to improve appetite and digestion is important for stunting prevention. Methods: The methods employed in this outreach activity included health education, discussions, and live demonstrations. Objective: The primary objective of this activity was to empower health cadres in Karangturi Village through education and training in acupressure therapy as a community-based strategy for stunting prevention. Results: The evaluation showed a significant improvement in the cadres' knowledge of stunting prevention and acupressure therapy, as reflected in the post-test scores, which increased from 80% to 100%. Moreover, the cadres were able to successfully demonstrate the acupressure techniques they had been taught. Conclusion: This program effectively strengthened the cadres' capacity to deliver non-pharmacological interventions to prevent stunting within the community. It also fostered greater community involvement, especially among pregnant women and mothers of toddlers, in stunting prevention efforts. Despite challenges such as low participant attendance, the program proved to be effective and has the potential to be implemented sustainably in other villages as a model for community-based stunting prevention.