Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Ekspresi Glucose Transporter 1 (Glut-1) di Jaringan Plasenta dengan Kejadian Pertumbuhan Janin Terhambat pada Mencit Bunting yang Diinfeksi Plasmodium berghei Pradiptasari, Nur Fahma; Fitri, Loeki Enggar; Sardjono, Teguh Wahju
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.393 KB)

Abstract

Glukosa merupakan substrat utama untuk perkembangan plasenta dan  janin yang ditranspor ke plasenta dengan cara difusi terfasilitasi tidak terikat natrium. Glucose Transporter 1 (GLUT-1) merupakan isoform utama yang mentranspor glukosa melalui plasenta. Malaria pada kehamilan memungkinkan terjadinya hipoksia plasenta yang dapat mengganggu transpor sejumlah nutrisi bagi janin termasuk glukosa. Ekspresi GLUT-1 diduga menurun pada kejadian malaria pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati ekspresi GLUT-1 pada jaringan plasenta mencit serta hubungannya dengan kejadian berat badan janin rendah. Penelitian ini menggunakan 17 ekor mencit bunting galur BALB/c yang terdiri atas 9 ekor yang diinfeksi Plasmodium berghei pada hari ke-9 setelah dikawinkan sebagai kelompok perlakuan dan 8 ekor yang tidak diinfeksi sebagai kelompok kontrol. Pada hari ke-18 pasca kawin mencit dikorbankan untuk mengisolasi plasenta dan janin. Hambatan pertumbuhan janin mencit diukur dengan menimbang berat badan janin mencit menggunakan neraca analitik. Ekspresi GLUT-1 di jaringan plasenta diamati secara mikroskopis menggunakan metode Imunohistokimia. Rata-rata berat badan janin pada kelompok perlakuan (0.63±0.12 g) lebih rendah daripada kelompok kontrol (0.94±0.19 g) dengan perbedaan yang bermakna (p = 0,002). Ekspresi GLUT-1 pada jaringan plasenta kelompok perlakuan lebih rendah secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p = 0,000). Hubungan antara penurunan ekspresi GLUT-1 dengan penurunan berat badan janin menunjukkan hubungan yang tidak bermakna (r = 0,284; p = 0,269). Infeksi Plasmodium berghei mengakibatkan penurunan berat badan janin serta penurunan ekspresi GLUT-1 namun penurunan berat badan janin tidak disebabkan secara langsung oleh penurunan ekspresi GLUT-1. Hal ini menjelaskan bahwa hambatan pertumbuhan janin pada infeksi malaria kehamilan disebabkan oleh banyak faktor penyebab
Endoglin Expression and the Level of Tgf-Î’ Are Increased In the Placental Tissue and Correlated with Low Fetal Weight in Malaria Infected Mice sasmito, sujarot dwi; Ulfiati, Adilah; Wardana, Ardhian; Nugraheni, Fitriana; Pradiptasari, Nur Fahma; Zulaifa, Zakiyah; Norahmawati, Eviana; Sardjono, Teguh Wahju; Fitri, Loeki Enggar
Journal of Tropical Life Science Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.5.1.%x

Abstract

Malaria infection during pregnancy can cause accumulation of infected-red blood cells in placental intervillous space and induces placental tissue inflammation and hypoxia. This condition triggers endoglin expression, and release of soluble endoglin which can interfere TGF-β binding to its receptor. The aim of this study was to investigate the correlation between placental endoglin expression and TGF-β level with low fetal weight (LFW) in malaria-infected mice. Nine pregnant mice infected with Plasmodium berghei on the day 9th post mating (malaria infected group) and eight normal pregnant mice (non-infected group) were used in this study. The mice were sacrificed on the day 18th post mating, and all fetal body weights were measured by analytical scale. Enzyme Link Immunosorbent Assay (ELISA) was done to determine the level of placental TGF-β while immunohistochemical staining was performed to examine endoglin expression in placental tissue. The mean of fetal body weights of malaria infected group was significantly lower than non-infected group (p=0,002), while the expression of placental endoglin in malaria infected group was significantly higher than non-infected group (p=0.003). The level of placental TGF-β in malaria infected group was also higher than non-infected group but the difference was not significant (p=0.064). Pearson correlation test showed that there were significant negative correlations between fetal body weights with the level of placental TGF-β (p=0.017, r=-0.568) and the expression of placental endoglin (p=0.002, r=-0.694). Malaria infection in pregnant mice will increase both TGF- β and endoglin in placenta tissue and correlate with low fetal weight.  Â