Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STANDAR PELAYANAN BALAI REHABILITASI SOSIAL PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Sutaat, Sutaat
Sosio Informa Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social welfare institutions service sistem is a one of old model services. Now, new paradigm approach in social welfare services base on family and community, but institutions model still eksist on social welfare services because of some individuals still need on institution services. In otonomie’s era some of but all of institution services on responsibilities and helds by local government. So far some of social welfare institutions have spesific conditions and problems as the local area. This paper are study on sosial welfare institution, especially on institution conditions, services, standard of services, and some problems on services. This study showed that apecific name of social welfare institution services in Midle Java are “Social Rehabilitation Institution” (Balai Rehabilitasi Sosial) and “Social Rehabilitation Unit” (Unit Rehabilitasi Sosial). First problem on this institution is human resourses especially on kuantity and kuality of social workers. Some of them laks of skill and knowledge that need for klient services. Therefore, this study have solves ideas to the problem as, 1) The Ministry for Social Affair must be made that social worker get good carier sistem and good incentive; 2) Social worker need to upgrade on special skill and konwledge; 3) Some of institutions and some of social workes need to be standard and sertifications on social welfare services.Keywords: social welfare service institution, social rehabilitation institution, social worker, standard of services.Pelayanan kesejahteraan sosial berbasis panti merupakan salah satu model pelayanan yang cukup tua. Meskipun ada perkembangan paradigma baru yang berfokus pada pelayanan berbasis keluarga dan masyarakat, namun pelayanan berbasis panti ternyata tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Masih banyak penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang membutuhkan pelayanan dalam bentuk panti. Berdasarkan informasi pada unit teknis di Kementerian Sosial, di era otonomi daerah hampir semua panti sosial dikelola oleh pemerintah daerah, hanya sebagian kecil yang masih dikelola oleh pusat. Masingmasing daerah mempunyai kebijakan yang berbeda dalam pengelolaan dan penyelenggaraan panti sosial. Oleh karena itu informasi tentang kondisi panti, jenis pelayanannya, permasalahan yang dihadapi menarik untuk dikaji. Secara deskriptif penelitian ini mencoba menggali dan memaparkan kondisi panti dan permasalahannya, termasuk standar pelayanan yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Jawa Tengah nomenklatur panti berbeda dengan yang digunakan pusat, yakni panti milik pusat dengan  nomenklatur  “Panti  Sosial”,  sedangkan  Jawa  Tengah  menggunakan  nama  “Balai  Rehabilitasi Sosial”  dan  “Unit  Rehabilitasi  Sosial”.  Standar  pelayanan  ditetapkan  oleh  kebijakan  daerah  yakni berbadaskan Peraturan Gubernur dan Dinas Sosial Jawa Tengah. Masalah yang dihadapi panti utamanya terkait SDM, yakni masalah kuantias dan kualitas pekerja sosial yang kurang memadai. Terkait dengan hal itu, rekomendasi yang diajukan antara lain: 1) Kementerian Sosial perlu berupaya agar fungsional pekerja sosial diminati oleh pegawai. Untuk ini salah satunya dengan mengusahakan perbaikan karir dan tunjangan; 2) Perlunya peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.Kata Kunci: panti sosial, balai rehabilitasi sosial, pekerja sosial, standar pelayanan
The Influence of Leadership Style on the Performance of Employees of PT Pantja Tunggal Kniting Mill Semarang Purwaningrum, Dyah; Sutaat, Sutaat
ProBisnis : Jurnal Manajemen Vol. 15 No. 3 (2024): May-June: Management Science
Publisher : Lembaga Riset, Publikasi dan Konsultasi JONHARIONO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leadership style is a process in which a person influences other people or a group in an effort to achieve certain predetermined goals. By applying the right leadership style, a leader can motivate his employees to work optimally, so that employee performance can be better. Leadership style is a model or strategy for leading an organization. This research aims to determine the influence of leadership style on the performance of employees of PT. Pantja Tunggal Knitting Mill Semarang. Good employee performance is expected to trigger work enthusiasm towards the Company's vision and mission. The research method used is quantitative research using a simple linear regression method. The sample in this study consisted of 50 respondents using the census method. Data collection uses a questionnaire and data processing uses the SPSS Satistics Version 24.0 analysis tool. Leadership styles have advantages and disadvantages, depending on how a leader maximizes all the potential strengths of an employee. A successful leadership style is a leadership style that is based on conscience, norms, ethics, freedom, giving trust, supervision, ready to accept criticism, constructive suggestions, firm and respecting creativity, innovation and motivation. This will have an impact on improving performance, increasing professional competence and competency. The leadership style played by PT Pantja Tunggal Knitting Mill Semarang has a significant impact on employee performance.
Analysis of Work Discipline and Satisfaction with Employee Performance at PT Kamaraya Land Semarang Sutaat, Sutaat; Purwaningrum, Dyah
ProBisnis : Jurnal Manajemen Vol. 15 No. 3 (2024): May-June: Management Science
Publisher : Lembaga Riset, Publikasi dan Konsultasi JONHARIONO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examined the effect of work discipline on employee performance and satisfaction with employee performance at PT Kamaraya Land Semarang. The research design used is an explanatory study in order to understand a phenomenon to be researched, and the population and sample in this research are all employees of PT Kamaraya Land Semarang, totaling 45 respondents using a questionnaire for collection, which was processed using SPSS 21.00 for windows. Discipline has a negative effect on the performance of PT Kamaraya Land Semarang employees and job satisfaction has a positive effect on the performance of PT Kamaraya Land Semarang employees.
Pelatihan Pengelolaan Risiko Bagi Pelaku Usaha Umkm Taman Setiabudi Banyumanik Semarang Sutaat, Sutaat; Purwaningrum, Dyah; Sarimaryoni, Hamdi
Lentera Pengabdian Vol. 1 No. 02 (2023): April 2023
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/lp.v1i02.55

Abstract

Risiko usaha merupakan bagian dari kehidupan suatu usaha dan seseorang yang menjalankan usaha pasti menjumpai berbagai jenis risiko yang biasa berkonotasi negatif yang dapat merugikan usaha yang dijalankan, jika tidak segera diantisipasi sejak awal akan membahayakan usaha jangka pendek maupun jangka panjang. Risiko selalu berkaitan dengan kemungkinan keadaan yang dapat mengancam pencapaian target bisnis yang telah ditetapkan. Dengan keadaan risiko yang penuh dengan ketidakpastian akan menggangu pencapaian bisnis yang ditetapkan, maka sebuah risiko harus dikelola dengan baik melalui manajemen risiko yang profesional. Para pelaku usaha UMKM di Taman Setiabudi Banyumanik Semarang Jawa Tengah sebagai salah satu obyek dalam kegiatan pengabdian ini dan keberadaan industri kecil yang semakin kompetitif yang penuh dengan persaingan sudah seharusnya memperhatikan kemampuan pengelolaan resiko yang baik. Salah satu indikator pengeloan risiko yang baik adalah pelaku usaha mampu menerapakan sistem pengeloan risiko secara resmi dalam hal ini semua level manajemen, kegiatan pengelolaan risiko harus terintegrasi dengan semua kegiatan yang ada diperusahaan dan manajemen risiko harus kaji secara komperhensif.