Amran Ronny Syam, Amran Ronny
Peneliti Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan Jl. Cilalawi No. 1 Jatiluhur-Purwakarta 41152

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kepadatan Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) di Perairan Sinjai dan Bone-Sulawesi Selatan Syam, Amran Ronny; Mujiyanto, Mujiyanto
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 10, No 1 (2014): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.972 KB) | DOI: 10.14203/jbi.v10i1.327

Abstract

The exploitation of Napoleon fishery rates (Cheilinus undulatus) in the past year has been higher. Some areas inIndonesia are still doing the fishing business. Since the napoleon fish was registered in the IUCN red list &Appendix II of CITES, the export quota of 3,600 fishes per year was applied up to the year 2011. In order tosupport the evaluation size in the water bodies around Sinjai and Bone of the determination of napoleon fishprotection status, this study aims to determine fish population South Sulawesi. The method used was SnorkelingVisual Census (SVC). The results obtained indicate napoleon fish abundance is low (0 to 4 individuals/ha). Highestabundance of napoleon fish was found in Lapoipoi & Batanglampe, however none in three locations, i.e., Larearea,Pasiloange and Malambere. It is suggested that protection to species & its habitat is done in four locations wherethe napoleon fish were found, especially in Lapoipoi & Batanglampe.Keyword: napoleon fish, density, Sinjai, Bone, South Sulawesi
KEPADATAN IKAN NAPOLEON (CHEILINUS UNDULATUS) DI PERAIRAN SINJAI DAN BONE-SULAWESI SELATAN Syam, Amran Ronny; Mujiyanto, Mujiyanto
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 10, No 1 (2014): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v10i1.327

Abstract

The exploitation of Napoleon fishery rates (Cheilinus undulatus) in the past year has been higher. Some areas inIndonesia are still doing the fishing business. Since the napoleon fish was registered in the IUCN red list &Appendix II of CITES, the export quota of 3,600 fishes per year was applied up to the year 2011. In order tosupport the evaluation size in the water bodies around Sinjai and Bone of the determination of napoleon fishprotection status, this study aims to determine fish population South Sulawesi. The method used was SnorkelingVisual Census (SVC). The results obtained indicate napoleon fish abundance is low (0 to 4 individuals/ha). Highestabundance of napoleon fish was found in Lapoipoi & Batanglampe, however none in three locations, i.e., Larearea,Pasiloange and Malambere. It is suggested that protection to species & its habitat is done in four locations wherethe napoleon fish were found, especially in Lapoipoi & Batanglampe.Keyword: napoleon fish, density, Sinjai, Bone, South Sulawesi
KLASIFIKASI MORFOLOGI DASAR LAUT PERAIRAN PULAU KEMUJAN, KEPULAUAN KARIMUNJAWA Rahman, Arip; Syam, Amran Ronny
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 21, No 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.21.2.2023.825

Abstract

Pengetahuan morfologi dasar laut berkaitan dengan bidang oseanografi, biologi, geologi kelautan, kerusakan habitat dan sumberdaya laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan morfologi dasar laut perairan Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data batimetri dan citra Sentinel-2A yang diproses menggunakan perangkat lunak Benthic Terrain Modeler yang terintegrasi pada perangkat lunak ArcGIS. Hasil klasifikasi terdiri dari tujuh kelas morfologi dasar laut, yaitu: crest, valley bottom, flat, rough, valley flank, break shelf dan depression. Rough, relif positif dengan sudut curam 0,21° sampai 0,81°, dengan luas 429,36 ha (65,56%) merupakan kelas dengan area paling luas di lokasi penelitian. Kondisi tersebut menunjukan bahwa morfologi dasar perairan Pulau Kemujan cukup landai dan cenderung datar.
STATUS TROFIK BERDASARKAN NITRAT, FOSFAT DAN KLOROFIL-a DI WADUK IR. H. DJUANDA, KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT Aryani, Desy; Astuti, Lismining Pujiyani; Syam, Amran Ronny; Prama, Ega Aditya
MARLIN Vol 2, No 1 (2021): (Februari, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V2.I1.2021.21-30

Abstract

Waduk Ir H Djuanda (Waduk Jatiluhur) merupakan bendungan terbesar di Jawa Barat, dengan luas 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, kedalaman maksimal 90 meter dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Fungsi waduk ini sebagai PLTA, irigasi, KJA, air baku dan pariwisata. Banyaknya kegiatan antropogenik mendorong terjadinya perubahan status trofik perairan. Ledakan populasi fitoplankton dan tumbuhan air terapung merupakan indikasi terjadinya eutrofikasi di danau ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kesuburan perairan waduk Ir. H. Juanda melalui pendekatan nilai unsur hara (nitrat dan fosfat) dan klorofil-a dengan analisis TSI dan TRIX. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 di Balai Riset Pemulihan Sumberdaya Ikan (BRPSDI) Purwakarta Provinsi Jawa Barat. Parameter kimia seperti nitrat, fosfat dan klorofil-a dianalisa di laboratorium menggunakan metode spektrofotometri. Selain itu dilakukan pengukuran insitu beberapa parameter fisika dan kimia (suhu, kecerahan, kedalaman dan pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan waduk Ir. H. Djuanda tergolong eutrofik berdasarkan TSI dengan nilai 62,0337, hingga hipereutrofik berdasarkan TRIX dengan nilai 7,4581.