Frank Edwin, Frank
Balai Besar Keramik

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Breksi Batuapung Pada Karakteristik bodi Stoneware untuk Ubin Keramik Dekoratif Edwin, Frank; ., suprito
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1765.128 KB)

Abstract

Telah dilakukan percobaan untuk meneliti pengaruh penggunaan breksi batuapung pada karakteristik bodi stoneware (gerabah padat) dalam pembuatan ubin keramik dekoratif dengan memodifikasi komposisi masa bodi pada suhu pembakaran yang optimum.
SINTESIS NANO KRISTALIN KOMPOSIT ALUMINA-ZIRKONIA DENGAN TEMPLATE PULP ORYZA SATIVA MELALUI METODE KALSINASI PREKURSOR Edwin, Frank; Purwasasmita, Bambang Sunendar; ., Suhanda; Septawendar, Rifki; NurdiWijayanto, Leanddas
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.555 KB)

Abstract

Nano kristalin komposit alumina-zirkonia disintesis melalui metode kalsinasi prekursor dengan pulp oryza sativasebagai template serta Al(NO3)3.9H2O dan ZrCl4 sebagai prekursor dengan komposisi molar 80:20. Pencampuranprekursor, pelarut, dan pulp menggunakan ultra turrax T25 pada RPM 15000 selama 3 menit sebanyak 3 kali.Kalsinasi yang ditujukan untuk memperbaiki morfologi dan pembentukan fasa dilakukan pada temperatur 900,1000, 1100, 1200, dan 1250°C. Untuk mengetahui sifat-sifat dari material komposit yang terbentuk, dilakukankarakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Dari hasil XRD, dapatdiidentifikasi fasa dari komposit yang muncul, yaitu tetragonal-zirkonia, monoklinik-zirkonia, dan δ-alumina. Fasatunggal tetragonal-zirkonia muncul pada sampel yang dikalsinasi pada temperatur 900-1100°C, sementarasampel yang dikalsinasi pada temperatur yang lebih tinggi menghasilkan fasa campuran antara tetragonalzirkoniadan monoklinik-zirkonia. Dari hasil SEM, terlihat bahwa morfologi partikel memiliki bentuk menyerupaibentuk dari pulp, yang mana bentuk ini merupakan akibat dari pencampuran dengan kecepatan tinggi.Kata kunci: Komposit, Alumina-Zirkonia, Tetragonal-Zirkonia, Monoklinik-Zirkonia, Pulp.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERBUK NANO α-ALUMINA DENGAN MENGGUNAKAN PULP MERANG SEBAGAI TEMPLATE MELALUI PROSES KALSINASI PREKURSOR Edwin, Frank; Septawendar, Rifki; Purwasasmita, Bambang Sunendra; ., Suhanda; NurdiWijayanto, Leanddas
Jurnal Riset Industri Vol 3, No 3 (2009): Peningkatan Nilai Tambah melalui Inovasi Kemasan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.242 KB)

Abstract

Sintesis dan katerisasi nanopowder α-alumina dengan pulp merang sebagai template mengunakan proses kalsinasi perkursor telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi pulp merang sebagai templatedari percosor calcination process yang merupakan metoda yang jauh lebih murah dalam mensisntesis α-alumina. Perbandingan berat antara perkorsor dan pulp adalan1:2 pengaruh temperatur kalsinasi terhadap pembentukan α-alumina diperiksa dalam penelitian ini dengan temperatur kalsinasi pada 900 0c 1000 0c dan 1100 0c. dalam penelitian ini, analisasi diffraksi sinar-X (XRD) digunakan untuk mengetahui perubahan fasa kristal struktur dan ukuran kristal yang terbentuk pada suhu kalsinasi tersebut. Karakterisasi SEM dilaksanakan untuk mengetahui morfologi α-AL2O3  yang dihasilkan. Berdasarkan karakterisasi XRD, sempel alumina yang disintesis membentuk fasa α-AL2O3 dan y- AL2O3.  Ukuran kristal yang terbentuk berorder nanometer, yaitu untuk α-AL2O3   ukuran terbesar adalah 46.6 nm berdasarkan hasil karakterisasi SEM terlihat bahwa α-AL2O3   membentuk struktur batang dan planarukuran partikel akan semakin membesar dengan meningkatnya temperatur kalsinasi.
OPTIMASI PEMANFAATAN POTENSI FELSPAR BANJARNEGARA JAWA TENGAH UNTUK INDUSTRI KERAMIK ., Nuryanto; Edwin, Frank
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8272.264 KB)

Abstract

Pemanfaatan felspar Banjarnegara Jawa-Tengah sebagai raw material keramik saat ini belum optimal, karena mutunya tidak stabil.   Pemakaian pada industri keramik terbatas hanya untuk floor/wall tile saja, sedangkan untuk sanitaryware dan tableware harus melalui proses pengolahan mineral dengan membuang sebanyak mungkin bahan pengotor. Material pengotor hasil pengolahan mineral dengan cara pencucian terhadap felspar Banjarnegara adalah 33 % dari produksi bahan mentah, yaitu sebesar 229 ton/hari atau 6000 ton/bulan hanyut di aliran sungai, ini berarti pemborosan sumber daya alam yang cukup besar. Material pengotor hasil pencucian felspar berupa fraksi pasir sedang berukuran -1 +0.5 mm sampai dengan fraksi lanau-Iempung berukuran - 0.062 mm, dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan genteng berglasir dan keramik hias dari jenis bodi hard earthenware.  Demikian pula konsentrat /fraksi kerakal- pasir kasar berukuran -4+1mm dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan bodi keramik porselen, stoneware, hard earthenware, earthenware dan produk khusus Permeable Ceramic Paving (PCP), dengan demikian seluruh raw material feldspar dapat dimanfaatkan untuk industri keramik. Estimasi kapasitas produksi dengan dasar produksi PCP 200.000 bh/hr atau 4000 m2/hr, diperoleh pula kapasitas produksi bodi keramik untuk porselen 251,46 ton/hr, stoneware 400,05 ton/hr, hard earthenware 262,89 ton/hr, dan untuk earthenware 228,60 ton/hr dengan nilai investasi sebesar 60 miliyar rupiah, diperoleh keuntungan sebesar 41,6 miliyar rupiah/th dengan BEP pada 1,6 tahun. Dari kajian hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan serta pertimbangan dari aspek teknologi dan  ekonomi menunjukkan bahwa bahan  mentah  felspar  Banjarnegara  dengan  potensi jumlah  cadangan  >  1  milyar  ton  tersebut,  dapat dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai jenis bodi keramik dan produk khusus permeable ceramic paving (PCP). Kata kunci : optimasi, felspar Banjarnegara, industri keramik
OPTIMASI PEMANFAATAN POTENSI FELSPAR BANJARNEGARA JAWA TENGAH UNTUK INDUSTRI KERAMIK ., Nuryanto; Edwin, Frank
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8272.264 KB)

Abstract

Pemanfaatan felspar Banjarnegara Jawa-Tengah sebagai raw material keramik saat ini belum optimal, karena mutunya tidak stabil.   Pemakaian pada industri keramik terbatas hanya untuk floor/wall tile saja, sedangkan untuk sanitaryware dan tableware harus melalui proses pengolahan mineral dengan membuang sebanyak mungkin bahan pengotor. Material pengotor hasil pengolahan mineral dengan cara pencucian terhadap felspar Banjarnegara adalah 33 % dari produksi bahan mentah, yaitu sebesar 229 ton/hari atau 6000 ton/bulan hanyut di aliran sungai, ini berarti pemborosan sumber daya alam yang cukup besar. Material pengotor hasil pencucian felspar berupa fraksi pasir sedang berukuran -1 +0.5 mm sampai dengan fraksi lanau-Iempung berukuran - 0.062 mm, dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan genteng berglasir dan keramik hias dari jenis bodi hard earthenware.  Demikian pula konsentrat /fraksi kerakal- pasir kasar berukuran -4+1mm dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan bodi keramik porselen, stoneware, hard earthenware, earthenware dan produk khusus Permeable Ceramic Paving (PCP), dengan demikian seluruh raw material feldspar dapat dimanfaatkan untuk industri keramik. Estimasi kapasitas produksi dengan dasar produksi PCP 200.000 bh/hr atau 4000 m2/hr, diperoleh pula kapasitas produksi bodi keramik untuk porselen 251,46 ton/hr, stoneware 400,05 ton/hr, hard earthenware 262,89 ton/hr, dan untuk earthenware 228,60 ton/hr dengan nilai investasi sebesar 60 miliyar rupiah, diperoleh keuntungan sebesar 41,6 miliyar rupiah/th dengan BEP pada 1,6 tahun. Dari kajian hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan serta pertimbangan dari aspek teknologi dan  ekonomi menunjukkan bahwa bahan  mentah  felspar  Banjarnegara  dengan  potensi jumlah  cadangan  >  1  milyar  ton  tersebut,  dapat dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai jenis bodi keramik dan produk khusus permeable ceramic paving (PCP). Kata kunci : optimasi, felspar Banjarnegara, industri keramik
KARAKTERISASI PASIR SILIKA CIBADAK SUKABUMI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN RAMMING MIX SILICA[Characterization of Cibadak Sukabumi Silica Sand As Raw Material for Ramming Mix Silica Manufacturing] Rachman, Abdul; Edwin, Frank; Sebleku, Pius
Metalurgi Vol 27, No 3 (2012): Metalurgi Vol.27 No.3 Desember 2012
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.068 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v27i3.236

Abstract

KARAKTERISASI PASIR SILIKA CIBADAK SUKABUMI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATANRAMMING MIX SILICA. Penelitian pembuatan ramming mix silica (RMS) dari bahan baku lokal telahdilakukan. Bahan baku yang dimaksud adalah pasir silika yang berasal dari limbah batu gongsol yang banyakterdapat di daerah Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah batugongsol menjadi produk refraktori monolitik berbentuk ramming mix yang bernilai ekonomi. Selama ini podukrefraktori monolitik khususnya RMS masih diimpor dari beberapa negara antara lain Jepang, Jerman dan Cina.Penggunaan RMS sebagai pelapis pada dinding dalam dapur induksi banyak dilakukan oleh industri peleburanlogam. Hal ini dikarenakan proses yang terjadi di dalam dapur induksi adalah proses asam sedangkan silikasendiri bersifat asam. Apabila dipilih bahan pelapis jenis basa, maka akan mengakibatkan terjadinya pengikisanpada permukaan dinding dalam dari dapur pelebur pada saat peleburan dan ramming mix akan menipis. Bila halini terjadi maka akan mengakibatkan dapur meledak karena logam cair mengenai koil. Pembuatan RMS inidilakukan dengan cara mencampur pasir silika dengan bahan pengikat kimia asam borat serta bahan perekatCMC, selanjutnya dicetak pada tekanan tertentu dan setelah kering dilakukan pembakaran. Pembuatan RMS daribahan pasir silika Cibadak ini menghasilkan kondisi terbaik untuk komposisi B dengan bahan pengikat kimiaberupa asam borat sebanyak 2%, 3% dan 4%, serta bahan perekat CMC 5% dari berat komposisi. Komposisi Badalah komposisi fraksi butir pasir silika yang terdiri dari 35% berat fraksi kasar (2,362 – 0,417) mm, 25%berat fraksi sedang (0,417 – 0,208) mm dan 40% berat fraksi halus (< 0,208) mm. AbstractA research for production Ramming Mix Silica (RMS) with local raw materials has been done. Thementioned raw materials are silica sand derived from waste of gongsol rocks which there are many inCibadak area, Sukabumi, West Java. This study aims to utilize the waste of Gongsol rocks into a monolithicrefractory products as ramming mix shaped in economic value. All the time, monolithic refractories productespecially RMS is still imported from overseas such as Japan, Germany and China. Ramming mix silica hasbeen commonly use as a coating in the inner wall of induction furnace, and mostly done by metal smeltingindustry. This is because that acid process occured in the induction furnace, while silica it self is acidic. Ifalkali material was selected, it would cause erosion of the inner wall surface at the smelting furnace, and theramming mix would become thin. If it happened, it would cause furnace explosion because melting metal hitthe coil. RMS is done by mixing silica sand with boric acid chemical binders and adhesives CMC, later printat a certain pressure and firing after dried. The production of ramming mix silica from Cibadak resultedin the best condition i.e. composition B with chemical bonding agent 2%, 3%, and 4% of borid acid andadhesive agent of CMC 5% from composition weight. Composition B was composition of silica sand granuleconsisted of 35% weight coarse fraction (2.362 – 0.417) mm, 25% weight medium fraction (0.417 – 0.208)mm, and 40% weight fine fraction (< 0.208) mm.