Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Hubungan Pola Nutrisi Balita dengan Kejadian Stunting di Desa Panduman Jember Fadilah, Sinta Nurul; Subiastutik, Eni; Gumiarti, Gumiarti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18639

Abstract

Asupan gizi yang dikonsumsi anak secara adekuat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, mempercepat proses penyembuhan penyakit, memaksimalkan fungsi tubuh, menghindari infeksi dan peradangan. Hasil penelitian Andriani et al.,( 2021) 12,7% ibu memberi makan anak dengan menu tunggal atau menu yang dibuat dari 1 jenis makanan. Kekurangan gizi dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan anak mengalami kondisi stunting. Prevalensi balita stunting di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 21,6%, Provinsi Jawa Timur 19,2%, dan Kabupaten Jember 34,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola pemberian nutrisi dengan kejadian stunting. Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan crosssectional. Populasi penelitian ialah anak usia 2-3 tahun sebanyak 197 orang, sampel 60 anak, didapat dengan teknik proportional sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dengan uji Chi-Square. Didapatkan hasil penelitian 40% responden memiliki pola pemberian nutrisi anak adekuat, 60% pola pemberian nutrisi anak tidak adekuat dan proporsi kejadian tidak stunting 50% dan stunting 50%. Terdapat hubungan antara pola pemberian nutrisi anak dengan kejadian stunting dengan nilai ρ-value = 0,004 < α 0.05. Pola pemberian nutrisi tidak adekuat menyebabkan berat badan anak tetap dan beresiko turun, penurunan berat badan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan stunting. Peran orang tua untuk mencegah kejadian stunting yakni ; memperhatikan frekuensi, jenis, dan porsi pemberian nutrisi pada anak.
Karakteristik Pengasuhan Ibu Dalam Penerapan Anticipatory Guidance Pada Anak Toddler Di Kabupaten Jember Jamhariyah, Jamhariyah; Gumiarti, Gumiarti; Subiastutik, Eni
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.14793

Abstract

Abstrak:Pada masa toddler (1-3 tahun) bisa terjadi masalah yang berkaitan dengan fase perkembangan dan tugas perkembangan dan ini akan dihadapi orang tua yaitu : sibling rivalry, temper tantrum, negativistik, toilet training, enuresis (Wong, 2008). Karakteristik anak toddler tersebut, seringkali menjadi keluhan bagi orang tua karena menanggap bahwa anaknya bandel, nakal, manja dan susah diatur sehingga kecenderungan menguji kesabaran orang tua. Kesabaran yang di ekspresikan dalam bentuk mengikuti kemauan anak, membiarkan anak melakukan hal-hal yang disukai anak. Pengasuhan yang diterapakan dipengaruhi pengetahuan dan pengalaman ibu dimasa lalu. Hasil survey, sebanyak 100% ibu belum pernah mengenal istilah toilet training, 60% anak toddler masih menggunakan diapers dan masih mengompol, 40% ibu tidak tahu cara mengatasi anak yang suka mengamuk bila keinginan tidak dipenuhi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola pengasuhan dalam memberikan stimulasi perkembangan sebagai langkah pengembangan media informasi yang khusus berisi informasi tentang kesehatan balita pada setiap fase tumbuh kembangnya. Desain penelitian merupakan jenis penelitian deskriptif dimana untuk memperoleh gambaran pengasuhan ibu pada anak toddler. Subyek ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun, kelurahan Banjarsengon dan kelurahan Antirogo dengan sampel sesuai kriteria sebanyak 50 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk memperoleh data karakeristik responden, selanjutnya dilakukan FGD untuk memperoleh gambaran pola pengasuhan ibu yang diterapkan pada anak toddler. Gambaran pengasuhan ibu pada anak dalam memberikan stimulasi perkembangan ,ibu menerapkan pengasuhan otoriter dan permissif. Pengetahuan tentang stimulasi perkembangan kurang namun dalam penerapannya sebagian besar sesuai. Pengasuhan yang diterapkan lebih mengacu kepada pengalaman ibu mendapatkan pengasuhan dari orangtuanya. Meskipun terdapat sebagian kecil belum menerapkan, yang dipengaruhi faktor-faktor yg memengaruhi pengasuhan. Pengetahuan ibu anak toddler terhadap stimulasi perkembangan dan penerapan anticipatory guidance masih perlu ditingkatkan.                
Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Tidak Melakukan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Puskesmas Rambipuji Agustina, Diana; Gumiarti, Gumiarti; Susilawati, Susilawati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.17329

Abstract

Imunisasi dasar merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular. Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia tahun 2021 83,2%, sedangkan target renstra 93,6%, di Jawa timur 91,77%, di kabupaten Jember 81,11%, di puksmesamas Rambipuji 76,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan imunisasi dasar lengkap pada bayi. Desain penelitian ini adalah studi deskriftif, populasinya yaitu seluruh ibu yang mempunyai balita usia 1-3 tahun yang imunisasi dasarnya tidak lengkap sebanyak 160 orang, sampel menggunakan probability sampling dengan cara simple random sampling dihitung memakai rumus slovin, sampel menjadi 114 orang. Pengumpulan data dengan pengisian kuesioner oleh responden. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan, pendidikan, sikap, persepsi dan dukungan keluarga. Dengan hasil penelitian dari 114 responden didapatkan pengetahuan responden baik 42,1%, cukup 45,6%, kurang 12,3%, pendidikan tinggi 7,9%, sedang 39,4%, rendah 52,6%, sikap favorable 52,6%, unfavorable 47,4%, persepsi positif 54,4%, negative 45,6%, dukungan kelurga tinggi 3,5%, sedang 66,7%, rendah 29,8%. Dari hasil diatas faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan imunisasi dasar adalah faktor pengetahuan, sikap, persepsi dan dukungan keluarga sebagian besar positif, dan faktor pendidikan sebagian besar berpendidikan rendah, oleh karena itu disarankan kepada petugas kesehatan berkoordinasi dengan kepala desa untuk meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat dengan media dan metode yang beragam secara bertahap dan berulang ulang terutama tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap pada bayi