Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Development Of A Solar Powered IoT Based Landslide Detection System Dwiyanto, Dwiyanto; Hidayat, Iman; Alamsyah, Rizky; Sri Lestari, Ninik; Ramadi, Givy Devira; Sukirno, Sukirno
Brilliance: Research of Artificial Intelligence Vol. 5 No. 2 (2025): Brilliance: Research of Artificial Intelligence, Article Research November 2025
Publisher : Yayasan Cita Cendekiawan Al Khwarizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/brilliance.v5i2.6887

Abstract

The surfaces of three major tectonic plates the Eurasian Plate, the Indo Australian Plate, and the Pacific Plate intersect in Indonesia. This condition creates a high risk of earthquakes and landslides in areas located at these plate boundaries. The urgency of this research lies in developing a landslide detection device to help communities living in landslide-prone areas remain alert to disasters that may occur at any time. The objective of this study is to develop an Internet of Things (IoT)-based landslide detection device powered by solar energy. This device does not rely on external power sources but utilizes solar energy as its primary power supply. The research employs an experimental method. The steps include problem identification, literature review, system development methodology, design and application development, testing, and analysis of test results.Landslide detection is carried out using vibration sensors to detect ground tremors that may indicate a landslide, tilt sensors to monitor changes in ground inclination, and soil moisture sensors to measure soil humidity. An Arduino microcontroller processes data from the sensors and transmits signals to the warning system, while solar panels generate electrical energy from sunlight. The use of solar cells is optimized by calculating the required energy capacity to operate the sensors, Arduino board, and early warning system.
Digital Image Watermarking (DIW) yang kuat menggunakan SWT dan Watermark berbentuk data melingkar Vanda, Yoiceta; Dwiyanto, Dwiyanto; Nugroho, Agus
JURNAL INFOTEL Vol 17 No 3 (2025): August
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v17i3.1284

Abstract

Digital images can be easily copied and distributed illegally using widely available software tools. A technique is needed that can be used to copyright protection. This technique can show the identity of the owner, so it can be used to track its authentication, namely the watermarking technique. Watermarking methods that embed side information into images with the aim of protecting copyright have been proposed. So far, these methods have been defeated by simple attacks such as rotation, translation and scaling. In this research, a novel digital image watermarking (DIW) system that takes advantage of the Wavelet Transform properties to embed a spread spectrum circular symmetric watermark in an image is proposed. Watermark is invisible, its mean imperceptible to the human eye but can be detected or extracted by software. Watermark robustness against translation, rotation, scaling, median filter, and adaptif filter attacks is achieved by the proposed method. Successful experiments showing the performance of the method to geometric transformation.
Antena Mikrostrip untuk Pita Frekuensi VHF A/G Dwiyanto, Dwiyanto; Sihombing, Panangian Mahadi; Novalianda, Sari; Majaya, Muhammad Zu; Kesuma, Agung Satria
Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro Vol. 13 No. 02 (2023): Artikel Riset Oktober 2023
Publisher : Yayasan Cita Cendekiawan Al Khwarizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/elektriese.v13i02.3482

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah antena mikrostrip yang mampu bekerja pada pita frekuensi untuk aplikasi very high frequency air to ground (VHF A/G), yaitu diantara 117 – 137 MHz. Saat ini, antena untuk aplikasi VHF A/G berukuran sangat besar dan berbiaya mahal. Untuk menanggulangi masalah ukuran antena dan biaya pabrikasi yang mahal maka pada peneltian ini diusulkan sebuah antena mikrostrip yang mampu bekerja pada pita frekuensi VHF A/G. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan papan FR4 Epoxy dengan ketebalan 1,6 mm sebagai bahan utama antena. Selanjutnya pada bagian layar atas (top layer) antena, dibentuk sebuah patch berbentuk garis berliku dengan sebuah microstrip line yang dilengkapi dengan single stub. Pada bagian layar bawah (bottom layer) antena, dibuat lapisan ground yang terbatas (limited ground) dan juga diaplikasikan teknik struktur ground yang dirusak (defected ground structure – DGS) berbentuk cincin heksagonal. Perancangan dan simulasi antena menggunakan simulator CST MWS dan pengukuran antena hasil pabrikasi menggunakan VNA Anritsu MS2034B. Berdasarkan hasil simulasi terdapat beberapa parameter yang mempengaruhi impedansi bandwidth dan rugi-rugi koefisien pantul (return loss) dari antena yang diusulkan. Parameter-parameter tersebut meliputi lebar patch, lebar stub, jari-jari dalam dan jari-jari luar DGS berbentuk cincin heksagonal. Berdasarkan hasil pengukuran antena yang telah dipabrikasi telah diketahui bahwa antena memiliki pita frekuensi kerja diantara 112 – 141 MHz (22,9%) dengan gain 1,8 dBi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa antena mikrostrip yang diusulkan ini telah memenuhi standar impedansi bandwidth untuk komunikasi aeronautika pada pita frekuensi untuk aplikasi VHF A/G, yaitu 117 – 137 MHz.
Prototipe Sistem Proteksi dan Peningkatan Efisiensi Penggunaan Pompa dan Kincir Air Tambak Berbasis IoT Ramadhan, Andri; Sihombing, Panangian; Mawardi, Mawardi; Novalianda, Sari; Yudisha, Nabila; Dwiyanto, Dwiyanto
Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro Vol. 14 No. 01 (2024): Artikel Riset Edisi April 2024
Publisher : Yayasan Cita Cendekiawan Al Khwarizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/elektriese.v14i01.4183

Abstract

Mayoritas petani budidaya udang di Indonesia menggunakan kincir air tambak secara terus menerus untuk mengontrol kadar oksigen ataupun suhu air.  Pompa air juga digunakan dalam waktu lama untuk meningkatkan level air. Namun, kedua hal tersebut sering menimbulkan masalah berupa kerusakan mesin penggerak kincir dan/atau pompa air (motor listrik) akibat panas berlebih. Selain itu, peningkatan biaya produksi juga terjadi akibat penggunaan kincir air yang tidak optimal. Oleh karena itu, sebuah sistem proteksi dan peningkatan efisiensi penggunaan kincir dan pompa air berbasis internet of things (IoT) diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem tersebut tersusun dari tiga sensor, yaitu sebuah sensor suhu tipe contactless (MLX90614), dua buah sensor tipe waterproof, yaitu sensor suhu air (DS18B20) dan sensor level air berbasis  ultrasonik (JSN-SR04T). Sebuah prosesor ESP32 digunakan untuk menampilkan hasil sensor pada monitor dan mengirimkannya ke pengguna melalui jaringan internet. ESP32 juga berfungsi untuk mengontrol kincir dan pompa air secara otomatis. Serta mengirimkan notifikasi kepada pengguna secara otomatis juga jika suhu dan level air tidak optimal. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa sistem yang dihasilkan mampu menghentikan kerja motor listrik secara otomatis jika suhu motor listrik terlalu panas (>65oC). Sistem juga mampu mengontrol kincir air untuk mempertahankan suhu air di antara 29oC - 32oC dan mengontrol pompa air untuk mempertahankan level air di antara 80cm – 90cm secara otomatis. Sistem yang dihasilkan telah mampu memproteksi motor listrik secara otomatis dari panas berlebih. Selain itu, sistem juga mampu mengontrol kerja kincir dan pompa air agar bekerja lebih efisien.
Studi Desain Teras Gas-Cooled Fast Reactor Berbahan Bakar Thorium Nitride Novalianda, Sari; Dwiyanto, Dwiyanto; Sihombing, Panangian Mahadi
Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro Vol. 14 No. 01 (2024): Artikel Riset Edisi April 2024
Publisher : Yayasan Cita Cendekiawan Al Khwarizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/elektriese.v14i01.4470

Abstract

Energi nuklir merupakan salah satu energi terbarukan yang cukup menarik perhatian pemerintah indonesia bahkan dunia. Energi nuklir memiliki keunggulan dari kepadatan dayanya serta biaya operasinya yang relatif murah dibandingkan dengan sistem-sistem lainnya. Pada tahun 1950 Energi nuklir mulai digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir dan mulai berkembangnya reator nuklir dari generasi pertama hingga ke generasi keempat. Gas-Cooled Fast Reactor merupakan jalah satu jenis reaktor generasi empat berpendingin helium yang memiliki kelebihan yaitu tidak bereaksi dengan unsur lainnya. Thorium sebagai bahan bakar nuklir bersifat lebih aman, tidak mudah terbakar dan menghasilkan produk fisi jangka panjang.  Metode penelitian yang digunakan menggunakan seperagkat program SRAC disertai data nuklida pada JENDL 3.2. Hasil penelitian menunjukkan teras reaktor GFR dengan geometri teras silinder dan berbahan bakar Thorium Nitride yang homogen telah mencapai keadaan kritis dengan nilai excess reactivity sebesar 0,0034% pada fraksi volume 55% fuel, 10% cladding dan 35% coolant.
Usability Analysis Aplikasi Mobile Augmented Reality (MAR) untuk Multimedia Pembelajaran Motherboard (Aplikasi AR-Mobo) Vanda, Yoiceta; Dwiyanto, Dwiyanto
Infotekmesin Vol 14 No 1 (2023): Infotekmesin: Januari, 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v14i1.1654

Abstract

Currently, Augmented Reality (AR) technology has developed into an easy-to-use, efficient and effective technology for providing innovative educational media. Mobile Augmented Reality (MAR) is an Augmented Reality technology that utilizes mobile devices, for example, smartphones. The MAR application for multimedia learning on the motherboard is seldom used in classroom learning so the effectiveness of learning is less than optimal. The research objective was to determine the level of usability of the MAR application system using the USE questionnaire. According to Arnold M. Lund, Usability analysis has 4 aspects: usefulness, ease of use, ease of learning, and satisfaction. The method used is usability testing with 90 engineering students participating as research subjects. This study uses a questionnaire as a data collection tool and uses descriptive statistical analysis. The results of this study, that the average usability analysis score is 86.22 is included in the very feasible category, based on the system feasibility category table. The developed MAR application shows that it has provided better user interaction. This research has the benefit of knowing the use of MAR applications on students, for specific purposes, namely effectiveness, efficiency, and satisfaction. Lack of user motivation, and lack of features, will cause stress. This occurs when the system cannot meet the goals of its users.
Bandwith and Gain Enhanced Hexagonal Patch Antenna Using Hexagonal Shape SRR Ryanu, Harfan Hian; Hafizha, Syahna; Maulani, Azka; Pramudita, Aloysius Adya; Nugroho, Bambang Setia; Nur, Levy Olivia; Astuti, Rina Pudji; Dwiyanto, Dwiyanto
JURNAL INFOTEL Vol 16 No 2 (2024): May 2024
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v16i2.1118

Abstract

In the evolving digital era, the primary focus of the telecommunications industry is on the 5G network, expected to deliver high data rates, low latency, large network capacity, and improved connectivity. This article discusses efforts to adopt optimal frequencies for 5G, introducing techniques to enhance the characteristics of microstrip antennas using Double Negative (DNG) metamaterial properties. The hexagonal-shaped Split Ring Resonant (HSRR) metamaterial is considered a potential method to increase the bandwidth and gain of 5G antennas. Simulation of HSRR unit cells shows a positive impact on DNG characteristics. Meanwhile, the antenna design incorporating HSRR superstrate elements significantly increases gain to 4.47 dBi, and the implementation of HSRR structures on the groundplane results in a remarkable 368% increase in bandwidth compared to conventional antennas without metamaterial.
ANALISIS POSISI ANTENA AIS UNTUK MISI PEMANTAUAN KAPAL SATELIT SAR MIKRO LAPAN Dwiyanto, Dwiyanto; Jayani, Ade Putri Septi
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 18 No. 1 Juni (2020): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2020.v18.a3153

Abstract

AIS merupakan sistem pengatur lalu lintas kapal dimana sistem ini mengenali dan menentukan lokasi kapal melalui pertukaran data dengan kapal atau stasiun VTS terdekat. Informasi yang berupa identitas kapal, posisi, arah kapal, dan kecepatan dapat ditampilkan dalam layar atau melalui sebuah Electronic Chart Display and Information System (ECDIS). AIS dimaksudkan untuk membantu awak kapal untuk memantau dan memungkinkan otoritas maritim melacak dan memantau pergerakkan kapal. Tren aplikasi penggunaan data AIS saat ini semakin berkembang dengan dipasangnya receiver AIS di satelit. keuntungan pemasangan receiver di satelit adalah mempunyai cakupan wilayah yang luas juga bisa memantau kapal dimana satelit mengorbit. Kombinasi komplemen data AIS dan data SAR dari satelit saat ini semakin menjadi pilihan untuk memantau kejahatan kelautan secara kontinue dan dalam wilayah yang luas seperti Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penempatan antena AIS satelit. Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi antena yang digunakan dan menganalisis Signal to Noise Ratio (SNR) sinyal dari masing masing posisi didapatkan posisi yang optimal. Pertimbangan yang dilakukan untuk menentukan posisi adalah dari luasan dan bentuk coverage AIS serta pertimbangan kemudahan digabungkan dengan data SAR. Hasil simulasi dan perhitungan yang dilakukan penempatan antena pada sumbu Y satelit menjadi pilihan yang optimal untuk digunakan dalam satelit SAR. pada posisi antena ini antena memeiliki coverahe yang lumayan sempit tapi memanjang searah sumbu Y. Pada posisi ini coverage AIS juga sebidang dengan coverage SAR sehingga waktu diterimanya data AIS dari kapal sama dengan saat kapal terdeteksi oleh sapuan SAR.