Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penilaian Cepat Perubahan Lingkungan Pasca Kejadian Bencana dengan Wahana Udara Tanpa Awak Rokhmana, Catur Aries
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 6, No 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kombinasi kondisi wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan, infrastruktur yang terbatas, kekayaan sumber daya alam, dan kerawanan bencana merupakan tantangan bagi kegiatan penilaian lingkungan. Saat ini, penilaian kawasan dengan teknologi penginderaan jauh (inderaja) masih menjadi pilihan yang efisien. Sehingga perlu dibangun sistem inderaja yang mandiri dengan karakteristik yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Riset ini bertujuan untuk menguji sistem inderaja dengan wahana udara tanpa awak (WUTA) untuk penilaian secara cepat perubahan lingkungan pasca kejadian bencana. Fokus penilaian secara cepat dimaksudkan untuk aplikasi respon terhadap kejadian bencana (tahap tanggap darurat), dan melihat perubahan aset obyek buatan manusia.. Citra yang dihasilkan juga harus memiliki resolusi spasial yang tajam (< 25cm) agar mudah menilai obyek buatan manusia. Riset ini telah dicobakan dalam melihat perubahan lingkungan pasca kejadian bencana erupsi Gunung Merapi, dan Bencana Gempa Bumi di Aceh Tengah. Pengalaman dari kedua kasus tersebut menunjukkan bahwa sistem inderaja memanfaatkan WUTA memiliki karakteristik biaya operasional rendah, mudah dijalankan oleh operator lokal, kecepatan perolehan hasil, akurasi yang memadai, dan efektif untuk luasan lebih kecil 5000Ha. . Kata Kunci : penginderaan jauh, wahana udara tanpa awak, penilaian kawasan
Ekstraksi Permukiman dari Kombinasi Citra Sentinel-2 dan Sentinel-1 dengan Pendekatan Object-Based Image Analysis Eramudadi, Dias; Rokhmana, Catur Aries
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 7, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.91380

Abstract

Informasi yang akurat dan termutakhir mengenai data spasial permukiman skala menengah dibutuhkan berbagai bidang seperti agenda pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. Namun, ekstraksi informasi spasial untuk permukiman selalu menjadi tantangan karena heterogenitas spasial permukiman yang kompleks. Penelitian ini bertujuan mengekstraksi permukiman dari kombinasi citra Sentinel-2 dan Sentinel-1 menggunakan metode Object-Based Image Analysis (OBIA) dengan platform Google Earth Engine (GEE). Dataset ekstraksi permukiman dibentuk dari 33 fitur kombinasi saluran spektral, indeks spektral dan tekstur. Sementara itu, dataset segmentasi terdiri dari kombinasi indeks spektral UI–NDVI-MNDWI hasil perhitungan Optimum Index Factor (OIF). Segmentasi diproses menggunakan Simple Non-Iterative Clustering (SNIC) dan diklasifikasi dengan algoritma Random Forest (RF). Secara visual, hasil ekstraksi permukiman menunjukkan pola distribusi yang konsisten dengan permukiman peta Rupabumi Indonesia (RBI) skala 1:25000, tetapi memiliki karakter geometri yang berbeda. Oleh karena itu, hasil ekstraksi permukiman belum dapat digunakan secara langsung sebagai data masukan pembuatan peta RBI skala menengah, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai panduan digitasi dan mendukung kontrol kualitas. Selain itu, nilai penting fitur dalam klasifikasi RF juga dianalisis dengan hasil fitur polarisasi VV memiliki kontribusi paling tinggi. Uji akurasi menghasilkan nilai overall accuracy dan F-score sebesar 92%. Hasil ini menunjukkan bahwa model klasifikasi dan metode OBIA di GEE mampu menghasilkan data ekstraksi permukiman dengan akurasi yang tinggi di wilayah dengan landskap yang beragam.
Evaluation on the performance of single and dual frequency low cost GPS module observation using geodetic antenna Atunggal, Dedi; Ma'ruf, Bilal; Sunantyo, T Aris; Rokhmana, Catur Aries
Communications in Science and Technology Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.436 KB) | DOI: 10.21924/cst.3.1.2018.78

Abstract

GPS modules have been used for various applications in recent years. Its early development came in parallel with the advancement of Unmanned Aerial Vehicle (UAV) technology. Nowadays, it is also used in in geographic information system (GIS) data acquisition/census, mapping surveys, structure stability monitoring systems and many other applications. GPS modules generally have several positioning features, including standard positioning service (SPS), static positioning, precise point positioning (PPP), post processing kinematic (PPK) and real time kinematic (RTK) GPS. GPS modules in general are only equipped with a microstrip-type antenna or better known as patch antenna. Results from related research show that GPS module with this type of antenna has sub meter accuracy when used for PPK or RTK GPS method. The use of geodetic antennas is very potential to increase GPS position accuracy by up to centimeter level. This paper discusses the evaluation of GPS module measurements with geodetic type antennas for precise positioning using RTK GPS. This paper is focused on the resolution of GPS cycle ambiguity that is often expressed by the term fixing ratio and the accuracy of measurement results obtained. To provide a comprehensive description of the performance of GPS module, in this research two types of GPS module were used; single and dual frequency. Both types of GPS modules were used to conduct simultaneous observation on an open and obstructed observation location.
Hubungan Dual Polametric SAR Band – C dan Landsat 8 untuk Identifikasi Potensi Kekeringan Assidiq, Hikmah Fajar; Rokhmana, Catur Aries
GEOID Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v16i2.1687

Abstract

Kekeringan merupakan salah satu bencana krusial dan kompleks yang dapat menimbulkan kerugian material dan immaterial. Kekeringan di indonesia dikategorikan beberapa jenis meliputi Kekeringan Pertanian, Kekeringan Meterologis, dan kekeringan Hidrologi. Kekeringan pertanian merupakan kondisi dimana adanya penurunan kandungan air di dalam tanah. Kondisi tersebut akan berdampak pada tumbuhan dan atau tutupan lahan sehingga diperlukan tindakan preventif. Tindakan preventif dilakukan dengan cepat, efektif dan efisien sehingga pendekatan dengan pola dinamis sangat diperlukan. Pendekatan pola dinamis dilakukan dengan dengan metode yang dapat dilakukan setiap waktu. Penggunaan penginderaan jauh sensor aktif dapat menjadi solusi melalui pemantaaun setiap waktu secara dinamis. Salah satunya yaitu satelit dengan sensor radar, yaitu Sentinel 1. Sentinel 1A memiliki gelombang band C. Polarisasi pada citra Sentinel 1 memiliki bentuk dual-pol yang terdiri dari VV dan VH atau HH dan HV. Kombinasi polariasi memiliki potensi untuk digunakan identifikasi kekeringan. Metode yang dapat digunakan yaitu Radar Vegetation Index. Radar Vegetation Index dikembangkan dari algoritma NDVI. Klasifikasi kekeringan RVI dikembangkan dari analisis regresi hasil NDVI Landsat 8 dengan hasil RVI. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan data SAR untuk identifikasi kekeringan dengan menghubungkan Dual Polametric SAR Band – C dan Landsat 8. Hasil penelitian bahwa NDVI memiliki Koefesien determinasi dengan RVI sebesar 0.2981. Drought is a disastrous and complex disaster that can cause material and immaterial losses. The drought in Indonesia is categorized by several types including Agricultural Drought, Meteorological Drought, and Hydrological Drought. Agricultural drought is a condition where there is a decrease in water content in the soil. These conditions will have an impact on vegetation and / or land cover so preventive action is needed. Preventive action is carried out quickly, effectively and efficiently so that an approach with a dynamic pattern is needed. The dynamic pattern approach is done by a method that can be done any time. The use of Active Sensor remote sensing can perform monitoring at any time and dynamically. One of the satellites with radar sensors is Sentinel 1A. Sentinel 1A has a C band wave. Polarization in the Sentinel-1 image has a dual-pol form consisting of VV and VH or HH and HV. The Polarization combination has the potential to measure drought. The method that can be used is the Vegetation Radar Index. The radar vegetation index is developed from the NDVI algorithm. The RVI Drought Classification is made by maintaining the relationship between the NDVI Landsat 8 results and the RVI results. This study aims to examine the use of SAR data for drought identification with the relationship between Dual Polametric SAR Band - C and Landsat 8. The results explain that NDVI has a coefficient of determination with an RVI of 0.2981.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GEOMETRIK CITRAUPAYA PENINGKATAN KUALITAS GEOMETRIK CITRA LAPAN-TUBSAT PADA APLIKASI SURVEILEN Rokhmana, Catur Aries; Judianto, Chusnul Tri
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 9 No. 1 Juni (2011): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has developed and operates the LAPAN-TUBSAT micro satellite since 2007 for supporting the surveillance application to observe the earth surface. LAPAN-TUBSAT satellite carried a video camera as an imaging sensor with 5 m ground resolution and 3.5 km swath. Data from this camera still have a weak geometric. This paper will reviews regarding LAPAN-TUBSAT data processing from video recordings as an effort to increase the geometric quality of the LAPAN-TUBSAT image. The correction model rectification of a simple single photograph is used for geometric correction. While the using of super resolution operator for increasing the video image resolution. The correction model rectification of a simple single photograph is used for geometric correction. While the super resolution operator attempted to efforts to increase the resolution of the video image. The experimental results shows geo-reference image with better geometric quality. The evaluation of LAPAN-TUBSAT performance should be carried out In the near future especially for providing Altitude information (Z). This is related to satellite manoeuvre ability to generate a stereo image with better B/H ratio