Skor literasi Indonesia pada PISA 2022 turun 12 poin menjadi 359, menempatkan negara ini di peringkat 62 dari 72 peserta. Penurunan ini menyoroti pentingnya peningkatan keterampilan Membaca Kritis, terutama di Provinsi Aceh, di mana siswa sekolah menengah menghadapi tantangan dalam berpikir kritis akibat kesenjangan kemampuan, tingkat membaca, dan minat membaca yang rendah. Keberhasilan pengajaran diferensiasi juga bergantung pada keterlibatan siswa, sehingga diperlukan strategi inovatif untuk meningkatkan partisipasi mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan membaca kritis siswa melalui differentiated Instruction yang dikombinasikan dengan gamifikasi dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pendekatan kuantitatif dengan eksperimen sebenarnya digunakan dalam penelitian ini. Sampel terdiri dari siswa kelas 11 dari tiga sekolah di Aceh, yang dipilih secara acak menjadi kelompok kontrol dan eksperimen. Instrumen yang digunakan meliputi tes membaca kritis berbasis SAT dan kuesioner persepsi siswa. Hasil analisis uji-t dengan SPSS menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan keterampilan membaca yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Selain itu, kuesioner menunjukkan hasil positif, seperti peningkatan keterlibatan siswa, pemahaman materi yang lebih baik, dan instruksi yang lebih jelas dari guru dengan pendekatan gamifikasi. Penelitian ini diharapkan berkontribusi pada strategi pengajaran yang lebih efektif, khususnya dalam meningkatkan keterampilan membaca kritis melalui pengajaran diferensiasi yang terintegrasi dengan gamifikasi di sekolah menengah.AbstractIndonesia’s PISA 2022 literacy score dropped by 12 points to 359, ranking 62 out of 72 countries, highlighting the need for continued focus on Critical Reading. High schools in Aceh face challenges in enhancing students’ critical thinking due to disparities in ability, reading levels, and interest. The success of differentiated instruction (DI) also depends on student engagement, making it crucial to integrate gamification to boost participation.This study aims to improve students’ critical reading skills through gamified DI in English learning. A quantitative true-experimental design was used, involving 11th-grade students from three randomly selected schools in Aceh: SMAN 1 Blangpegayon, SMAN 1 Pidie Jaya, and SMAN Kota Bahagia. Students were divided into control and experimental groups. Instruments included an SAT-based critical reading test and a questionnaire measuring student perceptions. Data analysis using t-tests and SPSS percentage analysis showed that the experimental group significantly outperformed the control group, with higher post-test scores. The questionnaire also revealed positive feedback, such as increased engagement, better comprehension, and clearer teacher instructions. This study contributes to effective high school teaching strategies by integrating gamification with DI to enhance critical reading skills, ultimately addressing literacy challenges in Aceh.