Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Role of Stakeholders in Strengthening Communication Networks to Foster Farmers’ Economic Institutions Anggreany, Shinta; Sumardjo , Sumardjo; Lubis, Djuara P; Syahyuti, Syahyuti
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/rzdpjx51

Abstract

The growing number of smallholder farmers in Indonesia necessitates the strengthening of economic institutions through the farmer corporation model. This study examines the role of stakeholders in strengthening communication networks to support farmer institutions in Jayakerta District, Karawang. Using a mixed-methods approach, data were collected from 281 farmers through surveys and 28 stakeholders through in-depth interviews. The results show that coordination among stakeholders remains limited. Communication network analysis reveals that farmers with high centrality are more actively involved in exchanging production-related information, while those with low centrality tend to seek marketing information but have limited interaction. Spearman’s test indicates that internal farmer factors do not significantly influence communication networks (ρ = 0.072; p > 0.05), whereas stakeholder support shows a negative yet significant correlation (ρ = -0.128; p < 0.05), indicating a mismatch between the form of support provided and the farmers’ actual needs. Although support is provided in various forms, its integration is not yet optimal. Strengthening communication networks and ensuring consistent stakeholder involvement are key to the success of farmer corporations. Local actors, such as voluntary agricultural extension agents, play a crucial role in reinforcing farmer information exchange. The low level of digital literacy among farmers also calls for policy interventions through training and capacity-building programs. These findings underscore the importance of integrated communication systems in supporting institution-based agricultural development in Indonesia.  
PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KONSUMSI PRODUK DAGING DAN TELUR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KALIMANTAN SELATAN Nurawaliah, Siti; Anggreany, Shinta; Ermuna, Sara Sorayya; Rohaeni, Eni Siti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 25 No 01 (2022): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiseb.v25i01.20996

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat terhadap konsumsi produk dagingdan telur selama masa pandemi covid-19 di Kalimantan Selatan. Metode pengumpulan data dengan caramenyebarkan kuisoner online melalui aplikasi google form. Jumlah responden sebanyak 149 orang yangterdiri atas 33.56% laki-laki dan 66.44% wanita. Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besarresponden adalah PNS/TNI/Polri/BUMN sebanyak 61.07%. responden yang memiliki pendapatan di atasUpah Minimal Provinsi (UMP) Kalsel sekitar 42.95% dan 28.19 % berada di bawah UMP, sedangkan28.86% adalah responden yang pendapatannya berada dalam kisaran UMP (sedikit di bawah dan di atasUMP) antara Rp 2.500.000-4.999.999. Pendidikan responden sebagaian besar adalah sarjana sebanyak48.99% dan 56.38% menjalankan perintah pemerintah untuk membatasi ke luar rumah. Respondenmengetahui bahwa mengkonsumsi produk ternak berupa telur dan daging dapat meningkatkan imuntubuh. Konsumsi telur dan daging dari responden sebagian besar adalah tetap, namun ada yangmengalami kenaikan dan penurunan konsumsi baik telur atau daging. Umumnya responden tidakmengalami kesulitan untuk mendapat produk asal ternak baik telur atau daging. Responden sebagianbesar mendapatkan produk telur berasal dari warung/toko/supermarket, sedangakan untuk produk dagingsebagain besar berasal dari pasar tradisonal. Alasan terbesar dari responden mengalami kesulitan untukmendapatkan produk berupa telur adalah tidak berani ke luar rumah, sedangkan untuk produk dagingalasan terbesar karena harganya mahal. Selama masa pandemi Covid-19 masyarakat Kalimantan Selatanumumnya cenderung lebih memilih mengkonsumsi telur dibandingkan daging yang diperoleh dariwarung/toko/supermarket/ pasar tradisional daripada menggunakan pembelian secara online.