Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Tingkat Kerentanan terhadap Penurunan Tanah (Land Subsidence) berdasarkan Kondisi Hidrogeologi dan Mitigasinya di Daerah Pesisir Cekungan Air Tanah Jakarta Hakkina, Delano Ichsan; Putranto, Thomas Triadi; Setiawan, Taat
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 14, No 3 (2023)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v14i3.491

Abstract

Penurunan tanah telah menjadi bahaya yang signifikan bagi kota-kota besar di Indonesia, termasuk wilayah perkotaan besar di daerah pesisir cekungan air tanah (CAT) Jakarta. Kondisi geologi daerah pesisir cekungan air tanah Jakarta umumnya terdiri atas endapan aluvial dan formasi litologi berumur muda, sehingga menjadikan wilayah ini rentan terhadap penurunan tanah akibat kompaksi alami pada lapisan lempung (akuitar). Adanya pengambilan air tanah yang tinggi serta aktivitas pembangunan oleh manusia telah menjadikan resiko bahaya penerunan tanah di cekungan air tanah Jakarta meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab utama dan persebaran zona kerentanan penurunan tanah untuk menentukan strategi mitigasi di daerah pesisir cekungan air tanah Jakarta. Metode yang digunakan adalah skoring dan tumpang tindih dengan menggunakan parameter tebal lempung-lempung pasiran, kedalaman muka air tanah tertekan, dan jenis tata guna lahan yang telah diberikan bobot berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penggabungan ketiga parameter akan menghasilkan peta sebaran tingkat kerentanan penurunan tanah. Didapatkan bahwa wilayah barat laut dan tengah daerah penelitian termasuk ke dalam zona kerentanan rendah (3,9%), wilayah timur, selatan, dan barat laut masuk ke dalam zona kerentanan sedang (44,5%), serta wilayah utara, tengah, dan tenggara masuk ke dalam zona kerentanan tinggi (51,5%). Upaya mitigasi yang dapat direkomendasikan adalah dengan melakukan pemantauan kondisi air tanah dan penurunan muka tanah jangka panjang, investigasi dan pembaharuan data hidrogeologi dan geologi teknik bawah permukaan, melakukan penelitian yang lebih spesifik terkait penurunan tanah pada daerah yang rentan/terdampak penurunan tanah, serta penggunaan data penelitian sebagai pertimbangan dalam penentuan kebijakan administratif.
Analisis Pengaruh Sebaran Litologi Terhadap Hidrogeokimia pada Akuifer Bebas Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta Hartanto, Fandika Virgiawan; Putranto, Thomas Triadi; Setiawan, Taat
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 14, No 3 (2023)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v14i3.495

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta yang terletak di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Air tanah bebas merupakan air tanah yang paling mudah dipengaruhi oleh proses-proses kimia baik berupa evaporasi, air hujan, pengaruh dari air laut, litologi, ataupun pengaruh antropogenik. Permasalahan yang sering terjadi adalah berupa ketidaktahuan mengenai perubahan fasies tersebut, terutama litologi. Geologi yang terdapat pada Cekungan Air tanah (CAT) Jakarta ini cukup banyak berupa Tuff Banten (QTvb), Kipas Alluvial (Qav), Endapan Pematang Pantai (Qbr), dan Endapan Alluvial (Qav) yang mampu mempengaruhi perubahan fasies air tanah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan fasies dan pengkelasan air tanah serta kondisi kimiawi air tanah pada CAT Jakarta terhadap pengaruh kondisi litologi. Metode yang digunakan dalam penentuan klasifikasi fasies air tanah ini adalah data kimia air tanah sejumlah 66 sampel pada akuifer bebas Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta dan kemudian dilakukan analisis sifat fisik dan kimia air. Pada sifat kimia, sampel air memliki pH yang berkisar antara 5,8 hingga 9,5, nilai DHL berkisar antara 53-5.020 μS/cm, dan nilai TDS berkisar antara 56-3.363 mg/L. Berdasarkan hasil analisis fasies air tanah yang terklasifikasi pada diagram piper berupa fasies CaHCO3, NaHCO3, MgHCO3, dan NaCl. Perubahan fasies air tanah dipengaruhi oleh adanya proses interaksi pertukaran anion dan kation dengan litologi dan pencampuran ataupun pencucian air tanah oleh air hujan pada Cekungan Air Tanah Jakarta dimana hal tersebut menggambarkan proses kimia air tanah yang terbentuk cenderung ke arah evaporasi dan transportasi yang disebabkan oleh proses rock dominance.
Groundwater Potential in the Serang - Tangerang Groundwater Basin Based on the Groundwater Balance Method Tirtomihardjo, Haryadi; Setiawan, Taat; Putra, Dendi Borneo; Aminuddin, Aminuddin
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v15i1.500

Abstract

Groundwater u in an area, region or groundwater basin (GB) needs to consider various aspects, especially technicalaspects related to the existence and potential availability of groundwater in that unit area. The existence of groundwaterdescribes where groundwater is stored and distributed in an aquifer system, including the dimensions of theaquifer system and its hydraulic properties; meanwhile, groundwater availability includes the quantity and qualityof groundwater in the aquifer system. For the use of groundwater to be carried out sustainably, the balance betweengroundwater availability and groundwater use needs to be maintained within a safe limit, meaning that the use ofgroundwater does not hurt either the condition or the environment of groundwater. The balance between the twowhich is known through the calculation of the groundwater balance provides an overall picture of the components ofgroundwater that enters and the component of groundwater that exits an aquifer system. The calculation results forthe Serang-Tangerang GB groundwater balance show that the discharge of free groundwater utilized in the 2020-2021 period is around 60% of the recharge discharge, so it is in the category between safe and critical. Meanwhile,the use of groundwater in confined aquifer systems during these two periods was greater than the flow rate so it wasincluded in the damaged category
KARAKTERISTIK SISTEM HIDROGEOLOGI KARST BERDASARKAN ANALISIS HIDROKIMIA DI TELUK MAYALIBIT, RAJA AMPAT Endah, Raras; Yoseph, Boy; Sukiyah, Emi; Setiawan, Taat
Bulletin of Scientific Contribution Vol 15, No 3 (2017): Bulletin of Scientific Contribution:GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v15i3.15100

Abstract

ABSTRAKKarst Teluk Mayalibit memiliki sistem hidrogeologi yang unik karena sebagian pola aliran bukan berasal dari kawasan karst itu sendiri. Penelitian sistem hidrogeologi karst ini dilakukan dengan menggunakan analisis hidrokimia yang dikompilasi dengan observasi hidrogeologi di lapangan. Berdasarkan analisis data hidrokimia seperti temperatur, derajat keasaman (pH), tekanan parsial terhadap CO2 (PCO2),  dan indeks kejenuhan terhadap kalsit (SIkalsit) menunjukan bahwa pada elevasi 40-80 mdpl termasuk dalam zona transisi dengan sifat sistem aliran terbuka atau rongga,  sedangkan pada elevasi 20-40 mdpl analisis hidrokimia menunjukan bahwa elevasi ini termasuk zona aliran menerus dengan sifat sistem aliran tertutup atau difusi. Kata Kunci : Karst, Sistem Hidrogeologi, Hidrokimia, Sistem Aliran, Teluk Mayalibit.ABSTRACT Karst of Mayalibit Bay has a unique hydrogeological system because some flow patterns are not from karst area itself. Karst of hydrogeological system research is done by using hydro chemical analysis which is compiled by hydrogeological observation in the field. Based on analysis of hydro chemical data such as temperature, degree of acidity (pH), partial pressure on CO2 (PCO2), and saturation index of calcite (SIcalcite) showed that at elevation 40-80 mdpl included in transition zone with open flow system or cavity, 20-40 mdpl hydro chemical analysis indicates that this elevation includes a continuous flow zone with the nature of the closed flow system or diffusion. Keywords: Karst, Hydrogeology System, Hydro chemical, Flow System, Mayalibit Bay.
PENILAIAN KERENTANAN AIR TANAH TERHADAP PENCEMARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRASTIC DI DAERAH LEPASAN CEKUNGAN AIR TANAH JAKARTA Salsabila, Sumaya; Siswoyo, Hari; Setiawan, Taat; Abdillah, Faizal
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 15, No 3 (2024)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v15i3.496

Abstract

ABSTRAKPesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta meningkatkan produksi limbah rumah tangga dan industri, yang dapat mencemari airtanah dan mengancam ketersediaan air bersih. Studi ini memiliki tujuan untuk memberi penilaian kerentanan airtanah terhadap pencemaran. Penilaian kerentanan airtanah dapat diketahui melalui penggunaan metode DRASTIC. Metode DRASTIC mencakup 7 parameter, yakni kedalaman muka air tanah (D), curah hujan (R), media akuifer (A), tekstur tanah (S), topografi (T), pengaruh zona tak jenuh (I), serta konduktivitas hidraulik (C). Berdasarkan hasil analisis dari 28 lokasi titik sumur di daerah lepasan CAT Jakarta, nilai DRASTIC berkisar antara 97–149. Hasil ini diklasifikasikan menjadi dua tingkat kerentanan: rendah sebesar 25,93% dan sedang sebesar 74,07%. Faktor utama yang mempengaruhi kerentanan adalah kedalaman muka airtanah yang dangkal (rata-rata 5–10 m) dan zona tak jenuh dengan permeabilitas tinggi. Kedalaman muka air tanah yang dangkal mempermudah polutan mencapai lapisan jenuh, sementara zona tak jenuh dengan permeabilitas tinggi memiliki kemampuan filtrasi yang rendah, sehingga meningkatkan risiko pencemaran. Studi ini menunjukkan bahwa wilayah dengan kerentanan sedang berisiko tinggi terhadap pencemaran, sehingga diperlukan pengelolaan yang ketat dalam perencanaan tata ruang dan pengelolaan air tanah guna menjaga keberlanjutan sumber daya air.Kata kunci: air tanah, CAT Jakarta, DRASTIC, kerentanan, pencemaranABSTRACTThe rapid population growth in the Jakarta Groundwater Basin (CAT) has led to an increase in household and industrial waste production, which may contaminate groundwater and threaten clean water availability. This study aims to assess groundwater vulnerability to pollution. Groundwater vulnerability assessment can be conducted using the DRASTIC method, which consists of seven parameters: Depth to Water Table (D), Recharge (R), Aquifer Media (A), Soil Texture (S), Topography (T), Impact of the Vadose Zone (I), and Hydraulic Conductivity (C). Based on an analysis of 28 well locations in groundwater basin release areas in Jakarta, DRASTIC index values range from 97 to 149. These values are classified into two vulnerability levels: low (25.93%) and moderate (74.07%). The primary factors influencing vulnerability are the shallow water table depth (averaging 5–10 meters) and the vadose zone with high permeability. The shallow water table facilitates the migration of pollutants to the saturated zone, while the high-permeability vadose zone has a low filtration capacity, thereby increasing contamination risks. This study indicates that areas with moderate vulnerability are at high risk of contamination, highlighting the need for strict management in spatial planning and groundwater resource management to ensure water resource sustainability.Keywords: CAT Jakarta, DRASTIC, groundwater, pollution, vulnerability