Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENENTUAN KOMPOSISI OPTIMUM BUBURAN KERTAS KRAFT LINER 150 GSM MENGGUNAKAN METODE MIXTURE EXPERIMENT (Studi kasus: Pabrik Pulp & Paper PT.Z) Saragih, Johnson; Maulana, Aldy
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 10, No. 3, September 2015
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.97 KB) | DOI: 10.12777/jati.10.3.169-178

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana caranya memilih komposisi dari campuran buburan kertas sehingga posisi optimum dapat tercapai, dengan tercapainya komposisi optimum tersebut diharapkan dapat  meningkatkan kualitas kertas yang diproduksi.Adapun komposisi buburan kertas yang ingin dicapai adalah  konsistensi sebesar untuk campuran ,pada campuran satu, tingkat freeness sebesar pada campuran dua dan tingkat internal bonding sebesar   pada campuran tiga. Percobaan dilakukan dengan metoda mixture experiment untuk sampel percobaan buburan kertas sebanyak 500 gr. Titik percobaan dibangkitkan dengan software minitab sebanyak 14 titik percobaan.Adapun komposisi campuran yang optimal diperoleh untuk total campuran diperoleh sebesar 71.23 % ( 356.15 gr) Waste Paper, 8.72% (43.55gr) Pulp (NUKP), 3.54% (17.7 gr) Air, 5.7%(28.5 gr) Rosin, 3.29 % (16.4 gr) Aluminium Sulfat ( Al2(SO4)3), dan 7.55 %(37.75gr) Starch. Dengan komposisi tersebut akan dihasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan perusahaan. Berdasarkan pengukuran kapabilitas proses  campuran satu, pada kertas kraft liner 150 gsm di perusahaan  untuk tingkat konsistensi, adalah sebesar 0.47 dan setelah dilakukan percobaan yang optimal, berubah menjadi 1.11 berarti  terdapat peningkatan sebesar 136.7 %.Pada campuran dua untuk tingkat freeness adalah 0.45 berubah menjadi 1.14 berarti meningkat sebesar 153.3 %, sedangkan pada campuran tiga untuk tingkat internal bonding dari 0.55 berubah menjadi 1.15 berarti meningkat sebesar 109 %. Kata kunci: mixture experiment; konsistensi; freeness; internal bonding Abstract The aim of the research are how to choose composition from pulp paper mix, so that optimum position can be achieved, with the achievement of optimum composition, it can be expected to increase quality of paper production.While the pulp paper composition to achieve are consistency as big as for mixing on first mix, freeness level as big as on second mix and internal bonding as big as   on third mix. Trial is done with mixture experiment method for pulp paper, trial sample as big as 500 gr.trial point raised with minitab software as big as 14 trial point.While optimal mix composition obtain as big as 71.23% (16.4 gr) Waste Paper, 8.72%(43.55gr) Pulp(NUKP), 3.54%(17.7gr)Water ,5.7%(28.5 gr) Rosin, 3.29%(16.4 gr) Aluminium Sulfat(Al2(SO4)3) and 7.55% (37.75 gr) Starch.With the composition will produced a product that meet the specification the company set. Based on process capability first mix,on kraft liner 150 gsm paper in the company for consistency level are 0.47 and after optimal trial been done turn to 1.11, it means there is an increasing as big as 136.7 %, on second mix for freeness level is 0.45 turn in 1.14 it means there is an increasing as big as 153,3 %, and  third mix for internal bonding from 0.55 turn to 1.15 it is means there is an increasing as big as 109%.   Keywords : mixture experiment; consistency; freeness; internal bonding
Usulan Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Six Sigma pada Produk Blackstone XG 73 White di PT. Aerrostar Indonesia Cahyanti, Annisa Clara Dwi; Saragih, Johnson; Habyba, Anik Nur
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Vol 6, No 2 (2025): Jurnal SENOPATI Vol 6, No 2
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.senopati.2025.v6i2.6510

Abstract

PT Aerrostar Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu di Indonesia. Salah satu produk yang sering diproduksi adalah Blackstone XG 73 White. Berdasarkan data historis bulan September hingga November 2021, diperoleh rata-rata persentase cacat perbulan sebesar 8,2% yang melewati batas toleransi perusahaan sebesar 5% sehingga dilakukan usulan perbaikan pada Blackstone XG 73 White. Perbaikan kualitas diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Perbaikan kualitas Blackstone XG 73 White menerapkan metode Six Sigma dengan metodologi DMAIC. Tahap define menggunakan SIPOC dan CTQ untuk mengidentifikasi proses dan cacat yang terjadi. Tahap measure dilakukan perhitungan peta c, nilai DPMO sebesar 26135,11 dan tingkat sigma sebesar 3,440 yang berarti berpotensi ditingkatkan mencapai six sigma. Tahap analyze menggunakan Failure Mode Effect Analysis untuk menentukan penyebab terjadinya kegagalan yang potensial berdasarkan RPN, nilai RPN tertinggi pertama sebesar 200 pada jenis kecacatan wrinkle dengan penyebab proses lasting tidak benar. Selanjutnya Fault Tree Analysis untuk mengidentifikasi akar penyebab kegagalan. Diperoleh probabilitas basic event tertinggi sebesar 0,2333 dengan akar penyebab gagalan yaitu tidak ada SOP pemeriksaan. Usulan perbaikan yang dilakukan adalah membuat SOP pemeriksaan proses penjahitan dan training operator. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi persentase produk cacat dan meningkatkan kualitas produk Blackstone XG 73 White.