Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Semarang yang didominasi oleh rumen sapijika tidak diolah dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada manusia dan kerusakan lingkungan.Dampak negatif dari limbah adalah proses pembuangan dan pembersihannya memerlukan biayaserta efeknya dapat mencemari lingkungan. Hal ini mendorong adanya inovasi dan pengembanganteknologi pengolahan air limbah yang murah dan mudah operasional dan pemeliharaannya sertabiaya yang sedikit. Upaya meningkatkan keuntungan akan keberadaan limbah dilakukan caramengolah limbah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual. Keuntungan yang bisa diperolehdari proses pengolahan limbah tersebut menjadi biogas, bioenergi, dan pupuk. Pupuk yangmengandung magnesium yang tinggi yang beredar di pasaran biasanya berbentuk granul/ serbuk.Apabila tanaman mengalami kekurangan magnesium maka akan menyebabkan kuningnya daun danmenghambat proses fotosintesis yang terjadi di daun.Penambahan limbah garam pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kandunganunsur hara makro C,N,P,K, dan Mg, tidak mencemari lingkungan, tidak merusak struktur tanah, sertamudah dalam pengaplikasiannya. Variasi rasio serat kasar dengan cairan rumen bertujuan untukmengetahui kandungan paling optimum,antara lain: 100:0 ,75:25 , 50:50 , 25:75 , 0:100 (seratkasar:cairan rumen). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan limbah garam tidakmempengaruhi terhadap kandungan unsur hara C-Organik dan Nitrogen, sedangkan pada kandunganFospor, Kalium, dan Magnesium memiliki pengaruh dari penambahan limbah garam. Kandunganunsur hara makro paling optimum yaitu C-Organik pada fermentor B1 sebesar 1,44%, Ntotal padafermentor B2 sebesar 0,73%, Fospor (P2O5) pada fermentor B3 sebesar 2,243%, Kalium padafermentor B3 sebesar 13,05, dan Mg pada fermentor B3 sebesar 26,82%. Meskipun demikian, pupukorganik cair ini belum memenuhi persyaratan teknis Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011tentang pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah