Frida Aprilia Loinenak, Frida Aprilia
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, UNIPA, Manokwari, 98314, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Keragaman dan Distribusi Mangrove Berdasarkan Tipe Substrat di Pesisir Pantai Kampung Syoribo Distrik Numfor Timur Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Laurensius Peri Rambu; Ferawati Runtuboi; Frida A. Loinenak
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 3 No 1 (2019): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.986 KB) | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2019.Vol.3.No.1.64

Abstract

One of the mangrove forest area in Numfor Island is the Syoribo Coastal Coast currently the destruction of mangrove ecosystems is increasingly widespread due to the opening of land to be used as residential and development areas so that there is a reduction in the area of mangrove forests. The research was conducted in April 2018 at the Syoribo Village Coastal Coast of East Numfor District of Biak Numfor District of Papua Province. This study aims to analyze the types and distribution of mangroves, Analyze the composition of species and structure of mangrove vegetation (density, frequency, and dominance), Analyze the mangrove habitat is environmental condition affecting mangrove growth, Analyze texture of substrate which is overgrown by mangrove, Analyze the linkage between mangrove density and substrate texture found. The method used in this study is by combination between path method and line method then substrate analysis was conducted in laboratory. The results showed that in the four observation transects in 7 mangroves species were Sonneratia alba, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera cylindrica, Avicennia alba, and Xylocarpus granatum. The highest value index for tree, sapling and seedlings is the highest Bruguiera gymnorrhiza (197,82%), (160,71%), and (166,36%). Environmental conditions that affect mangrove growth are average temperature (27,6 0C – 29,4 0C), Salinity (6 ‰ – 24,3 ‰), Density (0,004 – 0,014), pH (7,12 – 7,57). The texture of the substrate overgrown by mangroves on the Syoribo, East Numfor have substrate criteria are dust silty clay loam, Silt Loam and sandy loam. Modeling the relationship between the density of tree level, spling, and seedling mangroves with substrate using multiple regression shows a close relationship between the two variables.
Kondisi dan Variasi Bentuk Pertumbuhan Terumbu Karang di Area Pesisir Bandara Rendani, Manokwari, Indonesia Malyon Wanma; Jemmy Manan; Frida A Loinenak; Duaitd Kolibongso
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 6 No 2 (2022): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coral reefs are unique ecosystems and only occur in the tropics area. Diversity, distribution, and coral growth are influenced by environmental factors. Coral colonies morphologies or coral lifeform rates vary significantly between species and between environmental factors. This study aimed to determine the variations of hard coral based on their lifeform; and assess the condition of reefs by measuring the percent cover of live coral in the coastal area of Rendani Airport. Coral cover and coral damage data gathering used a survey approach with Point Intercept Transect (PIT) method. The results showed the variations of coral lifeform in the coastal area of Rendani was relatively low, as indicated by the absence of some coral lifeforms in the study site. The most variation lifeform was found at 7m depth with five lifeforms, while the lowest was found at 3m depth with three lifeforms. The live coral cover reached 77,66% at station 1 and 75,00% at station 2, and the lowest coverage was 11,33% at station 3. The highest average of rubble at station 1 at 4.33% and dead coral with algae was found to be highest at station 3 at 8.00%.
Pertumbuhan Kerang Gafrarium pec Pertumbuhan Kerang Gafrarium pectinatum pada Ekosistem Mangrove di Pesisir Oransbari, Manokwari Selatan, Papua Barat Loinenak, Frida Aprilia; Sembay, Elsa Ancolina; Purba, Gandi Yantri Sevantina; Kaber, Yuanike; Lefaan, Paskalina Theresia; Kolibongso, Duait; Manangkalangi, Emmanuel
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 3 (2023): October 2023
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i3.7025

Abstract

Kerang Gafrarium pectinatum, dengan nama lokal mambekorai, ditemukan pada ekosistem mangrove di pesisir Manokwari Selatan, Papua Barat. Sampai saat ini, spesies kerang ini masih dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai makanan. Penelitian mengenai populasi kerang G. pectinatum di lokasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan yang meliputi panjang asimtotik (Lµ), koefisien pertumbuhan (K), dan perkiraan umur (t0). Sampel kerang dikumpulkan pada tiga zona (bagian bawah, tengah, dan atas) dengan menggunakan metode transek dan kuadrat. Pada setiap sampel kerang dilakukan pengukuran panjang cangkang dan berat total. Sebanyak 194 individu kerang berhasil dikumpulkan. Ukuran panjang cangkang dan berat total secara berturut-turut berkisar di antara 19,6-44,1 mm dan 2,15-30,74 g. Nilai b yang diperoleh sebesar 0,7214 dengan pola pertumbuhan alometrik negatif yang menunjukan bahwa pertambahan panjang cangkang lebih cepat dibandingkan berat totalnya. L∞, K dan t0 secara berturut-turut sebesar 45,94 mm, 0,96 tahun-1, dan -0,15 tahun. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam memantau perubahan kondisi populasi kerang, sehingga upaya pengelolaannya dapat berlangsung dengan baik dan keberadaan sumber daya hayati ini dapat dipertahankan.
Kondisi gastropoda pada habitat lamun di Teluk Doreri, Manokwari Papua Barat Wamaer, Yolanda; Manangkalangi, Emmanuel; Sembel, Luky; Loinenak, Frida Aprilia
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v7i2.9517

Abstract

Pertumbuhan Kerang Gafrarium pec Pertumbuhan Kerang Gafrarium pectinatum pada Ekosistem Mangrove di Pesisir Oransbari, Manokwari Selatan, Papua Barat Loinenak, Frida Aprilia; Sembay, Elsa Ancolina; Purba, Gandi Yantri Sevantina; Kaber, Yuanike; Lefaan, Paskalina Theresia; Kolibongso, Duait; Manangkalangi, Emmanuel
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 3 (2023): October 2023
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i3.7025

Abstract

Kerang Gafrarium pectinatum, dengan nama lokal mambekorai, ditemukan pada ekosistem mangrove di pesisir Manokwari Selatan, Papua Barat. Sampai saat ini, spesies kerang ini masih dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai makanan. Penelitian mengenai populasi kerang G. pectinatum di lokasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan yang meliputi panjang asimtotik (Lµ), koefisien pertumbuhan (K), dan perkiraan umur (t0). Sampel kerang dikumpulkan pada tiga zona (bagian bawah, tengah, dan atas) dengan menggunakan metode transek dan kuadrat. Pada setiap sampel kerang dilakukan pengukuran panjang cangkang dan berat total. Sebanyak 194 individu kerang berhasil dikumpulkan. Ukuran panjang cangkang dan berat total secara berturut-turut berkisar di antara 19,6-44,1 mm dan 2,15-30,74 g. Nilai b yang diperoleh sebesar 0,7214 dengan pola pertumbuhan alometrik negatif yang menunjukan bahwa pertambahan panjang cangkang lebih cepat dibandingkan berat totalnya. L∞, K dan t0 secara berturut-turut sebesar 45,94 mm, 0,96 tahun-1, dan -0,15 tahun. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam memantau perubahan kondisi populasi kerang, sehingga upaya pengelolaannya dapat berlangsung dengan baik dan keberadaan sumber daya hayati ini dapat dipertahankan.