Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pertumbuhan Kerang Gafrarium pec Pertumbuhan Kerang Gafrarium pectinatum pada Ekosistem Mangrove di Pesisir Oransbari, Manokwari Selatan, Papua Barat Loinenak, Frida Aprilia; Sembay, Elsa Ancolina; Purba, Gandi Yantri Sevantina; Kaber, Yuanike; Lefaan, Paskalina Theresia; Kolibongso, Duait; Manangkalangi, Emmanuel
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 3 (2023): October 2023
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i3.7025

Abstract

Kerang Gafrarium pectinatum, dengan nama lokal mambekorai, ditemukan pada ekosistem mangrove di pesisir Manokwari Selatan, Papua Barat. Sampai saat ini, spesies kerang ini masih dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai makanan. Penelitian mengenai populasi kerang G. pectinatum di lokasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan yang meliputi panjang asimtotik (Lµ), koefisien pertumbuhan (K), dan perkiraan umur (t0). Sampel kerang dikumpulkan pada tiga zona (bagian bawah, tengah, dan atas) dengan menggunakan metode transek dan kuadrat. Pada setiap sampel kerang dilakukan pengukuran panjang cangkang dan berat total. Sebanyak 194 individu kerang berhasil dikumpulkan. Ukuran panjang cangkang dan berat total secara berturut-turut berkisar di antara 19,6-44,1 mm dan 2,15-30,74 g. Nilai b yang diperoleh sebesar 0,7214 dengan pola pertumbuhan alometrik negatif yang menunjukan bahwa pertambahan panjang cangkang lebih cepat dibandingkan berat totalnya. L∞, K dan t0 secara berturut-turut sebesar 45,94 mm, 0,96 tahun-1, dan -0,15 tahun. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam memantau perubahan kondisi populasi kerang, sehingga upaya pengelolaannya dapat berlangsung dengan baik dan keberadaan sumber daya hayati ini dapat dipertahankan.
Analisis komposisi dan timbulan sampah di kawasan wisata pantai pasir putih, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat S. Warami, Marsya; Kaber, Yuanike; Raharjo, Syafrudin
Cassowary Vol 8 No 2 (2025): April
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/casssowary.cs.v8.i2.442

Abstract

ABSTRACT: Marine tourism is one of the region's leading sectors, significantly contributing to Regional Own-Source Revenue (PAD - Pendapatan Asli Daerah). However, tourist areas also generate waste from tourists or visitors. This study aims to identify and analyze the waste generation and composition in the Pasir Putih Beach tourist area and assess the potential for waste reduction. The research was conducted over four months (March-June 2024), with the study site located at Pasir Putih Beach. Waste generation measurements were categorized by source type: point sources and line sources. Point sources include restaurants and food stalls within the Pasir Putih Beach area, while line sources refer to marine debris along the shoreline. Waste generation from point sources was measured using the standard method outlined in SNI 19-2964-1994, which details the sampling and measurement of urban waste generation and composition. Based on the study's findings, 15 different types of marine debris were identified at Pasir Putih Beach. The most abundant components of marine debris were coconut shells (27.59%), wood (18.32%), and recycled plastic (14.61%). Organic waste generated by restaurants or cafés at Pasir Putih Beach amounted to 8 kg per unit per day, with a waste density of 0.007125 kg/m³ for cafés, while food stalls had a waste density of 0.00675 kg/m³. The average waste produced by food stalls at Pasir Putih Beach was 8 kg per unit per day, with a waste density of 0.00675 kg/m³. Waste from tourist activities, including cafés, restaurants, and food stalls, was primarily composed of kitchen waste and food leftovers, along with garden waste, such as leaves, accounting for 13.48% of the total. This waste can be processed through biological methods, such as composting or biodigesters.
The Karakteristik biofisik pantai peneluran penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Kampung Makimi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire H. Lidan, Marry; Boli, Paulus; Kaber, Yuanike; F. Pattiasina, Thomas; Y. S. Purba, Gandi
Cassowary Vol 8 No 3 (2025): Juli
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/casssowary.cs.v8.i3.321

Abstract

ABSTRACT: The coastal area of Makimi Village, Makimi District, Nabire Regency is an important nesting site for the olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea) with unique characteristics as its nests are located near residential areas that help protect the nesting sites. This research aims to determine the physical and biological parameters of the olive ridley turtle nesting habitat in Makimi Village, Makimi District, Nabire Regency. The research was conducted during the nesting season from February 1 to August 31, 2023. The results showed that The physical characteristics of Makimi Village Beach include an average beach width of 30 m, with a beach category ranging from sloping (6-39°) to steep (with a slope greater than 40°). The most common substrate in the nesting area is fine sand (60.05%), followed by very fine sand (25.77%). There were 11 nesting holes with temperatures ranging from 27°C to 31°C, with an average of 28.12°C to 30.87°C. The pH levels ranged from 5.5 to 7, and the average humidity was between 50% and 74%. The types of beach vegetation in the olive ridley turtle nesting area are dominated by six plant species: goat's foot creeper (Ipomoea pescaprae), waru tree (Hibiscus tiliaceus), pongam tree (Pongamia pinnata), sea almond (Terminalia catappa), coastal she-oak (Casuarina equisetifolia), and coconut palm (Cocos nucifera).
Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove Di Kampung Air Mandidi Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah Thomas, Juniati Tanduk; Tebaiy, Selvi; Kaber, Yuanike; Boli, Paulus; Manangkalangi, Emmanuel; Purba, Gandi Y.S.
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 9 No 2 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2025.Vol.9.No.2.410

Abstract

Kajian tentang nilai ekonomi ekosistem mangrove sangat penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Penilaian ekonomi mangrove dengan justifikasi dan pendekatan ilmiah yang tepat dapat digunakan untuk memperkirakan nilai submberdaya pada ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekonomi total ekosistem mangrove untuk berbagai pemanfaatan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat terhadap manfaat keberadaaan ekosistem mangrove di Kampung Air Mandidi Kabupaten Nabire. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juli 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan metode wawancara. Penentuan jumlah responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel secara sengaja dari responden yang mengetahui dan memahami keadaan ekosistem mangrove di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kawasan ekosistem mangrove Kampung Air Mandidi seluas 94,57 ha mempunyai nilai manfaat ekonomi total sebesar Rp. 4.725.928.149/tahun dengan penyumbang nilai manfaat terbesar adalah dari nilai manfaat langsung. Nilai manfaat ekonomi total dapat dijadikan acuan atau dasar pembanding bagi masyarakat dan pemerintah dalam menentukan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove yang ada. Secara parsial faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kesediaan membayar masyarakat atau Willingness To Pay (WTP) terhadap keberadaan ekosistem mangrove adalah faktor pendapatan dengan nilai sig 0.00 < α 0.05. Sedangkan faktor usia, tingkat pendidikan jumlah tanggungan dan lama tinggal tidak berpengaruh secara signifikan.