Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HAKIKAT DAN KONSTRUKSI KEILMUWAN EKONOMI ISLAM Nurrohman, Dede
Episteme: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Episteme: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wacana ekonomi Islam hampir selalu menjadi bahan diskusi dalam tataran keilmuwan, khususnya pada wilayah epistemologis. Secara istilah, term ”ekonomi” dan ”Islam” dianggap bertentangan satu sama lain. Kontradiksi tersebut memunculkan pertanyaan apakah ekonomi Islam itu sains atau doktrin? Untuk menjawabnya maka tulisan ini mengelaborasi problem-problem tersebut melalui pemikiran para proponen ekonomi Islam, khusunya Baqir al-Shadr dan  Anas Zarqa’. Dalam analisisnya, Shadr mengatakan semua sistem ekonomi, baik kapitalis, sosialis maupun Islam, lahir dari doktrin-doktrin yang mengajarkan ekonomi. Dokrin-doktrin itulah yang melahirkan ilmu ekonomi. Oleh karena itu, ekonomi Islam sejajar dengan ekonomi kapitalis dan sosialis dalam banyak hal, khususnya menyangkut metode atau cara masyarakat menggunakan dan menyelesaikan problem ekonominya. Dalam wilayah metodologis, Zarqa’ menyatakan bahwa al-Qur’an dan sunnah yang dianggap sebagai sumber normatif  ternyata juga menyiratkan asumsi-asumsi deskriptif  (positif). Kedua pernyataan ini juga mengendap dalam ilmu ekonomi konvensional. Pendek kata, ia menyatakan bahwa keilmuwan itu tidak diukur dari asumsi deskriptifnya yang berakar dari realita empiris saja, tetapi juga asumsi normatif  yang menjadi bingkai kerja ilmu tersebut. Sebuah keilmuwan, ilmu ekonomi kapitalis, sosialis maupun Islam, merupakan doktrin yang kental dengan asumsi normatif. Dari doktrin itulah yang kemudian dirumuskan teori dan ilmu, setelah mengalami proses kontekstualisasi dengan realita masyarakat. Islamic economic discourse was almost always be the subject of  discussion on saintific perspective, especially, on episthemology. Terminologically, term “economic” and “islam”, controverse the one and another. This controversy implies a question; do islamic economic is dogma or science? This paper elaborate these problems through ideas of  the Islamic economic proponents, especially Muhammad Baqir al-Shadr and Anas Zarqa’. In his analysis, Shadr said that all of  economic systems, capitalism, socialism or Islam, born from dogmas about economic. These dogmas arise the economic.  Therefore, Islamic economics was same with capitalism and socialism on more thing, especially, connect to a method of  society to use and solve his economic problems. On methodology context, Zarqa’ express al-Qur’an and sunnah, considered as source of  normative assumptions, it turns out contain implicitly a descriptive assumptions (positive). Both, normative assumptions and descriptive assumptions, were integrate in conventional economic. In short, Zarqa’ explained that a science didn’t be measured from the descriptive assumptions only, that built from empirical reality, but from the normative assumptions, that became a frame work of  the science. A science, capitalism, socialism or Islamic economics, was dogma effected by normative assumption as majority. From the dogma, the latter, a theory was be postulated, and a science was be formulated, through process of  contextualizing with reality of  society.
Pendekatan Interdisipliner dalam Studi Islam: Metodologi dan Implikasinya di Indonesia Ayu, Diyan Putri; Nurrohman, Dede
Social Science Academic Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v2i2.5542

Abstract

Correct understanding reveals the true path of faith and belief in the true teachings of Islam. An incomplete perception arises when the Islamic approach is less comprehensive, giving rise to various situations. This approach is used to generate a complete and complete understanding of Islam in order to help Muslims face and answer various difficulties related to Islamic teachings. Efforts to study religion, especially Islam, are not only carried out by Muslims, but also by people outside the Muslim community. Islamic studies carried out among Muslims are of course very different in purpose and motivation from those carried out by those outside the Muslim community. This research takes the form of qualitative research, this method is very suitable for understanding social phenomena, problems or symptoms in humans by collecting as many in-depth facts as possible, the data is presented in verbal form, not in numerical form. This research produces conclusions. An interdisciplinary approach is one that uses an integrated evaluation of several related scientific views to solve problems. An interdisciplinary approach is a study that uses various methodologies or views. In research, for example, using philosophical, sociological, historical and normative perspectives at the same time.
PENGARUH PELAKU USAHA KAMPUNG KULINER TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT TALANG BANDUNG KECAMATAN BATURAJA BARAT Mauliyanti, Anita; Eko Sujianto, Agus; Nurrohman, Dede
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol. 9 No. 2 (2025): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuliner merupakan elemen budaya dari suatu bangsa yang sangat mudah dikenali sebagai identitas suatu masyarakat. Kuliner merupakan salah satu unsur dari budaya dan menunjukkan adanya hubungan sosial. budaya merupakan proses aktif dalam pembentukan makna, dengan mengemukakan pemikiran bahwa budaya adalah kata kerja bukan kata benda. Adapun rumusan masala dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana mengetahui tingkat Perekonomian masyarakat di Talang Bandung? 2) Adakah Pengaruh pelaku usaha Kampung Kuliner Terhadap tingkat perekonomian masyarakat di Talang Bandung Kecamatan Baturaja Barat? Dengan tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat pendapatan pelaku usaha di kampung kuliner Talang Bandung Kecamatan Baturaja Barat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Peneliti mendapatkan populasi sebanyak 50 pelaku usaha dengan jumlah sampel sebanyak 50 Pelaku usaha. Berdasarkan FHitung sebesar 17,124. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan FTabel didapatkan FHitung sebagai berikut (dfl= jumlah variabel-1)-2=1 dan (df2-n-k-1)-50-1-1-48 pada tingkat kepercayaan 88% atau α = 5% didapat FTabel 3.20 Jadi FHitung 17,124 > FTabel 3.20 maka Ho ditolak dan Ha, diterima, artinya secara simultan ada pengaruh signifikan pelaku usaha kampung Kuliner secara bersama-sama terhadap tingkat perekonomian masyarat di Talang Bandung Kecamatan Baturaja Barat. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R) yang diperoleh sebesar 0,094. Hal ini menunjukkan berarti pengaruh pelaku usaha kampung kuliner terhadap tingkat perekonomian masyarat di Talang Bandung Kecamatan Baturaja Barat sebesar 88% sedangkan sisanya 12% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
ANALISI KINERJA KESEHATAN BANK MANDIRI TASPEN BATURAJA (STUDI PENDEKATAN MENGGUNAKAN RISK PROFILE, GOOD CORORATE GONVERNANCE, EARNING, CAPITAL (RGEC) Mauliyanti, Anita; Hawa, Nur; Nurrohman, Dede
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol. 9 No. 2 (2025): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v9i2.17364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC pada Bank Mandiri Taspen Baturaja. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriftif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari analisis laporan keuangan Bank Mandiri Taspen Baturaja. Berdasarkan hasil penilaian kesehatan, Bank Mandiri Taspen tergolong tidak sehat pada tahun 2019 hingga tahun 2021. Hal ini didasarkan pada rasio Non-Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang menunjukkan bahwa bank telah kurang berhasil mengelola keuangannya. Tata Kelola Perusahaan yang kurang Baik (GCG) memastikan operasional perusahaan dijalankan dengan baik. Metrik Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) menunjukkan kemampuan bank dalam mencapai laba. Dan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang selalu berada di atas batas minimum Bank Indonesia menunjukkan bahwa Bank Indonesia mampu menangani transaksi.
Peran Regulasi Sebagai Landasan Hukum Bagi Pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia: Peluang Dan Tantangan Faizatul Rohmah, Zelyn; Arta, Antri; Huda, Qomarul; Nurrohman, Dede
Maro: Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/maro.v7i1.5792

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran regulasi sebagai landasan hukum bagi pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia. Melalui analisis literatur, penelitian ini mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan lembaga keuangan syariah di negara ini. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan signifikan lembaga keuangan syariah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tantangan seperti kurangnya pemahaman masyarakat, infrastruktur yang belum matang, dan ketersediaan produk dan layanan keuangan syariah yang inovatif masih menjadi hambatan. Regulasi berperan penting dalam mengatasi tantangan ini. Melalui regulasi yang tepat, pemerintah dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, memperbaiki infrastruktur, mendorong inovasi produk dan layanan keuangan syariah, serta memastikan kepatuhan syariah dan transparansi operasional. Regulasi yang efektif menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan lembaga keuangan syariah dan inklusi keuangan syariah yang lebih baik di Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa regulasi merupakan landasan hukum penting untuk memfasilitasi pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia, dan regulasi yang baik dan mendukung menjadi kunci dalam mempercepat perkembangan sektor keuangan syariah sesuai dengan prinsip syariah.
LOCAL COMMUNITY-BASED SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT TOWARDS COMMUNITY WELFARE Mauliyanti, Anita; Sujianto, Agus Eko; Nurrohman, Dede
PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY Vol 2, No 2 (2024): Third International Conference on Education, Society and Humanity
Publisher : PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Local community-based sustainable tourism is an important strategy in developing a tourism sector that is oriented towards community welfare. This research aims to explore a sustainable tourism development model that involves local communities as the main actors in the management and development of tourist destinations. The method used is literature review by analyzing various previous studies regarding policies, strategies, and social, economic and environmental impacts of community-based tourism. The study results show that the active involvement of local communities in tourism planning and management can improve economic welfare through employment opportunities and micro-enterprises. Apart from that, the community-based sustainable tourism model also contributes to cultural and environmental preservation by instilling conservation values and local wisdom. However, there are challenges that need to be overcome, such as lack of human resource capacity, capital and access to global markets. Therefore, synergy is needed between the government, tourism industry players and the community in creating an inclusive and sustainable tourism ecosystem. With the right approach, community-based tourism development can be a catalyst in improving community welfare and preserving cultural heritage and the environment.
Pendekatan Interdisipliner dalam Studi Islam: Metodologi dan Implikasinya di Indonesia Ayu, Diyan Putri; Nurrohman, Dede
Social Science Academic Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v2i2.5542

Abstract

Correct understanding reveals the true path of faith and belief in the true teachings of Islam. An incomplete perception arises when the Islamic approach is less comprehensive, giving rise to various situations. This approach is used to generate a complete and complete understanding of Islam in order to help Muslims face and answer various difficulties related to Islamic teachings. Efforts to study religion, especially Islam, are not only carried out by Muslims, but also by people outside the Muslim community. Islamic studies carried out among Muslims are of course very different in purpose and motivation from those carried out by those outside the Muslim community. This research takes the form of qualitative research, this method is very suitable for understanding social phenomena, problems or symptoms in humans by collecting as many in-depth facts as possible, the data is presented in verbal form, not in numerical form. This research produces conclusions. An interdisciplinary approach is one that uses an integrated evaluation of several related scientific views to solve problems. An interdisciplinary approach is a study that uses various methodologies or views. In research, for example, using philosophical, sociological, historical and normative perspectives at the same time.