Muhammad Iqbal Noor, Muhammad Iqbal
IAIN Antasari

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

NALAR KEISLAMAN URANG BANJAR Noor, Muhammad Iqbal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 1 (2013)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.423 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v12i1.455

Abstract

Tulisan ini membicarakan tentang perkembangan nalar keislaman urang Banjar dengan menggunakan pendekatan sejarah dan filsafat. Diawali dengan pengenalan terhadap nalar keislaman dan urang Banjar sebagai obyek dan subyek pembahasan. Kemudian dilanjutkan dengan mengungkapkan perkembangan nalar keagamaan dan nalar keislaman urang Banjar secara historis dan filosofis. Dalam tulisan ini diungkapkan bahwa nalar keagamaan pra-Islam yang bersifat mitis berkembang menjadi nalar keislaman mistik, lalu tumbuh dan berkembang menjadi nalar keislaman formal, dan akhirnya tumbuh nalar keislaman ilmiah yang sesungguhnya belum begitu berkembang. Perkembangan satu nalar kenalar lainnya tidak bersifat linear dalam arti saling menggantikan tapi lebih bersifat overlapping, di mana ketika muncul nalar baru sesungguhnya nalar lama masih hidup.
NALAR KEISLAMAN URANG BANJAR Noor, Muhammad Iqbal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 10, No 2 (2011)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.419 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v10i2.935

Abstract

This paper speaks about the development of Islamic Banjar people reason in historical and philosophical approach. Started with the introduction of Islamic reason and banjar people as the subject and object studies. Then will be discussed about the development of religion reason and the Islamic banjar reason historically and philosophically. The writer in his paper states that the pre-mystical Islamic religion reason has changed to the mystical Islamic reason, then grew and developed to be a formal Islamic reason and finally became the Islamic scientific reason that did not grow yet fully. Actually, the development of a reason to the other is not a linier thing or change each other but its overlapping, that when come the new reason the old one is still exist.
NALAR KEISLAMAN URANG BANJAR Noor, Muhammad Iqbal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 10, No 2 (2011)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.419 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v10i2.935

Abstract

This paper speaks about the development of Islamic Banjar people reason in historical and philosophical approach. Started with the introduction of Islamic reason and banjar people as the subject and object studies. Then will be discussed about the development of religion reason and the Islamic banjar reason historically and philosophically. The writer in his paper states that the pre-mystical Islamic religion reason has changed to the mystical Islamic reason, then grew and developed to be a formal Islamic reason and finally became the Islamic scientific reason that did not grow yet fully. Actually, the development of a reason to the other is not a linier thing or change each other but its overlapping, that when come the new reason the old one is still exist.
NALAR KEISLAMAN URANG BANJAR Noor, Muhammad Iqbal
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 1 (2013)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.423 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v12i1.455

Abstract

Tulisan ini membicarakan tentang perkembangan nalar keislaman urang Banjar dengan menggunakan pendekatan sejarah dan filsafat. Diawali dengan pengenalan terhadap nalar keislaman dan urang Banjar sebagai obyek dan subyek pembahasan. Kemudian dilanjutkan dengan mengungkapkan perkembangan nalar keagamaan dan nalar keislaman urang Banjar secara historis dan filosofis. Dalam tulisan ini diungkapkan bahwa nalar keagamaan pra-Islam yang bersifat mitis berkembang menjadi nalar keislaman mistik, lalu tumbuh dan berkembang menjadi nalar keislaman formal, dan akhirnya tumbuh nalar keislaman ilmiah yang sesungguhnya belum begitu berkembang. Perkembangan satu nalar kenalar lainnya tidak bersifat linear dalam arti saling menggantikan tapi lebih bersifat overlapping, di mana ketika muncul nalar baru sesungguhnya nalar lama masih hidup.
Pendidikan Islam Transdisipliner (Perspektif Filsafat Islam dan Barat) Rahmah, Rahmah; Raihanah, Raihanah; Noor, Irfan; Noor, Muhammad Iqbal
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 5 : Al Qalam (September 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i5.3895

Abstract

Pendidikan adalah pilar fundamental dalam pembangunan masyarakat dan peradaban. Dalam konteks Pendidikan Islam, upaya untuk menyelaraskan nilai-nilai agama dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern menjadi suatu tantangan yang tak terhindarkan. Pendekatan transdisipliner, yang mengintegrasikan pemahaman dari berbagai disiplin ilmu, muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dalam merespons kompleksitas tuntutan pendidikan masa kini. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep Pendidikan Islam Transdisipliner dari sudut pandang Filsafat Islam dan Barat. Melalui penelusuran pemikiran dari kedua tradisi ini, diharapkan dapat ditemukan titik temu dan harmoni, sehingga menciptakan suatu model pendidikan yang mampu menghadirkan solusi bagi kompleksitas tantangan zaman. Artikel  ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian mengunakan studi literatur. Sumber data dan bahan analisis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai referensi artikel ilmiah yang relevan dari berbagai jurnal dan buku. Berdasarkan penggalian terhadap data dari beberapa sumber yang digunakan didapatkan hasil bahwa Pendidikan transdisipliner dalam Filsafat Islam menekankan pentingnya transmisi pengetahuan dan keterampilan yang esensial, pengembangan karakter moral dan spiritual, serta integrasi antara ilmu dan agama, sedangkan Filsafat Barat menekankan pentingnya transmisi pengetahuan dan keterampilan yang esensial, pengembangan karakter moral dan spiritual, serta kebutuhan dan minat individual siswa. Dari dua pandangan tersebut pendidikan Islam Transdisipliner dapat diwujudkan melalui: 1)Pendidikan Holistik: mengintegrasikan materi pelajaran agama dengan materi pelajaran umum, 2) Pendidikan kontekstual: Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat transdisipliner, 3) Pendidikan berbasis masalah: Membangun kurikulum yang berbasis pada masalah.