Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KONSEP JUJUR DALAM ALQURAN Raihanah, Raihanah
Journal of Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.054 KB) | DOI: 10.18592/aladzkapgmi.v7i1.2019

Abstract

The word honest is taken from the word shadaqa which means true. The honest concept according to the Qur'an means true, and true is one of the characteristics of Allah, the nature of angels, and the obligatory nature of the Prophets and Apostles. Honest means true, as it is; say true, be right, be righteous, occupy good promise to others, self, and promise to Allah and His Apostle. The true news is what fits its reality. In the view of religion, true is what corresponds to what is believed. As something that is believed, honestly plays as a value (value) that must be taught, instilled, and internalized to the child in his life. Some methods of cultivating the value of honesty in children, among them with methods of havoc, habituation, telling stories, giving advice, reward and punishment, all adjusted to the cognitive and affective levels of children.
PENGARUH JENIS LEMAK ALKOHOL SEBAGAI PENGENTAL TERHADAP STABILITAS FISIK SEDIAAN KONDISIONER RAMBUT BILAS (RINSE-OFF HAIR CONDITIONER) YANG MENGANDUNG EKSTRAK BUAH KIWI (Actinidia chinensis P.) Noviani, Yuslia; Noor, Siti Umrah; Raihanah, Raihanah
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.373 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v10i2.607

Abstract

Buah kiwi telah digunakan untuk perawatan rambut karena kandungan vitamin C, vitamin E dan arginin yang bermanfaat menjaga kesehatan rambut, membantu meningkatkan sirkulasi di kulit kepala dan melembutkan serta menutrisi rambut. Telah dilakukan penelitian formulasi sediaan untuk perawatan rambut yakni kondisioner rambut bilas (rinse-off hair conditioner) yang mengandung ektrak buah kiwi sebanyak 8 formula dengan variasi jenis lemak alkohol (setil alkohol, stearil alkohol, setostearil alkohol dan behenil alkohol) dengan konsentrasi masing-masing 4% untuk mendapatkan formula sediaan kondisioner rambut bilas dengan satu jenis lemak alkohol yang menghasilkan viskositas yang sesuai dan stabil secara fisik. Sediaan ini dibuat dengan cara pemanasan pada suhu 70-80oC dan pencampuran antara fase minyak dan fase air, yaitu fase minyak dicampurkan ke dalam fase air. Sediaan yang dihasilkan dievaluasi secara fisik dan kimia meliputi uji organoleptik, homogenitas, tipe emulsi, viskositas dan sifat alir, sentrifugasi dan ukuran partikel serta pH.
KONSEP JUJUR DALAM ALQURAN Raihanah, Raihanah
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/aladzkapgmi.v7i1.2019

Abstract

The word honest is taken from the word shadaqa which means true. The honest concept according to the Qur'an means true, and true is one of the characteristics of Allah, the nature of angels, and the obligatory nature of the Prophets and Apostles. Honest means true, as it is; say true, be right, be righteous, occupy good promise to others, self, and promise to Allah and His Apostle. The true news is what fits its reality. In the view of religion, true is what corresponds to what is believed. As something that is believed, honestly plays as a value (value) that must be taught, instilled, and internalized to the child in his life. Some methods of cultivating the value of honesty in children, among them with methods of havoc, habituation, telling stories, giving advice, reward and punishment, all adjusted to the cognitive and affective levels of children.
Problematika Pembelajaran Tajwid Tahsin Lembaga Pengajian dan Pengkajian Al-Qur’an (LPPQ) UIN Antasari Banjarmasin Ulfah, Siti Ariani; Raihanah, Raihanah
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 6 : Al Qalam (November 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i6.2225

Abstract

Lembaga Pengajian dan Pengkajian Al-Qur’an (LPPQ) UIN Antasari Banjarmasin beberapa kali menjadi UKM favorit selama pengenalan akademik mahasiswa baru. Penelitian ini membahas tentang problematika yang terjadi pada pembelajaran Tajwid Tahsin LPPQ selama kurun waktu 5 tahun dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika yang dihadapi pembelajaran Tajwid Tahsin LPPQ ialah: kurangnya tenaga pengajar, fasilitas kelas yang belum memadai, manajemen kelas yang kurang, berkurangnya motivasi belajar, kekurangan dana, padatnya materi pembelajaran, dan jaringan yang tidak stabil (masa pandemi). Adapun sejumlah faktor yang mempengaruhi ialah berasal dari faktor internal dan eksternal. Alternatif solusi terhadap problematika tersebut diantaranya adalah pemberian reward dan punishment, mengoptimalkan kompetensi pengajar, pengelompokkan kelas sesuai dengan kemampuan, dan tegas terhadap ketentuan yang berlaku.
Instilling Tasâmuh Values in Shaping Children's Personalities at Harapan Mulia Orphanage Raihanah, Raihanah; Rahmah, Rahmah; Ain, Hafizah Qurratul
Jurnal Progress: Wahana Kreativitas dan Intelektualitas Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/pgrs.v12i1.10965

Abstract

This research aims to find out how the instillation of tasâmuh values in shaping the personality of foster children, as well as identifying supporting and inhibiting factors in the implementation of instilling tasâmuh values in shaping the personalities of foster children at the Harapan Mulia Marabahan Orphanage. The type of research used is field research with a descriptive approach. The research subjects consisted of caregivers, administrators and foster children. Meanwhile, the object of this research is instilling the value of tasâmuh in foster children as well as supporting and inhibiting factors in instilling the value of tasâmuh in foster children at the Harapan Mulia Marabahan Orphanage. Based on the data findings, it was found that instilling the value of tasâmuh in shaping the personality of foster children was carried out in several ways, namely through orphanage regulations, such as routine activities, rules, sanctions and punishments. Meanwhile, what caregivers apply is advice and examples. The supporting factors for instilling tasâmuh values are the small number of foster children and a positive response from the local community/government, the inhibiting factors are those that come from the environment outside the orphanage which concerns the child's interactions and the child's life before joining the orphanage which has a different parenting pattern in the orphanage.
Pendidikan Islam Transdisipliner (Perspektif Filsafat Islam dan Barat) Rahmah, Rahmah; Raihanah, Raihanah; Noor, Irfan; Noor, Muhammad Iqbal
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 5 : Al Qalam (September 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i5.3895

Abstract

Pendidikan adalah pilar fundamental dalam pembangunan masyarakat dan peradaban. Dalam konteks Pendidikan Islam, upaya untuk menyelaraskan nilai-nilai agama dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern menjadi suatu tantangan yang tak terhindarkan. Pendekatan transdisipliner, yang mengintegrasikan pemahaman dari berbagai disiplin ilmu, muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dalam merespons kompleksitas tuntutan pendidikan masa kini. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep Pendidikan Islam Transdisipliner dari sudut pandang Filsafat Islam dan Barat. Melalui penelusuran pemikiran dari kedua tradisi ini, diharapkan dapat ditemukan titik temu dan harmoni, sehingga menciptakan suatu model pendidikan yang mampu menghadirkan solusi bagi kompleksitas tantangan zaman. Artikel  ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian mengunakan studi literatur. Sumber data dan bahan analisis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai referensi artikel ilmiah yang relevan dari berbagai jurnal dan buku. Berdasarkan penggalian terhadap data dari beberapa sumber yang digunakan didapatkan hasil bahwa Pendidikan transdisipliner dalam Filsafat Islam menekankan pentingnya transmisi pengetahuan dan keterampilan yang esensial, pengembangan karakter moral dan spiritual, serta integrasi antara ilmu dan agama, sedangkan Filsafat Barat menekankan pentingnya transmisi pengetahuan dan keterampilan yang esensial, pengembangan karakter moral dan spiritual, serta kebutuhan dan minat individual siswa. Dari dua pandangan tersebut pendidikan Islam Transdisipliner dapat diwujudkan melalui: 1)Pendidikan Holistik: mengintegrasikan materi pelajaran agama dengan materi pelajaran umum, 2) Pendidikan kontekstual: Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat transdisipliner, 3) Pendidikan berbasis masalah: Membangun kurikulum yang berbasis pada masalah.
Metakognisi pada Mahasiswa: Menguji Peranan Grit pada Mahasiswa Profesi Ners Raihanah, Raihanah; Rachmah, Dwi Nur; Tanau, Meydisa Utami
Jurnal Ecopsy Vol 11, No 1 (2024): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.2024.04.005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peranan grit terhadap metakognitif pada mahasiswa program profesi ners di Kota Banjarmasin. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat peranan grit terhadap metakognitif pada mahasiswa program profesi ners di Banjarmasin. Semakin tinggi tingkat grit maka metakognitif juga mengalami peningkatan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan kriteria mahasiswa aktif program profesi ners dan berdomisili di Kota Banjarmasin. Jumlah subjek ditentukan melalui aplikasi G*Power dengan jumlah minimal 159 orang. Pada penelitian ini didapatkan subjek penelitian sebanyak 164 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara online melalui googleform. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitaif dengan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis data menunjukkan terdapat peranan grit terhadap metakognitif pada mahasiswa program profesi ners. Peranan yang diberikan variabel grit adalah 20,8%, hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya peranan grit terhadap metakognitif pada mahasiswa program profesi ners dapat diterima.
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kerupuk Bawang “Mr” di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Raihanah, Raihanah; Yulianti, Mira; Budiwati, Nina
Frontier Agribisnis Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i4.14589

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian persediaan yang diterapkan pada usaha kerupuk bawang “MR” dan untuk menganalisis jumlah pesanan persediaan yang ekonomis pada usaha kerupuk bawang “MR” di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitin, frekuensi pemesanan usaha kerupuk bawang “MR” yaitu 10 kali pada periode tahun 2022, dengan 1 kali pemesanan setiap bulan, biaya pemesanan Rp3.673.000,00 untuk 713 kg kerupuk bawang dan  Rp1.514.840,00 untuk biaya penyimpanan, jadi totalnya mencapai Rp5.187.000,00. Usaha kerupuk bawang “MR” tidak memiliki Sefety Stock (Persediaan Pengaman jadi usaha ini  pernah mengalami kekurangan bahkan kehabisan bahan baku. Dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity), didapat jumlah pesanan ekonomis dengan frekuensi pemesanan 2 kali dalam setahun dengan jumlah pemebelian 496 kg kerupuk bawang, usaha kerupuk bawang “MR” dapat membayar biaya pemesanan ekonomis sebesar Rp527.944,00 per pesan dan biaya penyimpanan sebesar Rp527.000,00 Safety Stock (Persediaan Pengaman) sebanyak 48 kg untuk menghindari kekurangan persediaan kerupuk bawang. Jika kerupuk bawang mencapai  sebanyak 16,2 kg, ROP dilakukan. Waktu tunggu adalah sekitar 6 hari.
Entrepreneurship Education Based on Islamic Values in Integrated Islamic Schools: A Systematic Literature Review and Applicational Design Raihanah, Raihanah; Yusuf, Mahmud; Rahmah, Rahmah; Azieza, Nayla
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 19, No. 3 : Al Qalam (Mei 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v19i3.4994

Abstract

This study aims to map previous studies from reputable national and international journals related to Islamic value-based entrepreneurship education and to create an application design that can be applied in Integrated Islamic Schools. The method used in this study is a systematic literature review with data collection using Publish or Perish, assessment using https://www.scimagojr.com/ and https://sinta.kemdikbud.go.id/,and analysis using Chatbot Generative Pre-trained Transformer (Chat GPT). The results of this study indicate that since 2015-2025, at least 12 journal articles indexed by Scopus and Sinta 2 were found discussing Islamic value-based entrepreneurship education with details of 1 article indexed Q1, 2 articles indexed Q3, 1 article indexed Q4, and 8 articles indexed Sinta 2. By elaborating on the important points of the 12 journal articles, we created an application design for Islamic value-based entrepreneurship education in Integrated Islamic Schools, in the form of; 1) Stages consisting of elementary, junior high, and senior high levels, 2) Materials consisting of theory, soft skills, and hard skills, 3) Methods consisting of conventional learning, training, as well as project-based learning and experiential learning, 4) Facilities consisting of School Business Units and start-up partners/sharia companies, 5) The combination of all these designs is ultimately expected to be able to shape students into creative, innovative, optimistic Muslim entrepreneurs based on Islamic values.
TEKNIK KOMUNIKASI GURU PADA PENYANDANG DISABILITAS TUNADAKSA DALAM MENDAMPINGI MELEK AKSARA PESERTA DIDIK Raihanah, Raihanah
Sasangga: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 2 (2023): July-December
Publisher : Titik Fokus Karya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70345/sasangga.v1i2.11

Abstract

Communication is not just about talking; it also involves life experiences, thought patterns, and imagination. Therefore, when teaching children with special needs, teachers employ different communication techniques. This research aims to explore the communication techniques used by teachers to enhance literacy in children with physical impairments, along with the supporting and inhibiting factors involved. This study employs a qualitative descriptive case study approach. The research subjects included homeroom teachers, special education (ABK) support teachers, and children with physical impairments at SDIT Al-Firdaus Banjarmasin. Data collection methods included observation, interviews, and documentation. The findings reveal that the communication techniques used by teachers to enhance literacy include informative communication, persuasive communication, instructive communication, and human relations communication. The supporting factors for teacher communication in promoting literacy include internal aspects such as the teacher’s mood, intonation, and facial expressions. External supporting factors include children's intellectual abilities, responsiveness, ethics, and manners, as well as the availability of facilities and infrastructure. Inhibiting factors are categorized as internal, such as educational background, experience, and teacher training, and external, such as children's moods, health conditions, and the challenges of distance learning.