Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN SEBARAN TEKSTUR SEDIMEN DI PERAIRAN PULAU BELITUNG Irawati, Nia; Marwoto, Jarot; Suseno, Heny
Journal of Oceanography Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.965 KB)

Abstract

Kawasan pesisir Belitung merupakan bagian dari Dangkalan Sunda (Sunda Shelf) dengan kedalaman laut tidak lebih dari 30 meter yang umumnya bersifat perairan terbuka sehingga memungkinkan terjadinya erosi dan sedimentasi. Erosi merupakan proses pengikisan sedimen oleh arus laut yang terjadi secara alami maupun karena adanya aktivitas manusia sedangkan sedimentasi merupakan proses transportasi dan pengendapan sedimen, termasuk dalam hal ini semua sumber energi yang mampu mentranspor dan mengendapkan seperti angin, air dan gravitasi. Pengambilan sampel sedimen dilakukan pada tanggal 24-26 Februari 2015 di perairan Pulau Belitung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tekstur sedimen di Perairan Belitung serta pola transport sedimennya. Data primer yaitu sampel sedimen dasar dan data arus permukaan sedangkan data sekunder meliputi peta Batimetri Perairan Belitung 2013. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Metode analisa tekstur sedimen menggunakan metode Eleftheriou dan McIntyre dan granulometri (pengayakan). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tekstur sedimen di perairan Pulau Belitung didominasi oleh pasir halus (62,5-250 μm) hampir di seluruh staiun sampel kecuali pada stasiun 4 dengan jenis tekstur sedimen lanau. Hal ini dimungkinkan karena lokasi pengambilan sampel merupakan daerah dekat pantai sehingga didominasi sedimen jenis pasir halus. Dominasi pasir halus ini juga dimungkinkan karena adanya pengendapan yang dipengaruhi arus Perairan Belitung. Pada saat pengambilan sampel arus bergerak dari arah barat laut menuju tenggara dengan kecepatan (0,0-0,237 m/s) sehingga menyebabkan pola transport sedimen yang sejajar garis pantai, dimana arus sejajar pantai ini ketika mendekati tepi pantai akan mampu mengangkut dan mengendapkan butiran sedimen yang lebih kasar (pasir halus) sedangkan semakin kearah laut pergerakan arus semakin tenang sehingga arus tidak mampu mengangkut butiran sedimen sehingga mengendapkan butiran sedimen halus (lanau).
HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN BAYI TERSEDAK USIA 0-12 BULAN DI POLI ANAK RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA MALANG Siswati, Eni; Anil Masyayih, Warda; Irawati, NIa
PRIMA WIYATA HEALTH Vol 2 No 2 (2021): Prima Wiyata Health, Juli 2021
Publisher : LPPM STIKES HUSADA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.529 KB) | DOI: 10.60050/pwh.v2i2.6

Abstract

Tersedak merupakan kondisi gawat darurat yang harus cepat ditangani. Bila dibiarkan terlalu lama tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan dapat mengakibatkan kematian. Tersedak pada bayi bisa terjadi saat menyusui baik ASI maupun susu formula, hal ini bisa terjadi karena teknik pemberian yang kurang tepat. Bayi juga bisa beresiko tersedak jika teknik menyusui kurang benar. Seorang ibu sangat dianjurkan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknik menyusui yang benar sehingga dapat meminimalkan kejadian bayi tersedak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan teknik menyusui dengan kejadian bayi tersedak usia 0-12 bulan di Poli Anak Rumah Sakit Prima Husada Malang. Desain penelitian menggunakan metode survei analitik. Sampel 35 responden dengan teknik accidental sampling. Variabel independent adalah teknik menyusui dan variabel dependent yaitu kejadian tersedak. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu mempunyai teknik menyusui cukup sebanyak 22 responden (63%). Kejadian tersedak sebagian besar bayi saat menyusu tidak tersedak sebanyak 24 responden (69%). Hasil uji Chi Square (X²) diperoleh nilai sig.(2 tailed) 0,045. Karena hasil  hitung < 0,05 artinya ada hubungan teknik menyusui dengan kejadian tersedak pada bayi usia 0- 12 bulan di Rumah Sakit Prima Husada Malang.
Pengembangan perangkat pembelajaran seni musik unit pembelajaran 3 pada Kurikulum Merdeka kelas I Sekolah Dasar Irawati, Nia; Priyanto, Wawan; Rahmawati, Intan; Purwadi
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/jpse.v10i2.5852

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah penggunaan perangkat pembelajaran pada Kurikulum Merdeka di kelas 1 SD yang belum optimal sehingga keaktifan peserta didik masih rendah dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan, mengetahui keval_idan, dan menganalisis kepraktisan Perangkat Pembelajaran Seni Musik Unit Pembelajaran 3 pada Kurikulum Merdeka Kelas 1 Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implementation, and eval_uation). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD Negeri Gayamsari 02. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Hasil penelitan diperoleh keval_idan berdasarkan hasil persentase nilai dari ahli media 89% dan hasil persentase nilai yang diperoleh dari ahli materi 94% dengan kriteria “sangat layak”. Kepraktisan perangkat pembelajaran dinyatakan praktis berdasarkan kesesuaian materi yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket respon guru 100% dan hasil angket respon siswa 96% dengan kriteria “sangat layak”. Sehingga dapat disimpulkan jika Perangkat Pembelajaran Seni Musik Unit Pembelajaran 3 pada Kurikulum Merdeka Kelas 1 Sekolah Dasar valid dan praktis digunakan di Sekolah Dasar.