Dian Ayunita NN Dewi, Dian Ayunita NN
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE 9 GT DAN 16 GT DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MORODEMAK, DEMAK Restumurti, Dini; Bambang, Azis Nur; Dewi, Dian Ayunita NN
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.655 KB)

Abstract

Nelayan di Morodemak rata-rata mempunyai kapal mini purse seine mulai dari kapal 5 GT sampai 25 GT. Hasil tangkapan yang dominan didapatkan adalah ikan Kembung, Udang, dan Cumi-cumi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui spesifikasi armada penangkapan mini purse seine 9 GT dan 16 GT, menganalisis perbedaan biaya operasi mini purse seine serta menganalisis pendapatan juragan kapal mini purse seine 9 GT dan 16 GT. Metode deskriptif dengan cara studi kasus digunakan dalam penelitian. Metode pengambilan responden dengan cara sensus. Metode analisis pendapatan menggunakan analisis statistik dengan Uji T, dengan menganalisis rata-rata pendapatan juragan kapal mini purse seine 9 GT dan 16 GT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan juragan 9 GT lebih kecil dari pendapatan juragan 16 GT. Hasil penelitian pendapatan juragan mini purse seine di PPP Morodemak pada kelas kapal 9 GT dan 16 GT. Rata-rata pendapatan juragan per trip kapal mini purse seine 9 GT sebesar Rp. 943.162 sedangkan 16 GT adalah Rp.1.108.825. Rata-rata pendapatan juragan per tahun kapal mini purse seine 9 GT sebesar Rp.113.179.476 sedangkan 16 GT Rp.133.059.000. Fishermen in Morodemak operates mini purse seine vessels ranging from 5 GT until 25 GT. The dominant catches are Indian Mackerel (Rastrelliger sp), Shrimp (Penaeus sp), and Squid (Loligo sp). The research objectives were to know the spesifications of mini purse seine 9 GT and 16 GT, analyze the difference operating cost of mini purse seine and to analyze the revenue of mini purse seine owner 9 GT and 16 GT. Descriptive method by case study used in this research. The data collection method used census. The revenue analysis method used statistic analysis with T test, by analyzing the average revenue of  mini purse seine owner 9 GT and 16 GT. The results showed that revenue of mini purse seine 9 GT is smaller than 16 GT. The research results the revenue of mini purse seine owner in Fishing Port Morodemak on class 9 GT and 16 GT. The average revenue per trip of mini purse seine  owner  9 GT of Rp. 943.162 while 16 GT of Rp. 1.108.825. The average revenue for mini purse seine owner 9 GT  of Rp. 113.179.476/per year while 16 GT of Rp. 133.059.000/per year.
PERBEDAAN HASIL TANGKAPAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN NELAYAN TRAMMEL NET DAN NELAYAN GILL NET DI PERAIRAN PANTAI PASIR, KECAMATAN AYAH, KABUPATEN KEBUMEN Prasetyo, Wahyu; Rosyid, Abdul; Dewi, Dian Ayunita NN
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.851 KB)

Abstract

Kebumen mempunyai panjang pantai 57,90 km, dimana 17,80 km terdiri dari pantai berbukit, berkarang dan sisanya merupakan pantai berpasir, serta luas wilayah laut yang dikelola 16.880,66 km2, dengan usaha penangkapan menggunakan trammel net, gill net, dan juga long line (rawai). Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung, menganalisis perbedaan hasil tangkapan, dan perbedaan besarnya keuntungan yang diperoleh nelayan trammel net dan gill net, menganalisis keuntungan dengan menghitung R/C Ratio, Rentabilitas, dan PP (Payback Period). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden 11 untuk trammel net  dan 12 responden untuk gill net. Metode analisis yang digunakan adalah analisis ekonomi dan analisis finansial. Hasil penelitian dari analisis ekonomi untuk usaha perikanan trammel net diperoleh biaya total Rp 36.883.076,92, dengan pendapatan Rp 49.218.059,09, dan keuntungan sebesar Rp 12.334.982,2/th, sedangkan untuk gill net diperoleh biaya total Rp 37.532.927,35, pendapatan Rp 45.913.429,17, dan keuntungan Rp 8.380.501,82/th.  Dari analisis keuntungan didapatkan hasil R/C untuk trammel net 1,62 rentabilitas 53,41 %, PP 3,79. Sedangkan R/C untuk gill net 1,2 rentabilitas 18,04 %, PP 5,54. Hasil tangkapan yang diperoleh trammel net dan gill net  berbeda, untuk trammel net memperoleh udang Jerbung, udang Dogol, ikan Lidah, ikan Layur, dan ikan Kembung sedangkan untuk gill net  memperoleh hasil yang lebih variatif antara lain ikan Bawal Putih, ikan Layur, ikan Cucut, ikan Pari, ikan Manyung, dan ikan rucah lainnya. Kebumen has 57,90 km coastline, were 17,80 km is hilly coast, coral and the other’s sand beach, also has 16.880, 66 km2 marine areas, with fishing acctivies mostly used by trammel net, gill net, and longline fishing. The purpose of this study was to counting and analyze the differences in the catch, the difference in the amount of net profits betwen trammel net and gill net, analyze profits by calculating the R/C Ratio, Rentability, PP (Payback Period). Descriptive method based on case studies used in the study taking those sample. Sampling method used is purpsive sampling with 11 respondents for trammel net and 12 respndent for gill net. Method used is purposive sampling. Methods of analysis used is the economic analysis and financial analysis. Results of economic analysis to trammel net fishery  shows that  the total costs Rp 36.883.076,92, total revenue Rp 49.218.059,09, profit of Rp 12.334.982,2 by year,  to hade  gill net nets showed that the cost of Rp 37.532.927,35 total revenue amounting to Rp 45.913.429,17, a profit of  Rp 8.380.501,82 by year. From the analysis of the advantages in getting the R/C  for trammel net 1,33, rentability 26,33 %, PP 3,79. R/C for gill net 1,2, rentability 18,04, PP 5,54. By catch for trammel net and gill net are different, trammel net gets Penaeus merguensis, Metapenaeus monoceros, Cynoglossus lingua, Trichiurus lepturus, and Rastrelliger sp, while gill net gets Pampus argenteus, Trichiurus lepturus, Rhizoprionodon acutus, Dasyatis sp, Arius thalassinus, and the other fish. 
ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN FASILITAS DASAR DAN FUNGSIONAL PELABUHAN PERIKANAN PANTAI WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN Sundari, Ratri; Rosyid, Abdul; Dewi, Dian Ayunita NN
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.71 KB)

Abstract

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Wonokerto Kabupaten Pekalongan merupakan Unit Pelaksana Teknis dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. PPP Wonokerto awalnya merupakan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang diresmikan pada tahun 1986, kemudian mulai operasional menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai pada tahun 2010. Pemanfaatan fasilitas yang ada di pelabuhan bukan hanya oleh masyarakat Wonokerto saja, tetapi juga oleh masyarakat dari daerah lain. Hal ini disebabkan  banyak kapal-kapal pendatang ikut bersandar dan melelangkan hasil tangkapannya di PPP Wonokerto. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasilitas dasar dan fungsional, kemudian meramalkan jumlah produksi, kunjungan dan keberangkatan kapal serta menganalisis tingkat pemanfaatan fasilitas dasar dan fungsional di PPP Wonokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pengambilan sampel kuota sampling, menggunakan analisa tingkat pemanfaatan dan analisa forecasting. Hasil penelitian diperoleh dari analisis forecasting jumlah kunjungan dan keberangkatan perahu <7GT mengalami penurunan sebesar 6-8% dan kapal <10GT mengalami kenaikan sebesar 6-8% sedangkan jumlah produksi naik 0,3% setiap tahunnya. Hasil perhitungan tingkat pemanfaatan area pelabuhan 29,1%, alur pelayaran 83%, dermaga 76,4% dan TPI 85,7%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pemanfaatan fasilitas dasar dan fungsional secara keseluruhan termanfaatkan secara optimal. Wonokerto coastal fishing port Pekalongan is a technical unit under the department of marine and fisheries Central Java. Wonokerto coastal fishing port initially a fish landing base which established in 1986, then started becoming operational coastal fishing port in 2010. Utilization of existing facilities not only used by Wonokerto objectives fishers, but also fishers from other regions. This research was conducted in April 2015. This research identified basic and functional facilities, predicted fishery production and boat frequency and analyzing the utilization rate of basic and functional facilities in Wonokerto coastal fishing port. The method in this study was descriptive analytic used quota sampling. Used analysis of the level of utilization and forecasting analysis. Results from analysis forecasting of boat arrival frequency and departure boat of <7 GT decline 6-8% and <10 GT raise 6-8% and of fishery production increase 0,3% every year. Results calculation port area utilization 29,1%, the fairway utilization 83%, pier utilization 76,4% and 85,7% for utilization of TPI. From these results can be concluded that the utilization rate of basic and functional facilities were utilized optimally.
TINGKAT PEMANFAATAN FASILITAS DASAR DAN FUNGSIONAL DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN Siahaan, Fransius Try Syahputra; Mudzakir, Abdul Kohar; Dewi, Dian Ayunita NN
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 2: April, 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.137 KB)

Abstract

PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera) Belawan yang berada di Kota Medan merupakan perikanan tangkap di Sumatera Utara yang merupakan peran penting untuk menunjang aktivitas perikanan tangkap dan pengolah, maupun pemasaran ikan di daerah tersebut. Untuk menunjang aktivitas di atas, maka PPS Belawan telah dilengkapi oleh fasilitas dasar, fungsional dan penunjang. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fasilitas pokok dan fasilitas fungsional PPS Belawan, menganalisis tingkat pemanfaatan fasilitas pokok dan fasilitas fungsional di PPS Belawan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2015 di PPS Belawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan metode pengambilan sampel Purposive Sampling yaitu 10 pegawai, 10 nelayan dan 5 pemilik kapal. Analisis data yang digunakan antara lain yaitu analisa tingkat pemanfaatan fasilitas, uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian diperoleh tingkat pemanfaatan yaitu fasilitas dasar & fungsional untuk lahan pelabuhan yaitu 68%, alur pelayaran 84%, dermaga 91%, apms dan spdn 49 % dan pabrik es 49% Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pemanfaatan lahan pelabuhan sudah termasuk kategori maksimal.  PPS (Ocean fishing port) of Belawan in Medan which is located is the fisheries catch in North Sumatra is a vital role to support the activities of fisheries catch and processing, as well as the marketing of fish in the area. To support the activities above, the PPS Belawan has been equipped by the Basic, functional and facilities support. This research objective were to identified basic and functional facilities, analyzing the utilization rate of basic facilities in Belawan  oceanic  fishing port, and functional facilities in Belawan  oceanic  fishing port. This research held on July 2015. The method used in this research was descriptive methods which sampling method with purposive sampling. Data analysis used the rate of utilization analysis, analysis, validity and reliability test. The research results obtained utilization rate of basic facilities namely functional wetlands Harbor & i.e. 68%, Groove cruise, Pier 84% 91%, 49% and the company's spdn and ice factory 49% From the results it can be concluded that the degree of land use of the harbor already includes the maximum category.
PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA WANITA NELAYAN DI KELURAHAN BANTEN KABUPATEN SERANG Nilamsari, Rachmaniar Meidina; Wibowo, Bambang Argo; Dewi, Dian Ayunita NN
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.01 KB)

Abstract

Kelompok Usaha Bersama merupakan wadah untuk memberdayakan wanita-wanita nelayan agar dapat melakukan kegiatan ekonomi. Wanita nelayan yang melakukan kegiatan ekonomi memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan wanita nelayan, dan menganalisis kontribusi usaha wanita nelayan terhadap peningkatan ekonomi keluarga nelayan. Penelitian ini dilakukan dari Bulan Mei-Juni 2015 di Kelurahan Banten, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat. Materi yang digunakan adalah 30 orang wanita nelayan yang terlibat dalam kegiatan kelompok Usaha Bersama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi kasus. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Metode Analisis data menggunakan analisis kontribusi wanita nelayan, uji korelasi, uji regresi dan linier berganda.  Hasil penelitian yang didapat berdasarkan uji regresi linier berganda variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan wanita nelayan adalah tingkat pendidikan. Nilai signifikannya sebesar 0,014. Variabel tingkat pendidikan < 0,05 artinya pendapatan nelayan mempengaruhi pendapatan wanita nelayan. Kontribusi tertinggi wanita nelayan KUB adalah 75,66% terhadap pendapatan keluarga, kontribusi terendah pendapatan wanita nelayan KUB sebesar 29,03%, dan kontribusi rata-rata wanita nelayan KUB sebesar Rp. 3.718.467 (51,41%). Business Group is a forum to empower women so that fishermen’s wives can carry out economic activities. Fishermen’s wives who join economic activities give contribution to family income. The aim of this research was to identify and analyze factors that affect the income of fishermen’s wives in Banten, and analyze the contribution of fishermen’s wives effort to increase fishermen income. This research was conducted in May-June 2015 in the Banten village, Serang, west Java. The materials were 18 fishermen’s wives who join business group. Descriptive study case was used in this research. The method of election of the respondents used purposive sampling. The collection of data used were observation, interview, documentation and literature. The analysis method used correlation test and multiple linear regression test. The results of the research showed that the fishermen’s wives based on the multiple linear regression, variable that significantly affect fishermen’s wives was level of education, with the significant value was 0,014. Level of education < 0,05 it means time to work affected the income of fishersmen’s wives. The highest contribution of fishersmen’s wives to family income was 75,66%, the lowest contribution of fishermen’s wives income was 29,03%, and the average contribution of women fishermen’s was Rp. 3.718.467 (51,41%). 
ANALISIS PERBEDAAN JENIS UMPAN DAN KEDALAMAN PADA PANCING RAWAI DASAR TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN MANYUNG (Arius thalassinus) DI PERAIRAN BANYUTOWO, KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH Marom, Khoirul; Pramonowibowo, -; Dewi, Dian Ayunita NN
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.908 KB)

Abstract

Rawai merupakan alat tangkap yang sederhana, yang biasa digunakan oleh nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Banyutowo. Salah satu ikan hasil tangkapan di perairan Banyutowo yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan manyung dengan hasil tangkapan sekitar 256.398 kg/th.  Rawai yang terdapat di PPI Banyutowo adalah rawai dasar dengan umpan cumi-cumi segar yang biasa di operasikan pada kedalaman 5 m. Peneliti menggunakan rawai dasar dengan umpan cumi-cumi segar, cumi-cumi awetan, ikan rucah segar dan ikan rucah awetan dan di operasikan pada kedalaman 5 m dan 10 m. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis umpan yang paling efektif dan jumlah hasil tangkapan paling banyak antara kedalaman 5 m dan 10 m dalam operasi penangkapan Ikan Manyung (Arius thalassinus). Penelitian  ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2014 yang bertempat di Perairan Pati, Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuh seti, Kabupaten Pati. Metode eksperimental pada penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu perbedaan umpan dan kedalaman operasi penangkapan. Analisis data yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, analisis One Way Anova pada perlakuan perbedaan umpan pada masing-masing kedalaman dan analisis T Paired-Sample T Test pada perlakuan dengan perbedaan kedalaman. Hasil uji F (One Way Anova) perbedaan perlakuan umpan pada kedalaman 5m dan 10m didapatkan hasil bahwa nilai Fhitung<Ftabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian perbedaan perlakuan umpan penangkapan tidak memberikan perbedaan rata- rata jumlah tangkapan Ikan Manyung (Arius thalassinus) yang signifikan. Sedangkan jumlah rata-rata hasil tangkapan Ikan Manyung (Arius thalassinus) dengan perbedaan perlakuan kedalaman didapatkan hasil nilai Thitung>Ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian perbedaan perlakuan kedalaman penangkapan memberikan perbedaan rata – rata jumlah tangkapan  Ikan Manyung (Arius thalassinus) pada kedalaman 10 m lebih besar daripada jumlah rata-rata hasil tangkapan ada kedalaman 5 m. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rawai dasar menggunakan beda umpan tidak memberikan perbedaan jumlah hasil tangkapan yang signifikan. Namun perbedaan kedalaman memberikan perbedaan jumlah rata-rata hasil tangkapan Ikan Manyung (Arius thalassinus) yang signifikan. Jumlah pada hasil tangkapan Ikan Manyung (Arius thalassinus) pada kedalaman 10 m lebih besar daripada jumlah rata-rata hasil tangkapan ada kedalaman 5 m. Rawai is a capture tool that is simple, commonly used by fishermen on the base of fish Landings (PPI) Banyutowo. One of the fish in the waters of Banyutowo that have high economic value is marine catfish with catches of approximately 256.398 kg/yr. Rawai in PPI Banyutowo is basic with bait rawai Squid in fresh running at a depth of 5 m. Researchers initiate using Basic with bait rawai squid fresh, squid preserved, fresh fish and fish preserved preservation and in running at a depth of 5 m and 10 m. The purpose of this research is to know the type of bait is the most effective and the most number of catches between 5 m and 10 m depth in the operation of Marine catfish (Arius thalassinus). This research was carried out in April-May 2014 in the waters of Starch, village Banyutowo, district Dukuh seti, Pati. Experimental research on the method of using two variables the where depth fishing operation and different fishing baits. The data analysis used normality test, homogeneity test, One Way Anova for bait in 5m and 10m  and analysis of Paired-Samples T Test for depth operation. F test results (One Way Anova) the difference in treatment of the bait at 5 m and 10 m, that H0 accepted. Thus the difference bait had no distinction average number of Marine catfish (Arius thalassinus). While the average number of Marine catfish (Arius thalassinus) and the difference in depth operation  get  result that H0. H means difference in depth gives the difference in average number of Marine catfish (Arius thalassinus) 10m depth has greater average captured than 5m depth. Conclusion of this research were the different baits of bottom long line had no distinction number of fishing captured. The difference in depth gives the difference in the average number of Marine catfish (Arius thalassinus). The number of Fish captured in Marine catfish (Arius thalassinus) at 10 m greater than 5 m depth.
ANALISA PERBEDAAN UMPAN DAN WAKTU PENGOPERASIAN PANCING ULUR TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK, JAWA TIMUR Susanto, Mudhofar; Pramonowibowo, -; Dewi, Dian Ayunita NN
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.066 KB)

Abstract

Nelayan perairan Prigi umumnya mengoperasikan pancing ulur. Salah satu ikan hasil tangkapan yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan tenggiri (Scomberomorus commerson). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan hasil tangkapan ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) berdasarkan perbedaan umpan dan waktu penangkapan alat tangkap pancing ulur. Metode eksperimental pada penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu perbedaan umpan dan waktu penangkapan. Umpan yang digunakan pada penelitian ini adalah umpan alami danumpan buatan, serta perbedaan waktu penangkapan yaitu waktu penangkapan siang hari dan waktu penangkapan malam hari. waktu penangkapan siang hari memberikan jumlah tangkapan ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) lebih banyak menggunakan umpan alami. Dengan demikian penggunaan umpan alami dan buatan memiliki hasil tangkapan ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) yang berbeda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pancing ulur dengan menggunakan umpan alami memberikan hasil tangkapan ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) lebih banyak daripada pancing ulur menggunakan umpan buatan. Pancing ulur dengan waktu penangkapan malam hari memberikan hasil tangkapan Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) lebih banyak dari pada waktu penangkapan siang hari. Fishers objectives in prigi are commonly using hand line. One kind of fish with high economic value is King Mackerel. The purpose of this research to know the difference of king mackerel catches. With hand line use differentce bait and fishing time. Experimental method use 2 variables, were squid bait and fishing time. The baits used in this research were natural bait and artificial bait,elastic bait squid with fosfor, and the difference of fishing time, were the day light time and night. The result artificial bait was showed difference bait in the day light. So that natural bait and artificial bait using on hand line give different catches. The conclusion of this research that hand line fishing natural bait catch King Mackerel more than artificial bait. While the night fishing time catch King Mackerel more than the day fishing time.