Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VISUALISASI SEMANGAT JUANG TOKOH ANANTA WIKRAMA PADA KARYA TARI “RAGANANTA” JANUARISCA BELLANANDA, CHINDY; , TRISAKTI
Solah Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Solah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berawal dari kisah perjuangan Mpu Sindok pendiri prasati yang ada di wilayah Kabupaten Nganjuk, beliau mempunyai seorang cucu putri yang bernama Ananta Wikrama. Ananta Wikrama juga merupakan istri dari Raja Airlangga yang kekuasaanya pada jaman dahulu terkenal hingga ke seluruh nusantara. Ananta Wikrama adalah putri kerajaan yang bijaksana dan juga punya gejolak semangat yang luar biasa untuk memperjuangkan sesuatu. Sosoknya yang cantik, anggun, cerdas dan cerdik serta tegas dalam mengambil sebuah keputusan adalah karakter dari seorang Ananta. Tidak mudah menyerah mempertahankan kehormatan, egois untuk kebenaran dan juga berjuang untuk yang patut diperjuangkan. Selain itu ia juga berperan besar atas berdiri kokohnya sebuah Prasasti Anjuk Ladang di Kabupaten Nganjuk.Pada penggarapan ini memfokuskan pada suasana yang mencoba dibangun melalui isi cerita penggambaran sosok seorang putri Ananta Wikrama yang jelita tetapi tegas kemudian penggambaran bara semangat dalam dirinya dan juga yang terakhir bagaimana dia membentengi dirinya itu. Gaya yang digunakan yaitu gerakan tradisi yang dikembangkan (sedikit dikolaborasi dengan perkembangan gerak kontemporer). Kata ?raga? yang diartikan dalam bahasa indonesia sebagai jiwa, gejolakdan ?nanta? adalah sosok penggambaran cerita yang mencoba divisualisasikan. Makna dari kedua kalimat tersebut yakni terinspirasi dengan sosoknya, yaitu seorang putri kerajaan yang membara semangatnya hingga timbul kecantikan yang luar biasa dalam dirinya. Tujuan penciptaan karya tari ini Memvisualisasikan dengan gerak tentang sosok Ananta Wikrama yang menjadi Inspirasi beberapa wanita zaman dahulu untuk selalu senantiasa berjuang dan semangat menghadapi apapun dan lewat kelembutannya dia mampu menjadi seorang putri yang pemberani dan menginspirasi.Kata Kunci : Ananta Wikrama, Semangat, Ragananta
Transformasi Estetika Seni Lukis ke Instalasi dalam Praktik Seni Rupa Kontemporer Indonesia: Studi Karya Agung Tato Suryanto Wulandari, Reny Catur; Juwariyah, Anik; Trisakti , Trisakti; Sabri , Indar
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 4 No. 6 (2025): Indonesian Impression Journal (JII)
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v4i6.6657

Abstract

This study explores the aesthetic transformation from painting to installation art within the context of contemporary Indonesian art through a case study of Agung Tato Suryanto's works. This transformation signifies not only a shift in medium from two-dimensional to three-dimensional formats but also a paradigmatic change in how artists convey aesthetic, symbolic, and philosophical ideas. Using a qualitative method and case study approach, this research examines two key works—Second Level as a painting and Lingga Bergema as an installation—through the lens of Immanuel Kant’s aesthetic theory, Roland Barthes’ semiotics, and Theodor Adorno’s critical aesthetics. The analysis reveals that Agung Tato constructs a visual language that critically reflects on the dehumanizing and disoriented nature of modern urban life. In Second Level, he explores the absence of human presence in urban architecture as a metaphor for existential alienation, while in Lingga Bergema, he deconstructs patriarchal cultural symbols through reflective spatial installation. Both works expand aesthetic experience beyond the visual to become multisensory and participatory. This study concludes that Agung Tato’s aesthetic transformation is a conceptual strategy that responds to the complexities of contemporary social reality, demonstrating that contemporary art is no longer merely a visual object, but a dialectical space for critical consciousness, open interpretation, and deep aesthetic engagement.