Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Paternity Analysis of Tea (Camellia sinensis L. Kuntz) Hybrids Using Isozyme Marker Setyorini, Titin; ., Taryono; ., Suyadi; Indrioko, Sapto
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 17, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.598 KB)

Abstract

Tea plant has been categorized as self-incompatible crop. This is the reason behind the high genetic diversity. Natural pollination is possible to occur and the male parent is usually unknown, therefore, there is a need of method to identify male parent of hybrids through paternity analysis. Isozyme markers have been successfully used for paternity analysis due to their co-dominant polymorphism. This research aimed to predict male parents of hybrids by figuring out the mating system through isozyme banding patterns. In this experiment, seven enzyme systems were evaluated, of which only two of the enzyme systems i.e. esterase and shikimate dehydrogenase showing clear band pattern of Est-1, Est-2, and Shd-1 loci. The mating system of tea could be categorized as a mixed mating model, with high estimated out-crossing rate of 98.6 %. The pollen contributors were not always originated from the vicinity of the female parents.Key words: isozyme markers, paternity analysis, tea
PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRE NURSERY DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (KULIT PISANG) DAN PUPUK NPK Setyorini, Titin; Hartati, Retni Mardu; Damanik, Agung Lesmana
AGRITROP Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i1.3284

Abstract

Ketersediaan tanah subur sebagai media tanam di pembibitan kelapa sawit semakin terbatas. Pemberian pupuk organik maupun anorganik pada media tanam untuk meningkatkan kandungan unsur hara sangat dibutuhkan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery dengan pemberian pupuk organik cair kulit pisang dan pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial (dua faktor) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor I adalah konsentrasi pupuk organik cair (POC) kulit pisang yang terdiri dari 4 aras yaitu: K0 = 0%, K1 = 10%, K2 = 20%, dan K3 = 30%. Faktor II adalah dosis pupuk NPK yang terdiri dari 4 aras yaitu: D0 = 0g/polibag, D1 = 1,25g/polibag, D2 = 2,5g/polibag, dan D3 = 3,75g/polibag. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian memperlihatkan terjadi interaksi nyata antara pemberian POC kulit pisang dan NPK terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, berat segar tajuk, berat kering akar. Kombinasi perlakuan terbaik adalah konsentrasi POC kulit pisang 10% dan dosis pupuk NPK 1.25 g/tanaman.Ketersediaan tanah subur sebagai media tanam di pembibitan kelapa sawit semakin terbatas. Pemberian pupuk organik maupun anorganik pada media tanam untuk meningkatkan kandungan unsur hara sangat dibutuhkan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery dengan pemberian pupuk organik cair kulit pisang dan pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial (dua faktor) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor I adalah konsentrasi pupuk organik cair (POC) kulit pisang yang terdiri dari 4 aras yaitu: K0 = 0%, K1 = 10%, K2 = 20%, dan K3 = 30%. Faktor II adalah dosis pupuk NPK yang terdiri dari 4 aras yaitu: D0 = 0g/polibag, D1 = 1,25g/polibag, D2 = 2,5g/polibag, dan D3 = 3,75g/polibag. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian memperlihatkan terjadi interaksi nyata antara pemberian POC kulit pisang dan NPK terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, berat segar tajuk, berat kering akar. Kombinasi perlakuan terbaik adalah konsentrasi POC kulit pisang 10% dan dosis pupuk NPK 1.25 g/tanaman.Ketersediaan tanah subur sebagai media tanam di pembibitan kelapa sawit semakin terbatas. Pemberian pupuk organik maupun anorganik pada media tanam untuk meningkatkan kandungan unsur hara sangat dibutuhkan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery dengan pemberian pupuk organik cair kulit pisang dan pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial (dua faktor) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor I adalah konsentrasi pupuk organik cair (POC) kulit pisang yang terdiri dari 4 aras yaitu: K0 = 0%, K1 = 10%, K2 = 20%, dan K3 = 30%. Faktor II adalah dosis pupuk NPK yang terdiri dari 4 aras yaitu: D0 = 0g/polibag, D1 = 1,25g/polibag, D2 = 2,5g/polibag, dan D3 = 3,75g/polibag. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian memperlihatkan terjadi interaksi nyata antara pemberian POC kulit pisang dan NPK terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, berat segar tajuk, berat kering akar. Kombinasi perlakuan terbaik adalah konsentrasi POC kulit pisang 10% dan dosis pupuk NPK 1.25 g/tanaman.
Kajian Fenologi Bunga Dan Uji Reseptivitas Stigma Serta Morfologi Polen Anggrek Kalajengking (Arachnis flosaeris ) Di Maguwoharjo, Sleman Yudistira, Lora; Swandari, Tantri; Setyorini, Titin
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3805

Abstract

Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenologi bunga dan uji reseptivitas stigma serta morfologi polen anggrek Kalajengking (Arachnis flosaeris). Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengetahui waktu persilangan atau penyerbukan yang tepat bagi tanaman anggrek Kalajengking. Penelitian ini dilakukan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu fase stadium bunga dari mulai anthesis hingga gugur (hari) dengan unit percobaan sebanyak 20 tanaman. Data yang diperoleh selama pengamatan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif komparatif dengan foto untuk menunjukkan hasil pengamatan fenologi bunga berdasarkan tingkat kesegaran bunga. Data kuantitatif dari parameter jumlah gelembung oksigen pada stigma reseptif dan jumlah morfologi polen dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga anggrek Kalajengking yang telah anthesis dapat bertahan selama rentang waktu 21 hari setelah itu apabila bunga tidak mengalami penyerbukan maka akan layu, mengering dan gugur. Waktu bertahannya bunga berlangsung cukup lama, sehingga tahap optimal reseptivitas stigma anggrek Kalajengking terjadi pada saat bunga di stadium H+12 setelah anthesis. Dari data hasil penelitian didapatkan unit morfologi polen amorf lebih banyak dibandingkan dengan unit morfologi polen tetramorf
Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk P terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga (Brassica oleracea L. var. botrytis) Tarigan, Shonry Roy KH Malem; Rusmarini, Umi Kusumastuti; Setyorini, Titin
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 8 No. 1 (2024): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55180/agi.v8i1.763

Abstract

The aims of this research was to determine the impact of chicken manure and P fertilizer on the development and production of cauliflower. This research was done from February to April 2023 in Pakis, Magelang This study used a completely randomized design (CRD) which includes 2 factors. Factor A uses chicken manure with a measurement of 3 types, such as 200 g, 400 g, 600 g. Factor B uses P fertilizer with a dose of 3 types, such as 20 g, 30 g, 40 g. Each treatment combination was repeated 3 times. The research data using a real level analysis of 5%. If there is a significant difference in the treatment, it will be held using the Duncan Multiple Range Test. The results of the study explained that there was an interaction in the dose of chicken manure with P fertilizer on the parameters of flower circle. The best treatment combination for flower circle parameters was 400g of chicken manure and 40g of P fertilizer. The application of chicken manure with doses of 200g, 400g, and 600g produced a similar effect on the development and production of cauliflower. The application of P fertilizer at a doses of 20g, 30g, 40g have produced the same a similar effect on the growth and yield of cauliflower.
RESPON PERTUMBUHAN IN-VITRO KECAMBAH TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) VARIETAS KEMLOKO TERHADAP PEMBERIAN NANOSILIKA PADI DAN PASIR Sibarani, Juanda Kristianto; Swandari, Tantri; Setyorini, Titin
LUMBUNG Vol. 20 No. 2 (2021): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.298 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v20i2.239

Abstract

Modifikasi komposisi media kultur perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan in-vitro tanaman. Silika (Si) merupakan mineral yang ditambahkan dalam media kultur dengan pertimbangan akan meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman abiotik sehingga akan diperoleh bahan tanam dengan daya hidup yang tinggi pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit tembakau (Nicotiana tabacum) yang ditumbuhkan pada media kultur dengan penambahan nanosilika padi dan pasir (silika dalam ukuran nano yang bersumber dari bahan baku sekam padi dan butir pasir). Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan INSTIPER Yogyakarta, pada bulan Februari sampai Juni 2019. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah jenis nanosilika (padi dan pasir) dan faktor kedua adalah konsentrasi nanosilika (0g, 0,06g, 0,12g, 0,18g, 0,24g), masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, setiap unit percobaan terdiri atas 5 bibit tembakau. Parameter pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi bibit, jumlah daun, dan berat segar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova dan DMRT dengan jenjang nyata 5% untuk menganalisis dosis nanosilika terbaik, serta digunakan uji t untuk analisis macam nanosilika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit tembakau mampu tumbuh optimal pada media kultur dengan penambahan nanosilika sebesar 0,06 g/L. Nanosilika padi dan pasir menunjukkan pengaruh yang berbeda, yaitu nanosilika padi mempengaruhi penambahan tinggi sedangkan nanosilika pasir mempengaruhi berat segar bibit.
Perbanyakan dan Pembentukan Umbi Mikro Kentang (Solanum tuberosum L.) secara In Vitro pada Modifikasi Komposisi Media MS dan Sukrosa Setyorini, Titin
Agrin Vol 27, No 1 (2023): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2023.27.1.761

Abstract

Permintaan kentang terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun. Produksi kentang tidak dapat konsisten memenuhi permintaan tersebut karena masalah penggunaan bibit kentang. Umbi mikro kentang merupakan strategi untuk memperoleh bahan tanam yang berkualitas yang terhindar dari penyakit. Kultur jaringan merupakan teknik untuk menghasilkan umbi mikro. Media merupakan faktor penting penentu keberhasilan kultur jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modifikasi media MS dan sukrosa terhadap pertumbuhan tunas dan pembentukan umbi mikro kentang. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Institut Pertanian STIPER Yogyakarta pada bulan Maret – Juli 2022. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama adalah modifikasi media MS yang terdiri atas tiga aras yaitu MS 1 (NH4NO3 20 ml + KH2PO4 10 ml), MS 2 (NH4NO310 ml +  KH2PO4 20 ml), dan MS 3 (NH4NO3 5 ml + KH2PO4 40 ml). Faktor kedua adalah konsentrasi sukrosa yang terdiri dari tiga aras yaitu S1 (30 g), S2 (40 g) dan S3 (50 g) serta pemberian hormon BAP sebanyak 3,4 ppm/L. Hasil penelitian berupa data kuantitatif disajikan dalam bentuk excel, sedangkan data kualitatif disajikan secara deskriptif dan dilengkapi dengan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan MS 1 (NH4NO3 20 ml + KH2PO4 10 ml) dan pemberian sukrosa 40 g berpengaruh terbaik pada parameter jumlah akar, jumlah ruas dan jumlah umbi mikro kentang. Perlakuan modifikasi komposisi media MS memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tunas (jumlah akar, tinggi tanaman dan jumlah ruas) dan pengaruh pada berat umbi mikro. Perlakuan modifikasi sukrosa 40 g memberikan pengaruh terbaik pada parameter jumlah tunas, jumlah akar, jumlah ruas dan jumlah umbi mikro yang terbentuk. Kata kunci : umbi mikro kentang, kultur jaringan, modifikasi media MS, sukrosa, BAP
Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Bibit Kelapa Sawit di Pre-Nursery pada Kondisi Cekaman Kekeringan Irawan, Hendra; Setyorini, Titin; Suryanti, Sri
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 9 No. 2 (2025): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55180/agi.v9i2.1203

Abstract

The objective of the study was to identify the responses of oil palm seedlings to drought stress conditions during pre-nursery cultivation. The research was conducted at two locations: the Maguwoharjo Educational and Research Field (Kebun Pendidikan dan Penelitian/KP2) and the Central Laboratory of the STIPER Yogyakarta Institute of Agriculture. The research was carried out from April to July 2021. A factorial experimental design with two factors arranged in a completely randomized design (CRD) was used in this study. The first factor consisted of three hybrid oil palm varieties: D×P SAIN-2 (V1), D×P SAIN-3 (V2), D×P SAIN-4 (V3). The second factor was the irrigation frequency or drought stress level, with three levels: watering once a day (F1), watering every 2 days (F2), and watering every 3 days (F3). The research data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) at significant level of 5%. In the event of significant differences being identified among the treatments, further testing was conducted using Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a 5% significance level. The result showed that there was no significant interaction between different varieties and irrigation frequencies on oil palm seedling growth in the pre-nursery stage. However, the variety D×P SAIN-4 exhibited significant effect on stem diameter, leaf number, leaf area, and fresh stem weight. Under drought stress conditions, the best growth performance was observed in oil palm seedlings of the D×P SAIN-4, followed by the D×P SAIN-2. Additionally, irrigation frequency influenced stem diameter and leaf number. Overall, oil palm seedlings in the pre-nursery stage showed the best growth when watered once a day. In the pre-nursery cultivation stage, all oil palm seed varieties can tolerate watering every 2 (two) days