Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA Irawan, Edy; Rosidah, Ainur; Adiputra, Sofwan
JURNAL FOKUS KONSELING Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : STKIP Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26638/jfk.67.2099

Abstract

This Study is based on the student’s problem who is failure to achieve his happiness in life, it is caused by his adaptation incapableity. This study aimed to know the student’s adaptation level at the first grade SMP N 2 Pringsewu in academic years 2013/2014, and formulated an effective developmental model of game technigue on group counseling service to improve student’s adaptation in that school. This study used qualitative design. The method that used is research and development. The steps are : (1) Preliminary reseach; (2) Planning; (3) Devoloping hyphothetic model; (4) Analyzing hypothetic model; (5) Revising; (6) Limitating trial; (7) Revising tial result; (8) Extending trial; (9) Revising final model; (10) Dessiminati and socialization. The result showed that group counseling using game technique empirically proven that is efective to improve student’s adaptation.Keywords: Group Counseling; Game Technique; Self Adjusment.
Kerajinan Pengait Masker Dari Kain Perca Sebagai Pemanfaatan Bahan Sisa Industri Dan Peningkatan Ketahanan Ekonomi Di Masa Pandemi Irawan, Edy; Khasanah, Binti Anisaul; Kayyis, Rahmatika; Danisa, Shayna; Risdiyanto, Risdiyanto
Bagimu Negeri Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v5i2.1623

Abstract

Pemanfaatan limbah kain perca di Pringsewu belum termanfaatkan dengan baik. Universitas Muhammadiyah Pringsewu merasa terpanggil untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat tentang membuat kerajinan pengait masker dari kain perca. Metode yang digunakan adalah koordinasi, pelatihan, pendampingan, rencana tindak lanjut dan refleksi. Proses pelaksanaan program kerja ini secara bertahap, berkesinambungan, dan berkelanjutan. Hasil kegiatan pelatihan kerajinan memberikan dampak positif dan berhasil mempraktekkannya secara mandiri, sehingga kreativitas dan inovasi menghasilkan produk kekinian dapat terwujud. Hasil wawancara pada tahap refleksi menunjukkan seluruh peserta yang awalnya tidak bisa membuat kerajinan sendiri, setelah melalui pelatihan menjadi bisa membuat produk tersebut.
PERAN ORANGTUA DALAM MENGIRINGI USIA PERALIHAN ANAK MENUJU REMAJA DI LINGKUNGAN SB TANJUNG PANDAN MALAYSIA Fitria, Nita; Nurdin, Astoni; Saikhoni, Saikhoni; Irawan, Edy; Agustian, Rendika
Bagimu Negeri Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v8i1.2376

Abstract

Usia puber atau disebut masa praremaja adalah  merupakan suatu fase prkembangan anatara masa kanak-kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10-12 tahun. Pada masa pra remaja, banyak terjadi perubahan baik biologis atau psikologis maupun sosial. Tapi umumnya proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan. Masa pra remaja merupakan suatu masa yang sangat menentukan karena pada masa ini seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Ciri-ciri penting pra remaja awal yaitu keinginan untuk menyendiri, berkurang kemauan untuk bekerja, kurang kordinasi fungsi-fungsi, kejenuhan,kegelisaan, kepekaan perasaan kurang percaya diri, dan timbul minat pada lawan jenis. Adaptasi yang dibutuhkan mendorong pra remaja untuk mengembangkan mekanisme dan gaya prilaku yang akan digunakan atau adaptasi sepanjang kehidupan. Orang tua sering tidak mengetahui atau memahami perubahan yang terjadi sehingga tidak menyadari bawa anak mereka telah tumbuh menjadi seorang remaja, bukan lagi anak yang sering dibantu. Orang tua menjadi bingung menghadapi labilitas emosi dan prilaku anak tersebut. Oleh sebab itu, sebagai orangtua perlu membekali diri untuk mengiringi fase perkembangan praremaja dari anak-anak beralih ke dunia remaja.