Pergantian kurikulum yang cepat membuat guru dan siswa kesulitan beradaptasi meski Kurikulum Merdeka lebih sederhana dan mendalam dibanding Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk menganalisis metode pembelajaran debat dapat membentukan karakter Pancasila pada kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan. 2) Untuk menganalisis karakter pancasila sesudah melaksanakan metode pembelajaran debat pada kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan 1) Penelitian Kepustakaan. 2) Penelitian Lapangan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa metode pembelajaran debat dapat membentuk karakter Pancasila dengan mengintegrasikan nilai-nilai luhur dalam tiga ranah utama, yaitu spiritual-moral, kemandirian-kolaborasi, dan global-nasionalis. Melalui proses debat yang mencakup persiapan, pelaksanaan, dan refleksi, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis, bersikap toleran, berakhlak mulia, serta memiliki semangat gotong royong dan kesadaran kebangsaan dengan langkah 1) pemilihan topik debat 2) pembentukan kelompok 3) pembagian peran 4) penyusuan argumen 5) simulasi debat 6) pelaksanaan debat 7) evaluasi dan refleksi dan 8) kesimpulan. Debat juga menjadi strategi pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan nilai-nilai seperti disiplin, kepemimpinan, keseriusan, dan sopan santun di tengah transisi Kurikulum Merdeka. Karakter Pancasila peserta didik setelah melaksanakan metode debat menunjukkan perkembangan karakter positif seperti 1) aspek beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia 2) aspek kemandirian menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia 3) aspek gotong royong semangat kebangsaan 4)aspek bernalar kritis internalisasi nilai pancasila 5)aspek kreatif dalam menerapkan keadilan sosial 6) aspek kebhinekaan global. Peserta didik menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan, mampu mengontrol emosi, dan aktif berkontribusi dalam menyelesaikan masalah bersama.