This Author published in this journals
All Journal Jurnal EMPATI
Farida Hidayati
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

SELF-COMPASSION DAN ALTRUISME PADA PERAWAT RAWAT INAP RSUD KOTA SALATIGA Syarifah Rahma Dewi; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.657 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.13135

Abstract

Altruisme merupakan perilaku membantu tanpa pamrih demi mementingkan kesejahteraan orang lain yang perlu dimiliki perawat dalam melaksanakan tugas keperawatan. Perawat dihadapkan pada situasi dan kondisi yang kurang nyaman, sehingga perawat perlu memiliki penerimaan atas apa yang terjadi. Self-compassion merupakan salah satu bentuk penerimaan yang mendorong orang untuk mampu bersikap objektif dan bijaksana dalam menghadapi setiap situasi dan kondisi buruk. Tujuan dari peneiltian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris hubungan antara self-compassion dengan altruisme. Subjek penelitian adalah perawat rawat inap RSUD Kota Salatiga. Subjek penelitian berjumlah 105 perawat dari 280 populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan skala, yaitu Skala Altruisme (32 aitem; α = 0,925) dan Skala Self-Compassion (24 aitem; α = 0,877). Analisa regresi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-compassion dengan altruisme pada perawat rawat inap RSUD Kota Salatiga dapat diterima (rxy= 0,311; p = 0,001). Self-compassion memberikan sumbangan efektif sebesar 9,7% pada altruisme.
PENGARUH PELATIHAN HARAPAN TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI AKADEMIK Nakhar Alvinda; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.966 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7603

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan harapan terhadap peningkatan efikasi diri akademik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen nonrandomized pretest-posttest control group design. Karakteristik subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Semarang dan bersedia mengikuti program pelatihan harapan secara lengkap. Subjek penelitian berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa kelompok eksperimen dan 20 siswa kelompok kontrol. Manipulasi perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen berupa pelatihan harapan yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Efikasi Diri Akademik yang disusun dari tiga dimensi yaitu level, generality, dan strength. Hasil pengujian hipotesis dengan Paired Sample T-Test menunjukkan peningkatan skor efikasi diri akademik dengan nilai p < 0,05. Artinya ada peningkatan efikasi diri akademik sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil pengujian hipotesis dengan Independent Sample T-Test menunjukkan nilai p < 0,05. Artinya, terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan diberikan. Berdasarkan hasil tersebut, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pelatihan harapan terhadap peningkatan efikasi diri akademik.
PENYESUAIAN SOSIAL DAN SCHOOL WELL-BEING: Studi pada Siswa Pondok Pesantren yang Bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Anistiya Azizah; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015 (Oktober 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.579 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.13659

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian sosial dengan school well-being pada siswa pesantren yang bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Pesantren merupakan sebuah institusi pendidikan yang berbasis keagamaan yang memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan islam. Pendidikan di pesantren menggunakan sistem asrama dimana siswa diharuskan mampu melakukan penyesuaian sosial dengan baik demi mendapatkan rasa nyaman dan sejahtera. School well-being dibutuhkan siswa dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka selama berada di sekolah yang meliputi kondisi sekolah (having), hubungan sosial (loving), pemenuhan diri (being), dan status kesehatan (health). Karakteristik populasi pada penelitian ini adalah siswa pesantren yang bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Populasi berjumlah 760 siswa dengan sampel sebanyak 191 siswa. Teknik sampling pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Penyesuaian Sosial (24 aitem; α = 0,886) dan Skala School Well-Being (28 aitem; α = 0,860). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara penyesuaian sosial dengan school well-being pada siswa MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto (rxy = 0,467; p < 0,001). Sumbangan efektif penyesuaian sosial terhadap school well-being sebesar 21,8%.
SMARTPHONE ADDICTION DITINJAU DARI ALIENASI PADA SISWA SMAN 2 MAJALENGKA Tiara Paramita; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 (Oktober 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.104 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15456

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara alienasi dengan smartphone addiction pada siswa SMAN 2 Majalengka. Alienasi adalah perasaan terasing, terpisahkan, serta kehilangan ‘esensi’ terhadap dirinya, baik dikarenakan tindakannya sendiri maupun akibat lingkungan sekitarnya. Smartphone addiction adalah kecenderungan atau ketergantungan seseorang dalam menggunakan smartphone untuk mengakses internet secara terus menerus tanpa menghiraukan dampak negatifnya. Subjek penelitian ini adalah siswa SMAN 2 Majalengka kelas X, sedang atau pernah menggunakan smartphone. Populasi penelitian berjumlah 421 orang, dengan menggunakan metode cluster sampling yaitu cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada kelompok atau cluster-cluster tertentu. Jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak185 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan skala psikologi yang terdiri dari, Skala Smartphone Addiction (berjumlah 36 aitem) dengan koefisien reliabilitas 0,894 dan Skala Alienasi (berjumlah 30 aitem) dengan koefisien reliabilitas 0,821. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan rxy = 0,447 dengan p = 0,000, artinya ada hubungan positif yang signifikan antara alienasi dengan smartphone addiction pada siswa SMAN 2 Majalengka. Kondisi tersebut menunjukkan semakin tinggi alienasi maka akan semakin tinggi pula smartphone addiction remaja, sebaliknya semakin rendah alienasi makan akan semakin rendah juga smartphone addiction remaja. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat smartphone addiction pada siswa SMAN 2 Majalengka berada dalam kategori rendah dan tingkat alienasi berada dalam kategori rendah. Alienasi memberikan sumbangan efektif sebesar 19,9% terhadap smartphone addiction, sedangkan 80,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.
MAKNA SPIRITUALITAS BEGAWAN CIPTANING DALAM LAKON ARJUNA WIWAHA PADA PELAKU SENI PEDALANGAN Muhammad Ardiyanto; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015 (Oktober 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.982 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.14368

Abstract

Penelitian ini bermaksud memahami makna spiritualitas Begawan Ciptaning sebagai perwujudan Arjuna ketika bertapa dalam lakon Arjuna Wiwaha melalui pandangan masing-masing subjek. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Subjek penelitian berjumlah 5 (lima) orang yang merupakan dalang dan para pakar dalam dunia pewayangan yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa Begawan Ciptaning sebagai wujud Arjuna ketika bertapa oleh kelima subjek dimaknai sebagai pencapaian keheningan cipta sehingga setiap permohonannya dapat dikabulkan. Selanjutnya secara umum pemaknaan subjek terhadap bentuk spiritualitas Begawan Ciptaning adalah upaya dalam mencapai manunggaling kawula Gusti atau penyatuan hamba dengan sang Pencipta melalui laku bertapa serta menunjukkan adanya keseimbangan lahir batin. Keseimbangan tersebut ditunjukkan dengan Begawan Ciptaning yang bertapa membawa senjata sebagai bentuk darmanya sebagai kesatria namun memiliki rasa manembah yang tinggi tercermin dengan tapa yang dilakukan. Selain itu bentuk spiritualitas Begawan Ciptaning juga dimaknai sebagai upaya dalam mengenali hakikat diri untuk menemukan fokus diri ketika menjalankan darma atau kewajiban dan upaya pencapaian cita-cita serta kesempurnaan hidup.
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG) Gea Lukita Sari; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015 (April 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.074 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.14910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kesepian pada remaja awal. Konsep diri adalah pandangan, evaluasi, dan penilaian mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan. Kesepian merupakan keadaan psikologis yang timbul akibat adanya ketidaksesuaian ideal dengan kenyataan dalam membina hubungan dengan orang lain. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Semarang. Sampel penelitian berjumlah 150 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala konsep diri dan skala kesepian. Kedua skala disusun berdasarkan teori psikologi yang ada dan melalui proses uji coba. Proses tersebut menunjukkan koefisien reliabilitas skala konsep diri sebesar α=0,884 dan skala kesepian sebesar α=0,907. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Hasil yang diperoleh adalah ada hubungan yang negatif signifikan antara konsep diri dengan kesepian yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,765 dan p=0,000 (p<0,05). Semakin tinggi konsep diri maka semakin rendah kesepian, demikian pula sebaliknya semakin rendah konsep diri maka semakin tinggi kesepian pada siswa. Sumbangan efektif konsep diri terhadap kesepian sebesar 58,5% dan sisanya 41,5% dijelaskan oeh faktor-faktor lain.
HUBUNGAN ANTARA SELF-COMPASSION DENGAN ALIENASI PADA REMAJA (Sebuah Studi Korelasi pada Siswa SMK Negeri 1 Majalengka) Fany Andina Hasanah; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 (Oktober 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.988 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15414

Abstract

Lingkungan sosial memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan individu remaja. Remaja yang memiliki kemampuan sosial rendah tidak mampu bersosialisasi sehingga menarik diri dari lingkungan. Remaja yang sulit membentuk hubungan bermakna akan mengalami alienasi atau perasaan terasing dan tidak ingin terlibat dengan lingkungan sosial. Tidak mendapat dukungan dari teman sebaya terutama ketika remaja memiliki masalah yang tidak terselesaikan, akan membuat remaja memilih solusi untuk terlepas dari masalah meskipun bersifat destruktif. Self-compassion dapat membantu remaja yang sedang berada pada masa transisi pencarian jati diri, terutama dalam menaikan dukungan sosial yang berpengaruh besar pada perkembangan remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan alienasi pada remaja siswa kelas XI SMK Negeri 1 Majalengka. Populasi berjumlah 756 siswa dengan sampel sebanyak 422 siswa (151 sampel try out, 270 sampel penelitian). Teknik sampling pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Alienasi terdiri dari 25 aitem valid (α=0.929) dan Skala Self-Compassion terdiri dari 27 aitem valid (α=0.880). Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan hasil koefisien korelasi rxy = -0.644 dengan p = 0.000 (p < 0,001), maka dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara self-compassion dengan alienasi pada remaja siswa SMK Negeri 1 Majalengka. Sumbangan efektif variabel self-compassion terhadap alienasi sebesar 44.1%.
HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN HEALTH-RELATED QUALITY OF LIFE PADA MAHASISWA S1 ANGKATAN 2010 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Erysa Choirunnisa; Farida Hidayati; Unika Prihatsanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012 (Oktober 2012)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.18 KB) | DOI: 10.14710/empati.2012.8117

Abstract

This research aimed to find out whether variables Adversity Intelligence having correlation with variable Health-related Quality of Life. Population in this research is student class 2010 of Medicine Faculty, Diponegoro University and using proportional random sampling, got 198 students being sample. Data were collected by Adversity Intelligence (33 item) and Health-related Quality of Life (27 item). This research find that there is a positive correlation between Adversity Intelligence and Health-related Quality of Life. Students who can  overcome his/her difficulty having a higher quality of life than student who feel helpless. There is no difference in Health-related Quality of Life level based on sex, housing type and course.
HUBUNGAN ANTARA ALIENASI DENGAN OPTIMISME PADA REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI SLB-D YPAC SURAKARTA Asri Yulianti Lova; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 (Agustus 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2015.12969

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara alienasi dengan optimisme pada remaja penyandang cacat fisik di SLB-D YPAC Surakarta. Alienasi adalah perasaan terasing, terisolasi, tidak terlibat dalam dunia sosial, dan kurangnya kedekatan emosional dengan orang lain. Optimisme adalah suatu sikap atau keyakinan individu yang memiliki harapan-harapan positif tentang masa depannya. Subjek penelitian ini adalah remaja penyandang cacat fisik berusia 12-21 tahun dan mengalami kecacatan sedang di SLB-D YPAC Surakarta. Populasi penelitian berjumlah 50 orang dengan menggunakan metode sampling jenuh yaitu menggunakan keseluruhan populasi sebagai sampel. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan skala psikologi yang terdiri dari, skala optimisme  (19 aitem valid, α = 0,836) dan skala alienasi (24 aitem valid, α = 0,881). Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi (rxy) = -0,752, artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara alienasi dengan optimisme pada remaja penyandang cacat fisik di SLB-D YPAC Surakarta. Alienasi memberikan sumbangan efektif sebesar 56,6% terhadap optimisme, sedangkan 43,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini
REGULASI EMOSI PERAN IBU DARI ANAK SINDROM DOWN: Penelitian Kualitatif Fenomenologis pada Ibu dari Anak dengan Sindrom Down Sarah Halimah; Farida Hidayati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.781 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.13134

Abstract

Seorang ibu yang mengetahui anaknya menyandang Sindrom Down akan merasakan berbagai reaksi emosional dalam dirinya. Emosi-emosi tersebut dapat mempengaruhi pikiran ibu dan pengasuhan terhadap anak Sindrom Down sehingga harus dikelola dengan baik. Kemampuan ibu mengelola emosi yang dirasakannya disebut regulasi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran regulasi emosi ibu dengan anak Sindrom Down. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumen rekaman dan catatan lapangan. Hasil penelitian menemukan bahwa ibu dengan anak Sindrom Down merasakan kesedihan yang mendalam saat mengetahui kondisi anak. Ketiga subjek mengelola emosi dengan cara yang beragam, yaitu mengelola emosi dengan bantuan dorongan positif dari keluarga, atau mengaji dan menenangkan diri selama beberapa bulan. Ketiga subjek berusaha memenuhi kebutuhan khusus anak melalui kegiatan terapi atau menyekolahkan anak. Ketiga subjek memahami keterbatasan pada anak Sindrom Down sehingga mengasuh anak dengan kesabaran. Ketiga subjek berhasil menerima kondisi anak dan memiliki harapan positif terhadap masa depan anak.