Rizki Fadhilah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI TEORI PSIKOLOGI (EKOLOGI) BRONFRENBENNER PADA PENDIDIKAN KELUARGA Q. S AT-TAHRIM (66): 6 Rizki Fadhilah; Tulus Musthofa
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/taalum.2022.10.1.1-19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi teori ekologi Bronfrenbenner pada pendidikan keluarga yang sesuai dalam Q.S at-Tahrim (66): 6. Metode yang digunakan adalah library research dengan pendekatan teori psikologi dari Bronfrenbenner, yaitu teori ekologi perkembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori ekologi pengembangan mengkaji pendidikan anak dengan beberapa pendekatan sub sistem, yaitu; 1) mikrosistem, mengkaji interaksi anak kepada anggota keluarga secara aktif. Keluarga mengajak serta memberikan contoh pendidikan sesuai ajaran agama yang benar, misalnya dalam hal beribadah. 2) ekosistem, mengkaji peran masif anak dalam kehidupan keluarga, misalnya yaitu hubungan internal suami istri yang berpengaruh pada pola interaksi terhadap anak. Sehingga dalam 2 sub sistem teori ekologi Bronfrenbenner, implementasi pada pendidikan keluarga agar terhindar dari api neraka dapat dilakukan dengan membentuk pola komunikasi dan edukasi yang berdasarkan pada ajaran dan syariat agama yang benar.
IMPLEMENTASI TEORI PSIKOLOGI (EKOLOGI) BRONFRENBENNER PADA PENDIDIKAN KELUARGA Q. S AT-TAHRIM (66): 6 Rizki Fadhilah; Tulus Musthofa
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/taalum.2022.10.1.1-19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi teori ekologi Bronfrenbenner pada pendidikan keluarga yang sesuai dalam Q.S at-Tahrim (66): 6. Metode yang digunakan adalah library research dengan pendekatan teori psikologi dari Bronfrenbenner, yaitu teori ekologi perkembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori ekologi pengembangan mengkaji pendidikan anak dengan beberapa pendekatan sub sistem, yaitu; 1) mikrosistem, mengkaji interaksi anak kepada anggota keluarga secara aktif. Keluarga mengajak serta memberikan contoh pendidikan sesuai ajaran agama yang benar, misalnya dalam hal beribadah. 2) ekosistem, mengkaji peran masif anak dalam kehidupan keluarga, misalnya yaitu hubungan internal suami istri yang berpengaruh pada pola interaksi terhadap anak. Sehingga dalam 2 sub sistem teori ekologi Bronfrenbenner, implementasi pada pendidikan keluarga agar terhindar dari api neraka dapat dilakukan dengan membentuk pola komunikasi dan edukasi yang berdasarkan pada ajaran dan syariat agama yang benar.
Studi Kasus Penggunaan Google Classroom untuk Kolaborasi Proyek Penelitian Biologi Siswa Sekolah Menengah Atas Rizki Fadhilah; Dahliana Pohan
Jurnal Penelitian, Pengembangan Pembelajaran dan Teknologi (JP3T) Vol. 3 No. 3 (2025): September
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jp3t.v3i3.580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan Google Classroom sebagai platform e-learning dalam mendukung kolaborasi proyek penelitian biologi siswa SMA di Kabupaten Asahan. Era digital menuntut perubahan metode pembelajaran dari konvensional menjadi berbasis teknologi untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan 10 siswa dan 3 guru biologi dari 2 SMA yang berbeda. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Google Classroom berperan signifikan dalam memfasilitasi komunikasi, berbagi dokumen, dan mengatur tugas proyek secara terstruktur. Siswa merasakan kemudahan akses dan transparansi dalam proses pengerjaan proyek. Namun, ditemukan pula tantangan seperti koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya literasi digital pada beberapa siswa, dan keterbatasan interaksi tatap muka. Temuan ini menegaskan bahwa platform e-learning efektif untuk kolaborasi, tetapi perlu didukung oleh infrastruktur yang memadai dan bimbingan yang tepat dari guru.