Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Model Faktor Risiko Kecacingan Pada Siswa Sd Di Kabuaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Albertus Ata Maran; Karolus Ngambut
Oehònis Vol 4 No 2 (2021): Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.77 KB)

Abstract

Kecacingan masih menjadi salah satu masalah kesehatan bagi anak anak di daerah pedesaan. Faktor riskoko kecacingan meliputi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), ketersediaan sarana sanitassi di sekolah, juga faktor pendorongnya adalah adanya peraturan tentang sanitasi di sekolah. Penelitian tentang PHBS, saitasi sekolah dengan kejadian kecacingan banyak dilakukan. Intervensi yang biasa dilakukan dilakukan adalah menyediakan sarana sanitasi di sekolah. Dampaknya adalah perilaku siswa dalam bidang sanitasi masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui model faktor risiko kecacingan pada anak SD. Penelitian ini merupakan peneliltian analitik, variabel dalam penelitian ini meliputi PHBS siswa, Akses sanitasi dan kebijakan atau peraturan sekolah tentang sanitasi. Pengumpulan data sosial-ekonomi, sanitasi, higiene perorangan mengunakan kuesioner. Pemeriksaan infeksi kecacingan menggunakan metode Kato-Katz dan pengukuran variable intensitas infeksi berdasarkan metode WHO. Analisis statistik bivariat dan multivariat digunakan untuk melihat variabel faktor risiko yang berperan dalam penularan infeksi kecacingan. Responden untuk pengukuran pengetahuan adalah siswa kelas 4 dan 5 SD. Hasil penelitian menunjukan bahawa PHBS Siswa (Pengetahuan, Sikap dan Tindakan) meliputi: kebiasaan menggunakan sandal, cuci tangan menggunakan sabun,minum air yang sudah dimasak, semua memenuhi standar kesehatan karean di 50% sudah melakukan Keadaan sanitasi sekolah 100% baik, Hubungan antara PHBS dan Kecacingan tidak di analisa karena saat penelitian siswa sudah diberikan obat kecacing begitu juga dengan ubungan antara Sanitasi Sekolah dan Kecacingan tidak di analisa karena saat penelitian 100% sanitasi sekolahnya baik.
Tinjauan Aspek Administrasi Pelaksanaan Deklarasi Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan: Implikasinya Pada Pendekatan Stbm Karolus; Albertus Ata Maran; Michael Johan Salmun Takesan
Jurnal Health Sains Vol. 3 No. 11 (2022): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v3i11.670

Abstract

Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) merupakan suatu pendekatan perubahan perilaku masyarakat di suatu komunitas dalam bidang sanitasi yang berkelanjutan. Output pendekatan STBM adalah verifikasi untuk deklarasi yang di lakukan secara berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi. Aspek penilaian tahapan verifikasi desa dan kecamatan meliputi penilaian administrasi berupa surat keputusan pejabat berwenang, surat menyurat, berita acara verifikasi dan deklarasi dan dokumen lainnya. Penelitian ini merupakan review dokumen administrasi untuk verifikasi dan deklarasi kabupaten stop BABS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman administrator public terkait dengan pelaksanaan verifikasi dan deklarasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang alur administrasi dalam pelaksanan verifikasi administrasi perubahan perilalu dalam STBM masih rendah,. Selain itu, ketertiban administrasi dalam pelaksanan deklarasi perubahan perilaku masyarakat bersifat formalitas. Kesimpulan Pemahaman tentang alur administrasi dalam pelaksanan verifikasi administrasi perubahan perilalu dalam STBM masih rendah. Selain itu, ketertiban administrasi dalam pelaksanan dekalarasi perubahan perilaku masyarakat bersifat formalitas. Bagi lintas sector terkait dengan pelaksanana dekalarasi, pemberian pelatihan atau orientasi aspek administrasi dalam pelaksnaan dekalarasi STBM di komunitas sangat di perlukan.
Studi Aktivitas Pencemaran, Kuantitas, Kualitas Perairan (Indeks Biotik), Kualitas Air Limbah, Air Kali Dendeng Sebagai Air Baku Pada Daerah Hilir, Tengah dan Hulu di Kota Kupang Tahun 2021 I Gede Putu Arnawa; Ferry WF Waangsir; Albertus Ata Maran; Ni Made Susilawati
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.14 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i5.7085

Abstract

Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di Pedesaan. Hasil survei awal diketahaui bahwa air kali dendeng pemanfaatannya cukup besar bagi warga untuk aktifitas mandi, cuci, masak dan kakus warga yang tinggal pada bantaran kali baik daerah hilir, tengah dan hulu. Berbagai aktifitas warga yang secara sadar maupun tidak sadar memanfaatkan air kali dendeng sehingga memungkinkan terjadinya pencemaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei, analisa laboratorium, pemeriksaan dan pemantauan di lokasi kegiatan guna mendapatkan gambaran tentang potensi pencemaran air kali dendeng. Hasil penelitian menunjukkan debit air kali dendeng yang diambil pada tiga titik pengukuran di aliran air kali dendeng didapatkan debit alirannya pada titik I sebesar 5,27 m3/detik, titik II sebesar 3,09 m3/detik dan titik III sebesar 1,02 m3/detik; kualitas bakteriologi (E. coli) air kali dendeng pada pada titik I sebesar 75 MPN/100 ml, titik II sebesar 39 MPN/100 ml dan titik III sebesar 3 MPN/100 ml; kualitas perairan (Indek Biologi) air kali dendeng berdasarkan indeks biologinya dikategorikan sebagai pencemaran berat; kualitas bakteriologisnya memenuhi syarat, kualitas BOD, COD dan TSS nya tidak memenuhi syarat, sedangkan kualitas pH dan suhu dikategorikan memenuhi syarat. Untuk itu, diharapkan agar menjaga kebersihan dan kelestarian air kali dendeng ini dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama jenis sampah anorganik, tidak membuang limbah cair secara langsung ke aliran air kali dendeng dan menjaga serta memelihara fasilitas bendungan yang ada di Kali Dendeng.