Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN SCIENTIFIC METHOD BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PROSES KOGNITIF SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS X B SMA NEGERI 4 RAHA Ayu Wulandri; Safilu Safilu; Murni Sabilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): Ampibi 2
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.946 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i2.5038

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses kognitif siswa untuk materi ekosistem pada kelas XB di SMA Negeri 4 Raha melalui penerapan Scientific Method berbasis CTL. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, di SMA Negeri 4 Raha pada siswa kelas XB berjumlah 22 siswa yang terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Jenis penelitian ini berupa Penelitan Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus belajar. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus melalui empat tahapan yakni: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan evaluasi; dan (4) refleksi. Sumber data penelitian ini adalah siswa diukur dengan menggunakan tes hasil belajar berindikator proses kognitif siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 serta lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Data hasil penelitian dianalisis dengan cara deskriptif. Analisis aktivitas siswa pada siklus 1 sebesar 72.8%, siklus 2 sebesar 82.8% dan siklus 3 sebesar 86.6%. Dari analisis data diketahui nilai rata-rata proses kognitif siswa pada siklus 1 yaitu 2.7 (67.5%) dengan nilai ketuntasan 50%, nilai rata-rata proses kognitif siswa siklus 2 meningkat sebesar 2.9 (71.7%) dengan nilai ketuntasan 73% dannilai rata-rata proses kognitif siswa siklus 3 meningkat lagi sebesar 3.1 (78%) dengan nilai ketuntasan 86.3%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan Scientific Method berbasis CTL dapat meningkatkan proses kognitif siswa materi ekosistem kelas XB SMA Negeri 4 Raha. Kata Kunci: Scientific Method, CTL, Aktivitas, Proses Kognitif.
PENGARUH ASAL TALUS TERHADAP PRODUKTIVITAS Eucheumacottonii DAN Eucheuma spinosum DI PERAIRAN DESASOMBANOKALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI Amaluddin Amaluddin; Damhuri Damhuri; Safilu Safilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.421 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5054

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bagian asal talus terhadap produktivitas Eucheuma cottonii dan E. spinosum. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Variabel bebas (X) yaitu asal talus bagian tengah dan ujung E. cottonii dan E. spinosum. Variabel terikat (Y) yaitu produktivitas antara talus bagian ujung dan tengah E. cottonii dan E. spinosum. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis Uji Beda (Independent-Sample t Test) dengan menggunakan bantuan program software SPSS ver. 16,0. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada biomassa basah bagian ujung talus dan tengah talus E. cottonii mempunyai pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan biomasaa basah bagian ujung talus dan tengah talus E. spinosum. Sementara pada pengukuran biomassa kering bagian ujung talus dan tengah talus E. spinosum mempunyai pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan biomassa kering bagian ujung talus dan tengah talus E. cottonii.Kata Kunci: Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum asal talus, produktivitas.
ETNOBOTANI TUMBUHAN PEWARNA ALAMI MASYARAKAT DESA MANTOBUA KABUPATEN MUNA Dalmatia Dalmatia; Damhuri Damhuri; Safilu Safilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.992 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan organ tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami oleh masyarakat Desa Mantobua Kabupaten Muna.Metode yang digunakan yaitu survei eksploratif. Penentuan respon dengan menggunakan metode purposive sampling. Penentuan jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami dilakukan dengan cara mendeskripsikan ciri-ciri morfologi, sedangkan pemanfaatannya dideskripsikan berdasarkan organ yang dimanfaatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan pewarna alami yang ditemukan dan dimanfaatkan di Desa Mantobua terdiri 17 jenis, 15 famili, 14 bangsa, dan 2 kelas. Organ tumbuhan yang dimanfaatkan yaitu daun (10 jenis), buah (2 jenis), rimpang (2 jenis),bunga (1 jenis), batang (1 jenis), dan akar (1 jenis). Organ tumbuhan tersebut digunakan sebagai pewarna kerajinan (8 jenis), kosmetik (8 jenis), dan pewarna makanan (5 jenis). Bangsa yang paling dominan ditemukan berasal dari Zingiberales dan Caryophyllales. Habitus tumbuhan pewarna alami didominasi oleh tumbuhan perdu. Pengolahan tumbuhan secara umum dilakukan dengan cara direbus dan ditumbuk. Warna yang dihasilkan yaitu hijau (5 jenis), kuning (5 jenis), merah(5 jenis), dan jingga (2 jenis).KataKunci: Etnobotani,Tumbuhan Pewarna Alami, Mantobua
PENGARUH PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 KENDARI Henny Irma Suriyani; Murni Sabilu; Safilu Safilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.499 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5060

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran terpadu tipe connected menggunakan pendekatan scientific terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMP Negeri 10 Kendari. Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen. Populasi penelitian ialah jumlah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Kendari dan tersebar dalam 7 kelas. Sampel penelitian yaitu kelas VIII7 dengan jumlah siswa 31 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 dengan jumlah siswa 32 orang sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel dengan cara purposive sampling. Instrumen penelitian berupa tes keterampilan berpikir kritis. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) analisis deskriptif untuk memberikan gambaran tentang keterampilan berpikir kritis. (2) analisis inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan hasil deskriptif menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yakni 83.33 dan 80,00. Berdasarkan standar deviasi 5,584 kelas eksperimen dan 6.124 kelas VIII2 menunjukkan bahwa kelas VIII7 memiliki standar deviasi yang rendah dibandingkan kelas VIII2 yang berarti tingkat keragaman keterampilan berpikir kritis siswa homogen. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai thit 2,205 > ttab 1,699 maka H0 ditolak pada tingkat signifikan 95%. Hal itu berarti terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terpadu tipe connected menggunakan pendekatan scientific terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Kata Kunci: Connected, Scientific, Sistem Pencernaan Manusia, Keterampilan Berpikir Kritis
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X-6 SMAN 1 WAWOTOBI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATERI KESEIMBANGAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHANNYA Sri Nurlianti Lolonga; Safilu Safilu; Suriana Gende Ede
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Ampibi 1
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.816 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i1.5027

Abstract

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X-6 SMAN 1 Wawotobi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Make a Match pada Materi Keseimbangan Lingkungan dan Perubahannya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada materi keseimbangan lingkungan dan perubahannya. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016, di SMA Negeri 1 Wawotobi pada siswa kelas X-6 yang berjumlah 33 siswa. Adapun faktor yang diamati dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas : a) Perencanaan (planning); b) Pelaksanaan (action); c) Observasi dan Evaluasi (Observation dan Evaluation); d) Refleksi (Reflection). Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa melalui penerapan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Indikator keterampilan berpikir kritis bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan pada siklus I berkategori kurang dengan persentase 50%, siklus II meningkat menjadi 75% dengan kategori cukup dan siklus III berkategori sangat baik dengan persentase 100%. Indikator mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi pada siklus I berkategori kurang dengan persentase 50%, siklus II dan siklus III masing-masing 75% dan berkategori baik. Indikator membuat dan menentukan hasil pertimbangan pada siklus I, siklus II dan siklus III masing-masing berkategori baik dengan pesentase 75%. Indikator berinteraksi dengan orang lain pada siklus I berkategori cukup dengan persentase 62,50%, siklus II mengalami penurunan yaitu 50% dengan kategori kurang dan siklus III mengalami peningkatan dengan persentase 75% dan berkategori baik. Indikator menyimpulkan pada siklus I sebesar 75% dengan kategori baik, siklus II berkategori kurang dengan persentase 50% dan pada siklus III berkategori baik dengan persentase 75%. Secara keseluruhan keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I berkategori cukup dengan rerata 2,5 persentase 62,50%, siklus II berkategori cukup sebesar 2,6 dengan persentase 65% dan siklus III berkategori baik sebesar 3,2 dengan persentase 80%. Hasil tes keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I berkategori kurang dengan nilai terendah 25 dan tertinggi 70 dengan rata-rata nilai sebesar 44,54, siklus II berkategori kurang dengan nilai terendah 35 dan tertinggi 75 dengan rata-rata nilai sebesar 55,45 dan siklus III mengalami peningkatan berkategori baik dengan nilai terendah 55 dan tertinggi 90 dengan rata-rata nilai 70,45. Persentase ketuntasan keterampilan berpikir kritis siswa yaitu 76% siswa telah mencapai nilai ≥ 65. Kata Kunci : make a match, berpikir kritis
PENGARUH PEMBERIAN AIR BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TOMAT (Solanum lycoersicum L.) Makrawati Makrawati; Damhuri Damhuri; Safilu Safilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.103 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5057

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) pengaruh pemberian air beras terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.), (2) volume pemberian air beras yang memberikan hasil tertinggi pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat. Populasi penelitian adalah bibit tumbuhantomat yang disemaikan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan memilih tanaman dengan kriteria sehat, tinggi relatif sama, dan jumlah daun relatif sama. Metode yang digunakan adalah eksperimen terdiri dari 4 unit perlakuan dengan 6 kali ulangan sehingga total perlakuan 24 tanaman. Perlakuan yang dilakukan meliputi pemberian air beras yang terdiri atas volume 20 ml/polybag, 40 ml/polybag, 60 ml/polybag, dan tanpa pemberian air beras (kontrol). Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95 % (α 0,05) serta dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Jarak Nyata Duncan (BJND). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air beras untuk tinggi tanaman volume 60 ml/polybag adalah paling tinggi, kemudian diikuti volume 40 ml/polybag, tanpa pemberian air beras, dan 20 ml/polybag. Pemberian air beras untuk jumlah daun volume 60 ml/polybag adalah paling tinggi, kemudian diikuti tanpa pemberian air beras, volume 40 ml/polybag, dan 20 ml/polybag. Pemberian air beras untuk diameter batang tanpa pemberian air beras adalah paling tinggi, kemudian diikuti volume 60 ml/polybag, 40 ml/polybag dan 20 ml/polybag. Sedangkan produktivitas buah tanaman volume 60 ml/polybag tertinggi, kemudian diikuti oleh volume 20 ml/polybag, 40 ml/polybag dan tanpa pemberian air beras.Kata kunci: Air Beras, Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)