Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan dukungan keluarga dengan kualıtas hıdup anak thalasemıa Karmitasari Yanra Katimenta; Agustina Nugrahini; Wenna Araya; Erista Rusana
Journal Borneo Vol. 2 No. 2 (2022): Volume 2 Issue 2 tahun 2022
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.915 KB) | DOI: 10.57174/jborn.v2i2.24

Abstract

Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah bawaan yang menyebabkan anemia yang mengharuskan pasien mendapatkan tranfusi darah seumur hidupnya, hal ini berdampak pada penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup anak thalasemia adalah persepsi anak thalasemia tentang hidupnya di dalam lingkungan dia hidup yang dihubungkan dengan tujuan, harapan dan perhatian yang dimiliki. Oleh karena itu dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak thalasemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia di ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 30 orang menggunakan tehnik total sampling dan uji statistik Spearmen rank. Penelitian menunjukkan dukungan keluarga yang positif sebanyak 26 responden (87%) dan kualitas hidup normal sebanyak 24 responden (80%). Berdasarkan analisis dengan uji Spearmen rank diperoleh p value <0,05, artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Anak dengan dukungan keluarga positif menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan anak dengan dukungan keluarga negatif.
Penerapan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. I Usia 22 Tahun G1P0A0 Hamil Trimester Tiga dengan Gangguan Kesehatan Mnetal di Puskesmas Timpah Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas: The Application of Obstetrics Comprehensive Care at Age 22 Years MRS. I G1P0A0 Pregnant Trimester Three by a Mental Health in Puskesmas Timpah Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas Desi Kumala; Wenna Araya; Berti Lelia
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.8975

Abstract

Latar belakang: Wanita yang sedang hamil membutuhkan perawatan dan dukungan keluarga yang lebih besar, tanpa dukungan tersebut mereka lebih mungkin mengalami stress prenatal (Xian, Zhuo, Dihui, & Xiaoni, 2019). Dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut meliputi Dampak terhadap bayi adalah risiko lahir prematur atau berat badan lahir rendah (BBLR) yang berisiko besar terjadinya masalah kesehatan yang lain. Tujuan penelitian: Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif yang dimulai dari hamil dengan gangguan kesehatan mental pada Ny.I di Puskesmas Timpah Kabupaten Kapuas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Metode : Desain Penelitian menggunakan case study. Adapun studi kasus dalam penelitian bertujuan menganalisis dalam penerapan pemberian asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. I yang diberikan asuhan sejak masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir sampai keluarga berencana serta factor-faktor yang mempengaruhi. Data primer hasil wawancara dan observasi langsung. Data sekunder dari buku Register,buku KIA, dan rekam medik UPT Puskesmas Timpah Kabupaten Kapuas. Hasil: Asuhan kebidanan kehamilan Ny.I usia 22 tahun G1 P0 A0 dengan gangguan kesehatan mental, ANC dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan, persalinan berjalan normal, bayi lahir normal, nifas dan pelayanan keluarga berencana berjalan lancar. Kesimpulan: Penerapan Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. I Usia 22 tahun di UPT Puskesmas Timpah Kabupaten Kapuas berjalan dengan lancar walaupun dengan gangguan kesehatan mental dengan bantuan dan kerjasama dengan keluarga dapat dilakukan sesuai standar pelayanan. Kondisi bayi mengalami gangguan kejang pada bayi dapat segera mendapat pertolongan pertama di tempat rujukan. Asuhan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan asuhan kebidanan dan dibuat dalam pendokumentasian.