Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsep Pengampunan Dalam Kitab Filemon Dan Relevansinya Bagi Pelayanan Pemulihan Luka Batin Serepina Hasibuan; Setiaman Larosa; Rudy Roberto Walean
Shalom: Jurnal Teologi Kristen Vol. 2 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Syalom Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.4 KB) | DOI: 10.56191/shalom.v2i1.19

Abstract

This article aims to discuss the concept of forgiveness in the Book of Philemon with a lexical study. There is still a lot of room for interpretation that needs to be explored more deeply. In addition, this letter is often understood only as pastoral counseling in the context of social inequality, but rarely is it discussed in the context of healing mental wounds. This article appears based on text research conducted using the narrative method in grammatical studies which resulted in the concept of Paul's forgiveness and then implication for the ministry of healing mental wounds. With a grammatical study and in the literature method that relies on scientific references, credible books and online articles, the author finds that the concept of forgiveness that Paul conveyed to Philemon can be a reference for healing mental wounds. The implications obtained based on text research on healing services for mental wounds include that a person who wants to have his heart healed must be willing to accept back the person who has hurt him, build a closer relationship than before with that person and live together again in a growing faith community.   Abstrak Artikel ini bertujuan membahas konsep pengampunan dalam Kitab Filemon dengan studi leksikal. Masih banyak ruang penafsiran yang perlu digali lebih dalam. Selain itu, surat ini seringkali dipahami hanya sebatas konseling pastoral dalam konteks kesenjangan sosial, tetapi jarang ada yang membahasnya dalam konteks pelayanan pemulihan luka batin. Artikel ini muncul berdasarkan penelitian teks yang dilakukan dengan metode naratif dalam studi gramatikal yang menghasilkan konsep pengampunan Paulus dan kemudian direlevansikan bagi pelayanan pemulihan luka batin. Dengan studi gramatikal dan dalam metode kepustakaan yang mengandalkan referensi-referensi ilmiah, buku maupun artikel online kredibel, penulis menemukan bahwa konsep pengampunan yang disampaikan Paulus kepada Filemon dapat menjadi acuan untuk pelayanan pemulihan luka batin. Relevansi yang didapat berdasarkan penelitian teks terhadap pelayanan pemulihan luka batin antara lain seseorang yang mau dipulihkan hatinya harus mau menerima kembali orang yang sudah menyakiti hatinya, membangun relasi yang lebih erat dari sebelumnya dengan orang tersebut dan hidup bersama lagi dalam komunitas iman yang terus bertumbuh.
SOSIALISASI PENANGANAN ANAK KECANDUAN SMARTPHONE DI GPIN BUKIT ZAITUN PANJANG Rudy Roberto Walean; Setiaman Larosa; Serepina Hasibuan; Yoges Mahendra Saragih; Sorni Lami
Jurnal PKM Setiadharma Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal PkM Setiadharma
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1206.568 KB) | DOI: 10.47457/jps.v3i2.244

Abstract

The condition of children addicted to smartphones in this digital era is alarming. The same condition also occurs among the children and youth of GPIN Bukit Zaitun. This condition exacerbates the absence of the role of parents and Sunday school teachers in educating children in this digital era. Therefore, through this research, two things will be answered: first, how is the influence of parents and Sunday school teachers on the use of smartphones by children and adolescents? Second, how are the efforts of parents and Sunday school teachers in dealing with smartphone addiction children? This study uses quantitative methods with data collection techniques using questionnaires distributed to parents and Sunday school teachers at GPIN Bukit Zaitun, as well as providing socialization to understand the efforts that parents and Sunday school teachers can make. The data obtained found that parents and Sunday school teachers significantly influenced disciplining and approaching children and adolescents. From the socialization, it is also known that the solution that can increase the role of parents and Sunday school teachers is by counselling them with self-management methods and disciplining them.
Pembinaan Karakter Anak melalui Aktivitas Bermain, Drama Fabel dan Kontemplasi di GPIN Bukit Zaitun Bandar Lampung Serepina Yoshika Hasibuan; Setiaman Larosa
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 2: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realcoster.v5i2.178

Abstract

love for God. From the evaluation results of Sunday school teachers and parents, it is known that changes in Character building of children can be done in many ways. However, unfortunately there are still not many servants of God who have succeeded in designing an activity that is fun, not boring, full of entertainment but also teaches spiritual character in depth This paper discusses three methods used in children's character-building activities, namely playing activities, staging fable dramas and nights of contemplation. These three events are packaged in such a way in two days to create a fluid atmosphere, fun but also touching the hearts of every child. This character development of children is manifested in the context of Community Service activities carried out by STTMSL lecturers in collaboration with Sunday school teachers at GPIN Bukit Zaitun Panjang on January 14-15, 2021. Through this series of activities, several characters to be built include: honesty, mutual respect, concern and children's behavior and character are seen that are in line with the target of the activity.Keywords: character building; contemplation; drama; playing  AbstrakPembinaan karakter anak dapat dilakukan dengan banyak cara. Namun, sayangnya masih belum banyak pelayan Tuhan yang berhasil merancang sebuah kegiatan yang menyenangkan, tidak membosankan, penuh hiburan tetapi juga mengajarkan karakter rohani secara mendalam. Tulisan ini membahas tiga cara yang dipakai dalam kegiatan pembinaan karakter anak yakni aktivitas bermain, pementasan drama fabel dan malam kontemplasi. Ketiga acara ini dikemas sedemikian rupa dalam dua hari untuk membuat suasana cair, menyenangkan tetapi juga menyentuh hati setiap anak. Pembinaan karakter anak ini diwujudkan dalam konteks kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen STTMSL bekerja sama dengan guru-guru sekolah minggu di GPIN Bukit Zaitun Panjang pada 14-15 Januari 2021. Melalui rangkaian kegiatan ini, beberapa karakter yang hendak dibangun antara lain: kejujuran, saling menghargai, kepedulian dan kecintaan pada Tuhan. Dari hasil evaluasi guru sekolah minggu dan orang tua, diketahui bahwa nampak perubahan perilaku dan karakter anak yang mengarah sesuai dengan sasaran kegiatan.Kata kunci: bermain; drama; kontemplasi; pembinaan karakter
Strategi Pembelajaran Interaktif pada Pelajaran PAK di Masa Pasca Pandemi Covid-19 Setiaman Larosa; Sorni Lami
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v3i2.67

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah merumuskan bagaimana strategi pembelajaran interaktif pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen khususnya di masa pasca pandemi. Di masa pasca pandemi ini, pembelajaran dilakukan bergantian yakni secara daring maupun tatap muka atau sering disebut blended learning. Penjadwalan berubah-ubah yang disesuaikan kondisi dampak pandemi menjadi persoalan dasar dalam penelitian. Dengan metode kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan (library research), penulis mengkaji buku-buku, kamus, jurnal dan literatur lainnya yang bermanfaat untuk menemukan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi interaktif adalah strategi yang paling tepat dilakukan untuk menjawab persoalan di atas dengan melakukan beberapa tahapan dalam strategi tersebut yakni: tahap persiapan kegiatan, pengetahuan awal sebelum pembelajaran, pelaksanaan kegiatan, pertanyaan siswa, penyelidikan, pengetahuan akhir pembelajaran, dan evaluasi. Ketujuh langkah dapat dilakukan dalam sistem blended learning pada pelajaran PAK dengan cara mempersiapkan media pembelajaran berbasis teknologi secara kontinu, memperluas jaringan komunikasi dengan siswa dan orang tua serta penjadwalan yang lebih rapi dan sistematis.