Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah kubis dalam ransum terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering, bahan organik dan neutral detergent fiber (NDF) ransum ternak kambing kacang. Sebanyak 4 ekor kambing kacang, umur 11-12 bulan dengan berat badan 15-19kg (±17kg), KV 6,74% digunakan sebagai ternak percobaan. Rancangan bujur sangkar latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan digunakan sebagai rancangan percobaan. Ransum perlakuan disusun dalam bentuk ransum komplit (TMR/total mixed ration) dengan perbandingan rumput kering dan konsentrat 60:40. Perlakuan yang diterapkan adalah T0: ransum tanpa (0%) tepung limbah kubis, T1: ransum + 10% tepung limbah kubis, T2 : ransum + 15% tepung limbah kubis dan T3 : ransum + 20% tepung limbah kubis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah kubis dalam total mixed ration tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik, neutral detergent fiber maupun kecernaan neutral detergent fiber, sedangkan kecernaan bahan kering dan bahan organik nyata (P<0,05) dipengaruhi perlakuan. Disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah kubis dalam ransum ternak kambing tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik, neutral detergent fiber, dan kecernaan neutral detergent fiber namun dapat meningkatkan nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum ternak kambing kacang. Disarankan limbah kubis untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing karena tidak memberikan efek negatif dan pemanfaatan limbah kubis 20% dalam ransum ternak meningkatkan kecernaan ransum.