Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Distributed Control System Applied in Temperatur Control by Coordinating Multi-loop Controllers Edi Rakhman; Feriyonika Feriyonika
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 16, No 4: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v16i4.3135

Abstract

In Distributed Control System (DCS), multitasking management has been important issues continuously researched and developed. In this paper, DCS was applied in global temperature control system by coordinating three Local Control Units (LCUs). To design LCU’s controller parameters, both analytical and experimental method were employed. In analytical method, the plants were firstly identified to get their transfer functions which were then used to derive control parameters based on desired response qualities. The experimental method (Ziegler-Nichols) was also applied due to practicable reason in real industrial plant (less mathematical analysis). To manage set-points distributed to all LCUs, master controller was subsequently designed based on zone of both error and set-point of global temperature controller. Confirmation experiments showed that when using control parameters from analytical method, the global temperature response could successfully follow the distributed set-points with 0% overshoot, 193.92 second rise time, and 266.88 second settling time. While using control parameters from experimental method, it could also follow the distributed set-points with presence of overshoot (16.9%), but has less rise time and settling time (111.36 and 138.72 second). In this research, the overshoot could be successfully decreased from 16.9 to 9.39 % by changing master control rule. This proposed method can be potentially applied in real industrial plant due to its simplicity in master control algorithm and presence of PID controller which has been generally included in today industrial equipments.
SISTEM ANTRIAN PELAYANAN DESA SARIWANGI SECARA ON LINE Yana Sudarsa; M. Farid Suanto; Paula Rudati; Sabar Pramono; Feriyonika; Tjan Swi Hong
Jurnal Difusi Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.691 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v4i1.2629

Abstract

Pelayanan masyarakat umum merupakan satu aspek sangat penting dalam melaksanakan fungsi dari pemerintahan tingkat desa. Pemerintah desa sebagai ujung tombak dari pemerintah pusat dan daerah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Proses pelayanan masyarakat yang bersifat administrasif tentang kependudukan tingkat desa pada dasarnya masih manual. Pemohon pelayanan terlebih dahulu harus datang ke kantor desa untuk mendapatkan antrian pelayanan. Saat ini, ketidakpastian untuk mendapat layanan tidak pasti. Seringkali, pemohon harus menunggu lama atau bahkan sudah datang ke desa tetapi tidak bisa dilayani hari tersebut karena sudah penuh. Permasalahan ini karena tidak ada mekanisme untuk memantau proses penyelesaian pelayanan. Petugas layanan juga tidak bisa memberikan jaminan kapan pelayanan selesai. Artikel ilmiah ini menyajikan sebuah model aplikasi sistem antrian pelayanan desa untuk mendapatkan informasi tentang kapan pemohon harus datang untuk mendapatkan pelayanan. Sistem berbasis on line dan bisa diakses dari manapun juga. Metode yang digunakan adalah metode mengimplementasikan tahapan pada model pengembangan “Perangkat Lunak System Development Life Cycle (SDLC)” dan dikembangkan dengan Visual Basic. Hasilnya memberikan indikasi bahwa penggunaan sistem yang telah dibangun dapat meningkatkan dan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang pasti dan manajemen pelayanan di kantor desa.
Sistem Pengukuran Daya pada Sensor Node Wireless Sensor Network Hasbi Tri Monda; Feriyonika Feriyonika; Paula Santi Rudati
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 9 (2018): Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.945 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v9i0.1037

Abstract

Salah satu kelemahan dari sensor node pada suatu wireless sensor network adalah keterbatasan sumber daya (energi), dikarenakan pada umumnya suatu sensor node hanya menggunakana sebuah baterai sebagai sumber energi yang tidak terhubung ke catu daya jala-jala. Selain itu pengguna perlu mengetahui apakah baterai yang digunakan masih memiliki cadangan energi yang cukup untuk menjalankan suatu sensor node. Solusi yang dapat digunakan yakni dengan membuat sistem monitoring kondisi baterai dari besar daya yang terdapat didalam baterai. Pada paper ini didesain dan disimulasikan sistem pengukuran daya pada sensor node, dan pembuatan sistem monitoring. Hasil perancangan menunjukan pembacaan daya yang dikonsumsi oleh sensor node saat melakukan pengiriman data dengan menggunakan modul sensor INA-219 dengan besar error ±4.42% serta faktor pengali pembacaan sensor sebesar 0.858. Jarak suatu sensor node tidak lah berpengaruh terhadap konsumsi arus yang digunakan, dengan catatan set TX power yang digunakan memiliki nilai yang sama. Serta sistem monitoring yang dapat menghasilkan human machine interface yang dapat menampilkan suatu peringatan berupa alarm apabila daya pada baterai mencapai batasan tertentu.
PENGENDALIAN SUHU PENCAMPURAN AIR BERBASIS INDUSTRIAL ROBUSTNESS–RTU DENGAN SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI Nugroho Widi Santoso; Paula Santi Rudati; Feriyonika Feriyonika
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 9 (2018): Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2155.731 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v9i0.1049

Abstract

Proses otomatisasi pengendalian jarak jauh masih menjadi permasalahan karena pengendalian suatu proses dari jarak yang jauh yang hanya menggunakan satu buah controller saja membuat beban kendali pusat menjadi besar. Oleh karena itu perlu adanya pendistribusian control atau yang lebih dikenal dengan Distributed Control System (DCS). Pada paper ini, pengaplikasian DCS digunkan untuk mengendalikan suhu pencampuran air. Sistem DCS ini terdiri dari satu buah Master Control Unit yang terdiri dari FCN-RTU Stardom Yokogawa yang dilengkapi dengan HMI yang berfungsi sebagai mengendalikan suhu pada tanki pencampuran agar sesuai dengan nilai set point yang diinginkan, dan 4 buah Local Control Unit, yaitu LCU 1 plant pengatur flow air panas, LCU 2 plant pengatur flow air dingin, LCU 3 plant pengatur flow out, dan LCU 4 plant pengendali suhu pada tanki panas. Untuk mendapatkan parameter pengendali dari setiap LCU yang menggunaan kendali PID maka digunakan metode Ziegler Nichols 1 dan 2, dan hasil parameter pengendali yang didapat LCU 1 adalah Kp= 5, Ti=10 dan Td= 0,39, untuk LCU 2 adalah Kp=2, Ti=10, dan Td=0,46, pada LCU 3 yaitu Kp= 8, Ti=6, dan Td=0,6. dan pada LCU 4 adalah Kp=3, Ti=70 dan Td=20. Hasil dari integrasi sistem secara keseluruhan didapatkan respon global dengan nilai settling time sebesar 19.2s, overshoot sebesar 0% dan rise time sebesar 45.3s. Metode ini dapat diaplikasikan pada sistem kendali yang luas dan besar seperti pada sistem kendali di dunia indutri minuman maupun manufaktur.
Inverse dan Body Kinematics pada Robot Hexapod Indra Agustian Kurniawan; Feriyonika Feriyonika; Sabar Pramono
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 9 (2018): Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1456.828 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v9i0.1050

Abstract

Perancangan metode gerak hexapod robot secara konvensional dilakukan dengan cara merekam pola gerakan dari masing-masing kaki secara manual, kemudian pola gerakan tersebut dijadikan acuan untuk melakukan langkah kaki pada saat robot bergerak. Perancangan metode gerak secara konvensional memiliki kelemahan, yaitu jika pola gerakan tersebut diubah maka proses perekaman pola gerakan harus dilakukan kembali sehingga gerakan robot menjadi terbatas pada posisi-posisi tertentu. Maka dari itu, digunakan metode inverse kinematics untuk menghitung sudut-sudut yang harus dicapai tiap sendi kaki robot agar posisi dari ujung kaki robot mencapai titik yang diinginkan dan kaki robot dapat bergerak ke berbagai posisi. Metode body kinematics mengolah data posisi dari tubuh robot untuk mengkoordinasikan gerakan dari enam kaki pada robot, sehingga robot dapat bergerak ke berbagai arah. Pada gerakan langkah kaki robot, digunakan trayektori langkah agar gerakan langkah menjadi halus dan pola langkah (gait) untuk menjaga keseimbangan robot saat bergerak. Dari hasil percobaan inverse kinematics, didapatkan nilai rata-rata error sumbu X pada tiap kaki adalah 1.89%, pada sumbu Y adalah 2.6%, dan pada sumbu Z adalah 12,4%. Rataan error body kinematics rotasi statis sumbu X sebesar 1.73 derajat, sumbu Y sebesar 0.72 derajat, dan sumbu Z sebesar 0.72 derajat. Kecepatan maksimal robot adalah 5.15 cm/s.
Sistem Penjaluran dan Klusterisasi Pada Jaringan Sensor Nirkabel Berbasis LoRa Mochamad Nur Fauzi; Paula Santi Rudati; Feriyonika Feriyonika
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 9 (2018): Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.817 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v9i0.1079

Abstract

Jaringan Sensor Nirkabel atau Wireless Sensor Network (WSN) adalah suatu jaringan yang terdapat satu ataubeberapa node sensor yang berkomunikasi dengan gateway dan digunakan untuk memantau suatu keadaandalam jangkauan yang luas. Penggunaan media wireless seperti LoRa untuk komunikasi data memiliki beberapapermasalahan utama, diantaranya adalah jangkauan komunikasi dan energi yang terbatas. Pembuatanklusterisasi pada WSN sangat penting dikarenakan dapat menghemat energi yang signifikan dan data yangdikirimkan dari suatu node terjauh dari gateway dapat diterima oleh gateway dengan baik. Dalam paper inididesain dan dirancang sistem klusterisasi pada wireless sensor network berbasis LoRa yang memiliki 6 buahnode dan 1 buah gateway. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu RSSI memiliki hubungan berbandingterbalik dengan jarak, RSSI dapat digunakan sebagai parameter pada proses klusterisasi dan node terjauh darigateway dapat dihubungkan dengan algoritma routing protocol hierarchical clustering. Manfaat dari penelitianini adalah sistem WSN dapat dibangun dalam sekala yang besar dan permasalahan energi dapat diminimalisirserta node dan gateway yang berjauhan dapat saling berkomunikasi.
Sistem Monitoring Level Air Menggunakan Sensor Level Berbasis Differential Pressure Transducer Reza Yuda Fadhila; Paula Santi Rudati; Feriyonika Feriyonika
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.646 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1392

Abstract

Sistem pengendalian level air merupakan sistem yang banyak digunakan di industri dalam berbagai proses. Pemantauan ketinggian dari level air menggunakan HMI dioperasikan untuk mengetahui ketinggian level air secara langsung. Dengan menggunakan sensor level, dan sensor flowmeter ketinggian level air dapat dipantau dan dipertahankan pada ketinggian yang diinginkan. Sensor level digunakan bersama dengan differential pressure transducer untuk mengubah tekanan menjadi tegangan. Sensor flowmeter digunakan untuk mempertahankan level agar tetap berada pada ketinggian yang diinginkan. Terdapat dua sensor flowmeter yang digunakan yaitu untuk mengatur air masuk dan mengatur air keluar. Hasil uji dari sistem ini, level air dapat dipertahankan dengan mengatur flowmeter yang berfungsi sebagai pengatur debit air yang masuk dan keluar. Linearitas pada masing-masing sensor dapat ditentukan dengan rata-rata gradien yaitu 0,114.
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK HMI UNTUK DCS PENGENDALIAN SUHU PENCAMPURAN AIR Umar Zaenal Abidin; Paula Santi Rudati; Feriyonika Feriyonika
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.876 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1471

Abstract

Perkembangan industri saat ini membutuhkan teknologi dalam sistem otomatisasi untuk memproduksi maupun memproses suatu produk. Proses pengendalian dalam industri umumnya dilakukan secara terpisah dan tidak terkordinasi satu sama lain, serta memiliki jarak yang cukup jauh. Proses pengendalian yang dilakuakan memiliki jumlah kendali lebih dari satu plant, sehingga solusi untuk masalah tersebut adalah sistem kendali terdistribusi. Sistem kendali terdistribusi terdiri dari Local Control Unit (LCU) dan master control, dimana algoritma master control yang sudah ada memiliki masalah. Dalam sistem ini akan dikoordinasikan antara 4 LCU dan MCU yang terdiri dari modul FCN-RTU Stardom Yokogawa yang dilengkapi dengan HMI yang berfungsi untuk mengendalikan suhu pada tangki pencampuran agar sesuai dengan nilai set point yang diinginkan. Hasil pengujian dari HMI yang dibuat mampu memberikan nilai setpoint terhadap LCU, mampu menyimpan nilai database dari pengukuran plant, memiliki sistem security dan memiliki sistem alarm ketika plant dalam kondisi tertentu.
Comparison Between Trot and Wave Gait Applied in Quadruped Robot Feriyonika Feriyonika; Noor Cholis Basjdaruddin; Martin Martin
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol. 15 No.1 April 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/elkha.v15i1.58341

Abstract

A Quadruped robot is a type of robot that moves on four legs and has a structure like a four-legged animal. The quality of movement based on mechanics and movement patterns on quadruped robots tends to have poor movement patterns. This study investigates the best movement between trot and wave gait by comparing the speed performance, stopping distance accuracy, and the tilt of the robot body angle. To minimize the influence of the mechanical quality of the robot, this study used two robots based on the type of servo used (based on the SG90 and MG995 servos). In this study, the motion pattern based on Trot and Wave gait is realized using Inverse Kinematics and Polynomial trajectory on each leg. The verification experiment showed that the Wave gait has better in both the robot body angle and distance error. In contrast the Trot gait has better in speed.
SISTEM ANTRIAN PELAYANAN DESA SARIWANGI SECARA ON LINE Yana Sudarsa; M. Farid Suanto; Paula Rudati; Sabar Pramono; Feriyonika; Tjan Swi Hong
Jurnal Difusi Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v4i1.2629

Abstract

Pelayanan masyarakat umum merupakan satu aspek sangat penting dalam melaksanakan fungsi dari pemerintahan tingkat desa. Pemerintah desa sebagai ujung tombak dari pemerintah pusat dan daerah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Proses pelayanan masyarakat yang bersifat administrasif tentang kependudukan tingkat desa pada dasarnya masih manual. Pemohon pelayanan terlebih dahulu harus datang ke kantor desa untuk mendapatkan antrian pelayanan. Saat ini, ketidakpastian untuk mendapat layanan tidak pasti. Seringkali, pemohon harus menunggu lama atau bahkan sudah datang ke desa tetapi tidak bisa dilayani hari tersebut karena sudah penuh. Permasalahan ini karena tidak ada mekanisme untuk memantau proses penyelesaian pelayanan. Petugas layanan juga tidak bisa memberikan jaminan kapan pelayanan selesai. Artikel ilmiah ini menyajikan sebuah model aplikasi sistem antrian pelayanan desa untuk mendapatkan informasi tentang kapan pemohon harus datang untuk mendapatkan pelayanan. Sistem berbasis on line dan bisa diakses dari manapun juga. Metode yang digunakan adalah metode mengimplementasikan tahapan pada model pengembangan “Perangkat Lunak System Development Life Cycle (SDLC)” dan dikembangkan dengan Visual Basic. Hasilnya memberikan indikasi bahwa penggunaan sistem yang telah dibangun dapat meningkatkan dan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang pasti dan manajemen pelayanan di kantor desa.