Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembuatan dan Pelatihan Penggunaan Aplikasi Permohonan Surat Keterangan Berbasis Website di Desa Sariwangi Vauzia, Farrah; Kirana, Nurista Wahyu; Rosulindo, Parisya Premiera; Wusqo, Urwatul; Akmal, Muhammad
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.790

Abstract

Salah satu pelayanan administratif yang diselenggarakan pada tingkat desa adalah penerbitan surat keterangan. Di Desa Sariwangi, Kabupaten Bandung Barat, proses pengajuan surat keterangan masih dilakukan secara manual. Proses ini dianggap kurang efektif karena memerlukan waktu yang agak lama serta adanya biaya untuk fotokopi dokumen dan formulir. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dibuat suatu aplikasi permohonan surat keterangan berbasis website yang dapat diakses secara mandiri oleh warga sewaktu-waktu. Pelaksanaan kegiatan PKM dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, perancangan dan pembuatan aplikasi, serta pelatihan penggunaan website. Pada saat pelatihan, peserta mendemonstrasikan penggunaan aplikasi dan mengisi survei terkait kualitas layanannya. Berdasarkan hasil survei tersebut diperoleh data bahwa aplikasi ini mudah digunakan dan fitur yang dimiliki sudah sesuai dengan kebutuhan desa. Aplikasi ini efektif dalam pelayanan permohonan surat keterangan namun masih memerlukan pengembangan. Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat ini perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan dalam layanan administrasi desa.
Smart Bracelet for Tracking the Location of Dementia Patients Dewi, Ervin Masita; Nurmajid, Ikhsan Malik; Putro, Trisno Yuwono; Kirana, Nurista Wahyu; Saefudin, Didin
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 20, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v20i4.40615

Abstract

The rising number of dementia patients worldwide is a significant concern. Dementia, marked by deteriorating memory, language, problem-solving abilities, and other cognitive skills, affects millions globally. According to the World Health Organization (WHO), over 55 million people currently live with dementia. Dementia's impact on patients, their families, and healthcare systems is substantial. Patients often need continuous supervision and care, posing challenges for caregivers. Wandering is a frequent issue among dementia patients, leading to safety risks and a high chance of getting lost. Innovative technological solutions, such as portable monitoring devices, are crucial in tackling these issues. A smart bracelet with Global Positioning System (GPS) can be vital for ensuring dementia patients' safety. These devices provide real-time location tracking, giving caregivers and family members peace of mind by enabling them to quickly locate patients who wander off. This makes the bracelet highly effective for monitoring dementia patients' locations, as it will send notifications to a messenger application on a smartphone with a link to the patient's location if they move beyond a 20-meter radius from home. The bracelet uses GPS for distance and location tracking. The patient's location is pinpointed by the intersection of latitude and longitude coordinates. The device has a minimal margin of error, with a latitude error of 0.003% and a longitude error of 0.008%.
Kendali Posisi Bola Mengambang oleh Angin dengan Metode PID Control Kirana, Nurista Wahyu; Ferriand, Bisma; Feriyonika, Feriyonika; Riadi, Indra Chandra
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer TRIAC Vol 10, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/triac.v10i1.19416

Abstract

Posisi pada suatu benda dapat diatur dan diubah oleh berbagai jenis aktuator, salah satunya oleh tekanan angin. Kendali posisi, secara alamiah merupakan salah satu plant yang memeiliki respon dari sistem yang ideal, tetapi pada kenyataanya noise pada sistem tidak dapat dihindari sehingga mengakibatkan pengendalian tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Noise pada plant ini terjadi akibat dari perubahan aliran udara yang dihasilkan oleh kipas DC terganggu oleh rongga pada ruangan bola yang terbuka dan dibutuhkan pengendalian yang tepat agar dapat diatur sesuai apa yang diinginkan. Pada penelitian ini digunakan jenis pengendalian PID Control untuk menjaga posisi beban yaitu bola ringan agar tetap dalam keadaan setpoint.  Langkah awal mencari parameter kendali PID dengan menggunakan metode Ziegler-Nichols tipe 2, yang bertujuan untuk mengidentifikasi sistem pada plant sehingga akan didapat parameter-parameter kendali PID. Angin yang dihasilkan oleh aktuator berfungsi untuk menggerakan benda agar tetap pada set pointnya dan dibaca oleh sensor ultrasonic. Perubahan angin yang diatur menggunakan potensiometer agar posisi benda sesuai dengan yang diinginkan. Pengendalian dari nilai Kp, Ti, Td sebagai parameter agar respon dapat dalam keadaan steady state dan respon akan mengikuti setpoint sesuai yang dibutuhkan. Parameter yang didapat yaitu  Kp = 1,6, Ti = 1,05, dan Td = 0,05 dengan filter atau fc = 0,4 sehingga dihasilkan overshoot (%Mp) = 2,2% dan risetime = 5,1s. Pengujian juga dilakukan gangguan berupa sentuhan, tekanan dan gerakan manual menggunakan tangan pada bola tetapi respon kembali pada set pointnya.
Modul Trainer Binary Weighted dan R2R Ladder untuk Praktikum Elektronika Digital Margana, Dodi Budiman; Kirana, Nurista Wahyu; Sudarsa, Yana
Jurnal JE-UNISLA : Electronic Control, Telecomunication, Computer Information and Power System Vol 10 No 2 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/je-unisla.v10i2.1489

Abstract

Konversi data digital ke analog merupakan salah satu aspek fundamental dalam sistem elektronika modern, terutama dalam komunikasi, pemrosesan sinyal, dan instrumentasi. Digital to Analog Converter (DAC) menjadi komponen kunci dalam berbagai aplikasi, mulai dari sistem audio hingga kendali industri. Dalam ranah akademik, pemahaman tentang DAC sangat penting bagi mahasiswa teknik elektronika dan bidang terkait guna memahami bagaimana sinyal digital dapat diubah menjadi bentuk analog yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.Namun, dalam proses pembelajaran, di laboratorium mengalami keterbatasan dalam menyediakan perangkat praktik yang memadai, terutama untuk memahami prinsip kerja dua jenis DAC yang umum digunakan, yaitu Binary weighted DAC dan R-2R Ladder DAC. Ketiadaan modul trainer yang sistematis dan mudah digunakan, sering kali menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam memahami konsep dasar konversi digital ke analog secara praktis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat modul trainer DAC berbasis metode Binary weighted dan R-2R Ladder yang dapat digunakan dalam praktikum Elektronika Digital, serta menganalisis performanya dalam hal akurasi, linearitas, dan kestabilan keluaran. Hasil pengujian kedua modul,didapatkan nilai selisih output antara BWR dan R2R Ladder adalah 0 sampai dengan 0,06 V dengan rata-rata selisih outputnya adalah 0,028 V. Penelitian ini dapat memberikan hasil sesuai dengan prinsip kerja dan teori BWR dan R2R Ladder, sehingga dapat memberikan kontribusi dan solusi pembelajaran yang lebih efektif terutama untuk mata kuliah praktikum elektronika digital serta meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang proses Digital to Analog Converter (DAC).
Wireless Photoplethysmography (PPG) Measurement with Pulse Wave Velocity (PWV) Method for Arterial Stiffness Evaluation Dewi, Ervin Masita; Rahmawati, Dini; Kirana, Nurista Wahyu
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v20i1.33486

Abstract

Indications of symptoms of cardiovascular disease can be seen from the level of elasticity of the arteries. The Pulse Wave Velocity (PWV) method using PPG signal analysis is used to determine the level of arterial stiffness based on the time difference between pulse waves of Photoplethysmography (PPG) signal measurements. PWV measurements use a non-invasive technique using pulse sensors on the fingers and toes, the measurement data is sent wirelessly using the ESP-NOW protocol. Analysis of the measured PPG signal is used as an approach to calculating the PWV value. Realization and testing can be used to measure the pulse in BPM and classify the index of arterial stiffness using the PWV method. The results of testing on 15 test volunteers from 3 age groups showed the results of an arterial stiffness index with indications of normal, stiff and very stiff arteries. The PWV value for the 20 year old group was 4.30-6.77 cm/s, normal arterial conditions. The age group of 30-40 years has a PWV value ranging from 5.11-8.77 cm/s, normal arterial conditions. The age group of 50-60 years had PWV values in the range of 10.69-18.43 cm/s, stiff and very stiff arterial conditions. Increasing age linearly affects the increase in PWV value. An increased PWV value may indicate an increase in arterial stiffness.
PENGARUH BENDING PADA ANTENA MIKROSTRIP FLEKSIBEL UNTUK APLIKASI IOT Vauzia, Farrah; Kirana, Nurista Wahyu
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 12 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v12i3.4880

Abstract

Penggunaan antena fleksibel pada aplikasi Internet of Things (IoT) semakin diminati untuk mengatasi keterbatasan antena mikrostrip konvensional yang berbahan kaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk merealisasikan antena fleksibel yang bekerja pada frekuensi IoT 2.4 GHz dan menganalisis pengaruh bending pada antena tersebut. Pemilihan material antena mikrostrip harus mempertimbangkan karakteristik elektris dan mekanis. Material FR9111 dipilih karena memiliki permitivitas relatif yang hampir sama dengan material fleksibel lainnya namun lebih kuat secara mekanis. Sebelum disimulasikan, dimensi patch antena dan feedline terlebih dahulu dihitung secara matematis. Berdasarkan hasil simulasi, antena memiliki dua frekuensi kerja yaitu 0.885 MHz dengan return loss -16.81 dB dan 2.4 GHz return loss -14 dB. Antena mikrostrip kemudian difabrikasi dan diukur dengan kondisi awal 0° atau datar. Selanjutnya antena dilekukkan (bending) dengan sudut 30°, 60°, dan 90° untuk diukur kembali. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena mikrostrip memiliki dua frekuensi kerja yang berbeda tergantung sudut bending. Bending pada antena juga berpengaruh terhadap return loss dan bandwidth.