Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Kenaikan Tegangan Pada Penyulang Generator Unit 4 PLTP Kamojang Akibat Pelepasan Beban Menggunakan Software ETAP 12.6.0 Tasya Aulia Putri; Supriyanto; Yudi Prana Hikmat
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.549 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4291

Abstract

Generator berperan sangat penting dalam pembangkitan tenaga listrik. Adanya gangguan pada generator dapat mengganggu operasi dari sistem. Salah satu gangguan generator yaitu terjadinya gangguan perubahan nilai tegangan secara tiba-tiba atau terjadi tegangan berlebih (overvoltage) yang diakibatkan oleh pelepasan beban dalam sistem interkoneksi. Oleh karena itu keandalan sistem proteksi sangat diperlukan. Salah satu proteksi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan alat pengaman yaitu relai overvoltage 59. Relai ini digunakan untuk mendeteksi besarnya tegangan diatas nominal settingnya. Output dari relai dapat dihubungkan pada rangkaian pemutus untuk memutuskan aliran listrik jika terjadi gangguan. Studi dilakukan dengan bantuan software ETAP 12.6.0 untuk simulasi pelepasan beban dengan menggunakan load flow analysis dan simulasi relai overvoltage 59 menggunakan transient stability analysis dengan melihat kurvarelai action waktu dan tegangan. Hasil simulasi pelepasan beban dengan melihat cara kerja relai overvoltage 59 berjalan dengan baik berdasarkan hasil dari waktu relai mendeteksi tegangan lebih yaitu 110% dari bus nominal kV, lalu alarm beroperasi 1,1 detik setelah mendeteksi tegangan sudah sesuai dengan perhitungan yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa pelepasan beban mempengaruhi kenaikan tegangan, karena tegangan lebih yang diakibatkan oleh pelepasan beban membuat tegangan bus menjadi naik 110%-120% dari tegangan nominal lalu turun secara perlahan.
Studi Literatur: Memahami Hubungan Antara Anemia pada Remaja dan Zat Gizi Tasya Aulia Putri
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescence is a shift from a child’s mass to an adult mass accompanied by some changes in the limbs, and their behavior. In adolescence, the body undergoes such rapid growth and development. According to the WHO report, more than 30% or 2 billion people in the world have anemia status. According to data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the prevalence of anemia in Indonesia is 23.7% or about 18 million Indonesians suffering from anemia. Some of the symptoms include drowning, dizziness, and difficulty concentrating. According to the Health Data Research (Rikesdas) in 2018, the prevalence of anemia among teenagers aged 16-18 in Indonesia reached 28.1% this figure is an increase compared to the results of the 2013 riskesdas survey of 25.4%. Anemia is a condition in which hemoglobin (Hb) levels in the blood are below normal. Anemia is also a nutritional problem that needs special attention. This research concerns methods of data collection, reading and recording, as well as re-managing research materials. In this article, the author performs a search for various literary sources such as articles, journals, documents related to the issues studied in this research.   Abstrak Remaja adalah perubahan yang terjadi dari massa kanak-kanak menuju massa dewasa yang disertai dengan beberapa perubahan pada anggota tubuh, dan perilakunya. Pada masa remaja, tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat. Berdasarkan laporan WHO atau world health organization menyatakan, lebih dari 30% atau 2 milyar penduduk di dunia dengan status anemia. Di indonesia kasus anemia cukup tinggi, terutama pada remaja dan ibu hamil. menurut data dari kementrian kesehatan republik  indonesia, prevalensi anemia di indonesia sebesar 23,7% atau sekitar 18 juta penduduk indonesia menderita anemia. menurut survei kementerian kesehata, sekitar 30% remaja di indonesia menderita anemia. beberapa gejala yang dialami antara lain lemas, pusing, serta sulitnya berkonsentrasi. Berdasarkan riset kesehatan data (Rikesdas) pada tahun 2018, prevalensi anemia pada remaja usia 16-18 tahun di indonesia mencapai angka 28,1% angka ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil survei riskesdas tahun 2013 yang berjumlah 25,4%. Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari batas normal. Anemia juga merupakan masalah gizi yang perlu diperhatikan secara khusus. penelitian ini berkaitan dengan metode pengumpulan data, membaca dan mencatat, serta mengelola kembali bahan penelitian. Pada artikel ini, penulis melakukan pencarian terhadap berbagai sumber literatur berupa artikel, jurnal, dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.
Indikator dan Permasalahan Makro Ekonomi Tasya Aulia Putri; Akhmad Andri Firdaus; Marwah Syifa Ardila; Ahmad Faiz Ibrahim
JEMBA: Journal of Economics, Management, Business and Accounting Vol. 1 No. 3 (2023): JEMBA: Journal of Economics, Management, Business and Accounting
Publisher : Lentera Barasaki Publishing House

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jemba.v1i3.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai permasalahan ekonomi makro yang dihadapi perekonomian Indonesia. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan, meliputi tinjauan pustaka, survei terhadap 150 perusahaan dan 10 ekonom, wawancara, serta observasi. Temuan mengungkapkan bahwa mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menghadapi tantangan karena kemacetan infrastruktur, rendahnya investasi di penelitian dan inovasi, serta masalah produktivitas. Inflasi juga perlu pemantauan hati-hati mengingat volatilitas harga komoditas global dan kenaikan bbm domestik. Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada banyak sektor khususnya pariwisata dan UKM. Isu lainnya adalah dampak perubahan iklim pada sektor pertanian, kesenjangan pendapatan di mana 20% populasi mengendalikan lebih dari 50% kekayaan, serta ketergantungan perdagangan yang membuat perekonomian rentan terhadap ketidakpastian global. Untuk mengatasinya, koordinasi kebijakan moneter dan fiskal sangat penting untuk mendukung upaya pemulihan melalui peningkatan belanja dan insentif pajak bagi bisnis. Peningkatan akses pendanaan, pelatihan keterampilan digital, serta investasi pada infrastruktur tangguh bencana juga penting. Dengan strategi terintegrasi multi-sektoral, diharapkan Indonesia dapat memperkuat ketahanan ekonomi dan pertumbuhan inklusif jangka panjang.
INTEGRASI NILAI - NILAI SYARIAH DALAM STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS DI SEKTOR RITEL HALAL Tasya Aulia Putri; Amira Sabita
Gunung Djati Conference Series Vol. 56 (2025): Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas integrasi nilai-nilai syariah dalam strategi komunikasi bisnis di sektor ritel halal. Seiring meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk yang etis dan sesuai dengan prinsip agama, penerapan nilai-nilai syariah seperti kejujuran (ṣidq), amanah (amānah), keterbukaan (tablīgh), dan kemaslahatan (maslahah) menjadi penting dalam praktik pemasaran dan pencitraan merek. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi pustaka dan analisis kasus, artikel ini mengkaji bagaimana nilai-nilai etika Islam tertanam dalam pesan bisnis, aktivitas promosi, dan interaksi dengan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang sesuai syariah tidak hanya meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen, tetapi juga mendukung keberlanjutan pasar jangka panjang. Integrasi nilai-nilai tersebut memberikan keunggulan kompetitif bagi pelaku usaha ritel halal dalam membedakan diri di tengah pasar yang semakin berorientasi pada nilai. Studi ini memberikan wawasan strategis bagi pengusaha halal, pemasar, dan pembuat kebijakan untuk membangun hubungan konsumen yang otentik melalui komunikasi yang berbasis nilai.