p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jendela ASWAJA
Asep Kostajaya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (CHANOS CHANOS FROSKAL) MELALUI PENYULUHAN FARTIFATIF DI DESA KALISAPU GUNUNGJATI KABUPATEN CIREBON Eulis Henda; Asep Kostajaya; Mustar Gowa
Jurnal Jembatan Efektivitas Ilmu dan Akhlak Ahlussunah Wal Jama'ah Vol 2 No 02 (2021): September
Publisher : LPPM UNU CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.578 KB) | DOI: 10.52188/ja.v2i02.180

Abstract

Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) merupakan salah satu komoditas ekonomis penting diantara spesies ikan budidaya lain. Kecamatan Gunungjati merupakan salah satu wilayah pesisir yang memiliki potensi perikanan tambak. Kegiatan usaha budidaya bandeng konsumsi merupakan salah satu mata pencaharian bagi penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan usaha budidaya ikan bandeng di Desa Kalisapu, Kecamatan Gunungjati Kabuapten Cirebon.Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah Luas areal operasional untuk tambak bandeng yang ada di Kecamatan Gunungjati mencapai 111 ha dengan jumlah RTP 120 orang. Produksi yang dihasilkan setiap hektar bisa mencapai 300-400 kg dengan size 6-7 ekor/kg dengan harga jual Rp. 9.000-10.000/kg. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai R/C ratio = 1,09. Dengan demikian usaha budidaya ikan bandeng masih layak walaupun nilai keuntungannya masih rendah. Untuk itu perlu pengembangan usaha perlu ditingkatkan dalam manajeman usahanya. Kelayakan usaha ikan bandeng dengan dengan nilai Payback period adalah 2,66 peride artinya investasi yang masukan dalam usaha tersebut dapat kembali setelah 3 kali siklus usaha. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa usaha budidaya ikan bandeng akan mendapatkan keuntungan apabila titik maksimal lebih dari BEP rupiah sebesar Rp. 2.072.368,42 atau BEP unit sebesar 231,61 kg/siklus.
PENGARUH BUDIDAYA IKAN CUPANG TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI KABUPATEN CIREBON Eulis Henda; Asep Kostajaya; Handira
Jendela ASWAJA Vol. 3 No. 01 (2022): Maret
Publisher : LPPM UNU CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.923 KB) | DOI: 10.52188/ja.v3i01.218

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2020 pada budidaya ikan cupang di Kabupaten Gunung Jati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi pembudidaya memilih membudidayakan ikan cupang, serta besarnya pengaruh agribisnis ikan cupang dalam upaya meningkatkan pendapatan kelompok Perhimpunan Guppy Cupang Cirebon (PGCC) di Gunung Jati. Daerah. Penelitian ini menggunakan metode survei. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi literatur yang kemudian diolah untuk mengetahui biaya dan keuntungan yang diperoleh dari budidaya ikan cupang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima orang pembudidaya ikan cupang di kabupaten Gunung Jati. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa faktor yang melatarbelakangi pemilihan pembudidaya untuk membudidayakan ikan cupang dilihat dari analisis faktor kekuatan (strength) diantaranya potensi lahan yang masih luas, teknik budidaya ikan cupang. ikan itu mudah. pembudidaya yang rutin mengadakan sayembara. Kelemahan (weaknesses) antara lain harga jual yang relatif murah, kondisi ikan yang bergantung pada perawatan dan pemeliharaan yang baik, serta teknik budidaya yang konvensional. Faktor peluang (opportunity) antara lain dapat dijadikan sebagai usaha sampingan atau paruh waktu dengan modal kecil, adanya sayembara/perlombaan yang diadakan secara rutin, berkembangnya jejaring koperasi bagi anggota kelompok budidaya. Serta faktor ancaman (threats), antara lain persaingan antar penjual yang semakin ketat, kondisi cuaca yang tidak menentu, dan penyakit ikan cupang. Dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada serta mengatasi kelemahan dan ancaman, kelima pembudidaya memilih untuk memulai usaha ikan cupang. Melalui penelitian ini diketahui bahwa total keuntungan yang diperoleh setiap pembudidaya ikan cupang cukup besar. Sehingga secara finansial dapat diberikan bahwa membudidayakan ikan cupang dapat menghasilkan sejumlah keuntungan yang dapat meningkatkan pendapatan