Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pendapatan Masyarakat pada Komponen Silvopasture dan Agrisilvikultur Kecamatan Parangloe Kabupaten gowa Muthmainnah Zainuddin; Irma Sribianti
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 10 NOMOR 1, JULI 2018
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.059 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v0i0.3908

Abstract

Pendapatan Masyarakat pada Komponen Silvopasture dan Agrisilvikultur Kecamatan Parangloe Kabupaten gowaThe Community Revenue In Silvopasture Components and Agrisilvikulture Parangloe Districles Gowa RegencyMuthmainnah1, Irma Sribianti2  1. Staf Pengajar Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Makassar   Email : muthmainnah.zainuddin@unismuh.ac.id2.  Staf Pengajar Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Makassar ABSTRACT. This study aims to (1) identify the types of income from the components of silvopasture and agrisilvikulture (2) to know the income of farmers from the components of silvopasture and agrisilvikulture. This study was conducted for 3 months from April to July 2016. The respondent sample is a member of the community who earn income from the components of silvopasture and agrisilvikulture. Sampling technique conducted in this research is census method that is 20 head of family from population to be sample. The results showed that the farmers who apply the silvopasture component combine the plant component of forestry in the form of white teak with an average income of Rp. 3.310.773 / year and livestock components in the form of cattle Rp. 2.307.727 / year. The agrisilvikulture component is a forestry component of teak white with an average income of Rp. 2,155,889 / year combined with agricultural crops such as rice with an average income of Rp. 1.372.500 / year, corn of Rp. 4.232.000 / year, cassava Rp. 4.347.500 / year, long beans of Rp. 627,500 / year, cucumber of Rp. 505.000 / year and pare of Rp. 530,000 / year. Silvopasture component revenue is Rp 61,803,500 / year with an average of Rp.5.618.500 / year or 47.08%. While the results from agrisilvikultur with a value of Rp 56.834.000 / year with an average of Rp 6.314.889 / year or 52.92%. This shows that the audiovisual income is higher than that of silvopasture.Keywords: Revenue; Silvopasture; AgrisilvikultureABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi jenis-jenis pendapatan dari komponen silvopasture dan agrisilvikulture (2) mengetahui pendapatan petani dari komponen silvopasture dan agrisilvikulture. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari bulan April sampai Juli 2016. Sampel responden merupakan anggota masyarakat yang memperoleh pendapatan dari komponen silvopasture dan agrisilvikulture. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode sensus yaitu 20 kepala keluarga dari populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani yang menerapkan komponen silvopasture mengkombinasi antara tanaman komponen kehutanan berupa jati putih dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 3.310.773/tahun dan komponen peternakan berupa sapi sebesar Rp. 2.307.727/tahun. Komponen agrisilvikulture berupa komponen kehutanan yaitu jati putih dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 2.155.889/tahun yang dipadukan dengan tanaman pertanian seperti padi dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 1.372.500/tahun, jagung sebesar Rp. 4.232.000/tahun, ubi kayu Rp. 4.347.500/tahun, kacang panjang sebesar Rp. 627.500/tahun, mentimun sebesar Rp. 505.000/tahun dan pare sebesar Rp. 530.000/tahun.  Pendapatan komponen silvopasture sebesar Rp 61.803.500/tahun dengan rata-rata Rp.5.618.500/tahun atau 47,08%. Sedangkan hasil dari agrisilvikultur dengan nilai Rp 56.834.000/tahun dengan rata-rata Rp 6.314.889 /tahun atau 52,92%  . Ini menunjukkan bahwa pendapatan agrisilvikultur lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan dari silvopasture.Kata kunci: Pendapatan; Silvopastur; Agrisilvikultur
Nilai Manfaat Ekonomi Hutan Kota Universitas Hasanuddin Makassar Muthmainnah Zainuddin; Muhammad Tahnur
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 10 NOMOR 2, DESEMBER 2018
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.21 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v10i2.4874

Abstract

This research aims to (1) identify the current indirect economic benefit resources of Hasanuddin University’s urban forest (2) find out the indirect economic benefit value of Hasanuddin University’s urban forest. This research has been implemented for 6 months during March to August 2018.  The economic benefit value consists of wood value, coolness value and water absorption value.  Method used to obtain the wood value is calculated based on market price approach, the coolness value of the urban forest is based on the market value of substitute goods while the water absorption value is calculated based on the trees’ ability in absorbing water. The research result shows that the urban forest of Hasanuddin University has a very large and high benefit value.  Some indirect economic benefit values contained in the  urban forest are of the wood value, coolness benefit value and water absorption benefit value. The wood value of Hasanuddin University’s urban forest is Rp. 46.586.400/year The coolness economic value is calculated from the total cost of procuring Air Conditioner (AC) and the maintenance cost. The coolness value of Hasanuddin University’s urban forest is Rp. 3.6828.000.000.  The economic value of water absorption of Hasanuddin University’s urban forest is calculated based on the trees’ ability to hold water. The economic value of water absorption of Hasanuddin University’s urban forest is Rp. 384.189,12/days so that the water absorption  of Hasanuddin University’s urban forest is  Rp. 140.229.028,8/year.  
ANALISIS NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana) DI DESA BUNGIN KECAMATAN BUNGIN KABUPATEN ENREKANG Muthmainnah Muthmainnah; Irma Sribianti; Juliati Juliati
Jurnal Eboni Vol 3 No 1 (2021): Juli
Publisher : Program Studi Kehutanan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.15 KB)

Abstract

This study aims to identify the value of economic benefits obtained from the Candlenut plant in Bungin Village, Bungin District, Enrekang Regency and to determine the economic benefit value of the candlenut plant in Bungin Village, Bungin District, Enrekang Regency. This research was conducted in Bungin Village, Bungin District, Enrekang Regency and this research will be carried out for approximately 3 months from September to November 2019. The research population is all people in Bungin Village, Bungin District, Enrekang Regency. The research sample was farmers who owned candlenut plants and the sampling was done by using purposive sampling technique. The people who earn from candlenut are 90 households using the Slovin formula with a tolerance of 15% error value. Based on the Slovin formula, the number of research samples is 30 people. Data analysis was carried out by recapitulating data from the respondents' results for the calculation of the economic benefit value of candlenut using a direct approach based on market prices. The results showed that the hazelnut plants obtained by the community were like candlenut fruit, candlenut shell, firewood and candlenut stands. The net income of the candlenut tree is Rp. 11.409.466 / year or 8,13% of candlenut, Rp. 54.107 / year or 0,04% of candlenut shell, Rp. 127.200 or 0.09% of firewood, and Rp. 128.700.000 stands of candlenut or 92,00%.
Kontribusi Hutan Kemasyarakatan (HKM) Terhadap Pendapatan Kelompok Tani Hutan (KTH) di Desa Gunung Silanu Kabupaten Jeneponto Muthmainnah; Hasanuddim; Irma Sribianti; Andi Azis Abdullah; Muhammad Nur Ramadhan
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.292

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kontribusi Hutan Kemasyarakatan terhadap pendapatan kelompok tani hutan (KTH) di Desa Gunung Silanu Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini dilakukan di Desa Gunung Silanu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, yang akan dilaksanakan pada bulan November 2020 – Januari 2021. Populasi penelitian di Desa Gunung Silanu Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto adalah Kelompok Tani Sumber Bahagia dengan 25 responden dan Kelompok Tani Jihad dengan 25 responden. Kelompok Tani Sumber Bahagia memperoleh pendapatan dari sektor pertanian sebesar Rp.161.515.000/tahun dengan persentase sebesar 45,03%, pendapatan dari sektor non pertanian sebesar Rp.197.190.000/tahun dengan persentase sebesar 54,97 %. Kelompok Tani Jihat memperoleh pendapatan dari sektor pertanian sebesar Rp.228.266.000/tahun dengan persentase sebesar 53,87%, pendapatan dari sektor non pertanian sebesar Rp.195.470.000/Tahun dengan persentase sebesar 46,13%.
UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN PEMANFAATAN BAMBU OLAHAN DI KECAMATAN TANRALILI KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN Muthmainnah Muthmainnah
Jurnal Hutan Tropis Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Hutan Tropis Volume 5 Nomer 1 Edisi Maret 2017
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v5i1.4050

Abstract

The general purpose of this study was to build the management and utilization of the bamboo economically. The specific purpose of this research (1) was to know the techniques of cultivation and utilization of the bamboo in the community, (2), the incomes from the utilization of the bamboo, and (3) the marketing of the bamboo. The population that used in this research was the whole area of the bamboo utilization in Tanralili districts that consists 16 villages. The sample that used was the community who lives in Toddopulia and Lekopancing, Tanralili. Results of the research showed that the bamboo cultivation techniques by the community consist of some activities; preparation,planting, maintenance, fertilization, pest and disease control, and logging (harvesting). The revenue of the bamboo are; the bamboo merchants are Rp. 53.658 million/year, the meatball skewer makers/skewers are Rp. 39.0391 million/year and the manufacturer of bale-bale are Rp. 15.6666 million/year. The trade channel for the bamboo traders are from the owner to traders then to consumers. The trade channel for the meatball skewer makers/skewers and bale-bale are from the owner of the bamboo to the skewermeatball makers and the bale-bale then to consumers.Tujuan umum penelitian, adalah membangun pengelolaan dan pemanfaatan bambu secara ekonomi.  Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini (1) mengetahui teknik budidaya dan pemanfaatan bambu dimasyarakat, (2) pendapatan masyarakat dari pemanfaatan bambu, (3)  saluran tataniaga (pemasaran) bambu.Populasi penelitan adalah seluruh areal pemanfaatan bambu yang berada di Kecamatan Tanralili. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Kecamatan Tanralili yang terdiri dari 16 desa yang diambil untuk sampel sebanyak 2 desa yaitu Desa Toddopulia dan Desa Lekopancing.  Hasil penelitian Teknik budidaya bambu yang dilakukan masyarakat terdiri dari kegiatan persiapan penanaman, penanaman, pemeliharaan,pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, dan penebangan (pemanenan).  Pendapatan yang diperoleha dari bambu adalah pedangang bambu sebesar Rp. 53.658.000/tahun, pembuat tusuk bakso/tusuk sate sebesar Rp. 39.039.100/tahun dan pembuat bale’-bale sebesar  Rp. 15.666.600/tahun  Jalur tata niaga untuk pedagang bambu adalah dari pemilik bambu ke pedagang pengumpul kemudian ke konsumen.  Jalur tata niaga untuk pembuat tusuk bakso/tusuk sate dan bale’-bale’ adalah dari pemilik bambu ke pembuat tusuk bakso dan bale’-bale kemudian ke konsumen.
NILAI MANFAAT EKONOMI DIVERSIFIKASI PRODUK BAMBU PADA HUTAN RAKYAT DI KECAMATAN KULAWI KABUPATEN SIGI Irma Sribianti; Muhammad Tahnur; Muthmainnah Muthmainnah; Muh. Lutfi Maulana
Jurnal Hutan Tropis Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Hutan Tropis Volume 10 Nomer 2 Edisi Juli 2022
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v10i2.14127

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui nilai manfaat ekonomi diversifikasi produk bambu. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan di Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi, dengan pertimbangan bahwa didesa tersebut terdapat hutan bambu rakyat yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memproduksi bambu. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 25 responden. Analisis nilai manfaat ekonomi produk olahan tanaman bambu menggunakan metode valuasi ekonomi dengan menghitung pendapatan masyarakat berdasarkan harga pasar (market price). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman bambu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diproduksi menjadi meja, kursi dan rak TV. Nilai manfaat ekonomi tanaman bambu yang diproduksi menjadi meja sebesar Rp. 15.113.000/tahun dengan persentase produk 44,50%, nilai manfaat ekonomi tanaman bambu yang diproduksi menjadi kursi sebesar Rp. 10.577.750/tahun dengan persentase produk 31,15%, nilai manfaat ekonomi tanaman bambu yang diproduksi menjadi rak TV sebesar Rp. 8.268.500/tahun dengan persentase produk 24,35%, sehingga total nilai manfaat ekonomi diversifikasi produk bambu menjadi meja, kursi dan rak TV sebesar Rp. 33.959.250/tahun
NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN NIPAH (Nypa Fruticans) DESA LAKKANG KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR Muthmainnah Muthmainnah; Irma Sribianti
Jurnal Hutan Tropis Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Hutan Tropis Volume 4 Nomer 2 Edisi Juli 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v4i2.3600

Abstract

According to this, this study is intended to determine the economic benefit value of nipa palm that used by the community. The research was carried out for 2 months from August to September 2015. The preparation phase wasto determine the research location which is in LakkangVillage TalloDistrict Makassar. Considering there are many Nipa Palms in the village, the next step is to identify how many people use nipa palms to process a refined Nipa palm product. Based on the results obtained by 15 respondents, the calculation of economic value of nipa palm is performed by calculating income based on market prices. The results reveal that the economic banefit value of nipa palm processed into broomstick, roof, and palm juice/tuak namely are IDR 2,055,333 with product persentage (13.57%), IDR 8,350,000 with product percentage 55.14%, and IDR 4,738,857 with product percentage 31.29%, thus total economic benefit value of nipa palm is IDR 15,142,190.Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui nilai manfaat ekonomi tanaman nipah yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan mulai bulan Agustus sampai September 2015. Tahap persiapan yang dilakukan adalah penentuan lokasi penelitian yaitu di Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar. Dengan pertimbangan bahwa di Desa tersebut banyak terdaoat tanaman nipah, tahap selanjutnya dilakukan identifikasi untuk melihat seberapa banyak masyarakat yang mengelolah tanaman nipah untuk menghasilkan produk nipah olahan. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 15 responden, Perhitungan nilai ekonomi tanaman nipah dilakukan dengan menghitung pendapatan berdasarkan harga pasar (Market Price). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman nipah telah diolah menjadi Sapu Lidi, Atap dan Nira/Tuak. Nilai manfaat ekonomi tanaman nipah yang diolah menjadi Sapu Lidi sebesar Rp. 2.055.333 dengan persentase produk 13,57 %. Nilai manfaat ekonomi tanaman nipah yang diolah menjadi Atap sebesar Rp. 8.350.000 dengan persentase produk 55,14 %. Nilai manfaat ekonomi tanaman nipah yang diolah menjadi Nira/Tuak sebesar Rp. 4.738.857 dengan persentase produk 31,29 %. sehingga total Nilai Manfaat Ekonomi Nipah sebesar Rp. 15.142.190.
VALUASI EKONOMI PADA BERBAGAI PENUTUPAN LAHAN DI KEBUN RAYA MASSENREMPULU KABUPATEN ENREKANG Irma Sribianti; Sultan Sultan; Hasanuddin Hasanuddin; Muthmainnah Muthmainnah; Jusmiati Jusmiati
Jurnal Hutan Tropis Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Hutan Tropis Volume 11 Nomer 2 Edisi Juni 2023
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v11i2.16762

Abstract

Keberadaan KRME mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi masyarakat sekitar kawasan baik secara langsung maupun tidak langsung termasuk jasa lingkungannya, sehingga pengelolaan KRME harus benar-benar terkelola secara terpadu dan berkelanjutan. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pengelolaan sumber daya hutan adalah nilai (valuasi) ekonomi yang dapat memberikan sumber informasi serta membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan pemanfaatan hutan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai manfaat ekonomi pada berbagai penutupan lahan di Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan di Kebun Raya Massenrempulu Desa Milla, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling pada tiga penutupan lahan, yaitu hutan campuran, semak belukar dan padang rumput. Metode analisis data menggunakan analisis valuasi ekonomi dimana nilai manfaat ekonomi hutan campuran dihitung dari nilai tegakannya, nilai manfaat ekonomi penutupan lahan semak belukar dihitung berdasarkan nilai pemeliharaan keanekaragaman hayati dengan menggunakan pendekatan nilai rehabilitasi lahan dan nilai manfaat ekonomi penutupan lahan padang rumput dihitung berdasarkan nilai pengganti sebagai pakan ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai manfaat ekonomi hutan campuran sebesar Rp 1.863.234.354/tahun, nilai manfaat penutupan lahan semak belukar sebesar Rp. 171.293.584/tahun dan nilai manfaat penutupan lahan padang rumput sebesar Rp. 111.838.388/tahun, sehingga total nilai manfaat ekonomi lahan di Kebun Raya Massenrempulu sebesar Rp. 2.146.366.326/tahun.
KELAYAKAN EKOWISATA MANGROVE LUPPUNG BERBASIS POTENSI KEANEKARAGAMAN HAYATI Irma Sribianti; Hikmah Hikmah; Muthmainnah Muthmainnah; Andi Azis Abdullah; Muhammad Tahnur; Reski Melati
Jurnal Hutan Tropis Vol 11, No 3 (2023): Jurnal Hutan Tropis Volume 11 Nomer 3 Edisi September 2023
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v11i3.17627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kelayakan ekowisata Hutan Mangrove Luppung.  Metode analisis data berpedoman pada Pedoman Analisis Wilayah Kerja Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Tahun 2003 dianalisis menggunakan skoring sesuai dengan kriteria yang terdapat dalam Pedoman Analisis Objek Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata Alam dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Alam Konservasi tahun 2003. Perhitungan untuk masing-masing kriteria ini menggunakan tabulasi dimana diperoleh angka dari hasil penilaian yang nilai bobotnya berpedoman pada Penilaian Wilayah Kerja Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi 2003. Metode Penilaian Kelayakan Ekowisata dengan nilai yang telah ditentukan untuk setiap kriteria.  Nilai kelayakan ekowisata Hutan Mangrove sebesar 70,8% masuk dalam kategori layak untuk dikembangkan sebagai objek wisata