Kayu bersifat higroskopis dan anisotropis, karena itulah untuk meningkatkan kualitas kayu diperlukan suatu perlakuan stabilisasi dimensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh konsentrasi Polyethylene Glycol 1000 dan waktu perendaman terhadap stabilisasi dimensi kayu yakni nilai penyusutannya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Polyethylene glycol 1000, kayu Kecapi dan air suling sebagai pelarutnya. Proses stabilisasi dimensi dilakukan dengan menggunakan metode proses difusi bulking yang mengganti bahan penstabilnya dengan air. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 buah sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Polyethylene Glycol 1000 pada tingkat konsentrasi 30% dan lama perendaman 5 hari memiliki nilai stabilisasi dimensi terbaik untuk semua parameter yang diuji. Tingkat konsentrasi tertinggi untuk Polyethylene Glycol 1000 dan lama perendaman yang terlama, nilai penyusutannya paling kecil dan juga dapat meningkatkan nilai stabilisasi dimensi.Wood is hygroscopic and anisotropic, hence it is needed to improve the quality of wood by dimension stabilization treatment. The aim of study is to examine the effect of Polyethylene Glycol 1000 concentration and soaking time on the shrinkage rate stabilization dimensions. Polyethylene glycol 1000 and Kecapi wood were used in the research and distilled water as a solvent. Stabilization was carried out by bulking method that replaced stabilizer material with water by diffusion process. A member of 120 pieces samples were used in the study. The research results showed that Polyethylene Glycol 1000 at 30% concentration level and 5 days of soaking time have the best value of stabilization for all tested parameters. The hingher level concentration of Polyethylene Glycol 1000 and the longer immersion time, smaller shrinkage and increasing the value of stabilization dimensions, as well.