Agnes Maria Diana Rafael
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Citra Bangsa, Kupang, NTT

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONSTRUKSI KALIMAT TRANSITIF BAHASA MELAYU KUPANG ( KAJIAN TATABAHASA LEKSIKAL FUNGSIONAL) Agnes Maria Diana Rafael; Darius Y Nama
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI JANUARI 2022)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.83 KB) | DOI: 10.37792/hinef.v1i1.386

Abstract

Abstract. Kupang Malay is a language that belongs to Malay language family. Typologically, the morphology of Kupang Malay is classified as agglutinating language, which is a language that has a morpholexical process. This study aims to examine the construction of Kupang Malay transitive sentences using functional lexical grammar studies. The research method used is descriptive-qualitative method, because it is considered capable of providing a systematic, accurate, and factual explanation of the data, properties and relationships of the phenomena studied and ultimately produces a scientific picture of the data (Djajasudarma, 1993:8) . The types of data collected and analyzed in this study were all oral data sourced from informants who were Kupang Malay native speakers. This study used the equivalent analysis method and the agih method. The results of the research concluded that the transitive sentence construction of Kupang Malay consists of an intransitive verb clause and a ditransitive verb clause. For example, in transitive verbs the number 'angka' there is the only OBJ in the grammatical relation, which is present as the main argument needed by a verb other than SUBJ in each verb. Kupang Malay's transitive clause structure with numeric verbs as the core of the clause occupies the predicate position, so that the verb must be present unmarked or is a verb without affixes. Furthermore, the second type of transitive verb is contained in a ditransitive clause. The ditransitive verb has three main arguments in grammatical functions as SUBJ, OBJ, and OBJɵ.
KOSAKATA SEBAGAI METODE MEMBACA CEPAT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Asti Yunita Benu; Agnes Maria Diana Rafael
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI JANUARI 2022)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.352 KB) | DOI: 10.37792/hinef.v1i1.394

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kreatifitas guru menggunakan kosakata sebagai metode membaca cepat pada pembelajaran Bahasa Indonesia guna mengembangkan kecepatan membaca siswa Kelas IV SD Inpres Labat Kota Kupang. Jenis penelitian kualitatif dengan mengunakan metode deskripsi analisis yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara guru wali kelas. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru memiliki kreatifitas dalam menggunakan kosakata sebagai metode membaca guna mengembangkan kecepatan membaca siswa terlihat pada aktifitas guru saat membiasakan siswa untuk belajar kosakata dengan bantuan media kartu huruf, mengingatkan siswa agar pada saat membaca usahakan gerakan anak mata secara vertikal atau ke bawah bukan ke samping, menyisipkan waktu khusus pada saat pembelajaran berlangsung untuk melatih siswa membaca, membagi siswa dalam bentuk kelompok serta setiap kelompok ada siswa yang kecepatan membacanya sudah baik agar bisa membantu teman yang kecepatan membaca belum lancar.
PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI: DI SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH Asti Yunita Benu; Agnes Maria Diana Rafael; Imanuel Baok; Intan Yunita Tungga; Maria Niron; Niski Astrid Ndolu; Vebiyanti Leo
Pengabdian Masyarakat Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL PEMIMPIN - PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU PENDIDIKAN - Edisi Januari 2022
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/pemimpin.v2i1.391

Abstract

Pendidikan Moral Pancasila bertujuan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, serta menjadi standar baik atau buruknya perbuatan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, generasi muda rentan terhadap nilai moral pancasiala, ditambah dengan kemajuan IPTEK sehingga menimbulkan adanya korupsi. Pendidikan moral pancasila sangatlah penting, dengan adanya metode sosialisasi yang diterapkan bagi anak sekolah dasar diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai moral pancasila yang ditanam sejak dini. Dengan menanamkan nilai moral sejak dini dapat mencengah ajakan/dorongan negatif untuk melalukan korupsi sejak dini. Penanaman nilai moral pancasila kepada peserta didik dapat membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas dalam mewujudkan budaya anti korupsi sejak dini.
SOSIALISASI RESOLUSI KONFLIK DAN PELATIHAN PENCEGAHAN PERILAKU BULLYING di SD INPRES SIKUMANA 2 KOTA KUPANG Yulsy Marselina Nitte; Agnes Maria Diana Rafael; Vera Rosalina Bulu; Asty Yunita Benu
Pengabdian Masyarakat Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL PEMIMPIN - PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU PENDIDIKAN - Edisi Januari 2022
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/pemimpin.v2i1.392

Abstract

Perilaku bullying adalah perilaku yang akan memberikan dampak negatif kepada korban. Para korban perundungan akan merasa tertekan, tidak percaya diri, takut, kuatir dan stress ketika datang ke sokolah. Solusi yang ditawarkan untuk permasalahan yaitu dengan menawarkan kegiatan sosialisasi anti bullying di SDI Sikumana 2. Sehingga tujuan dan manfaat yang diharapkan dari soliasisasi ini adalah guru dan siswa memiliki pengetahuan tentang bullying dan dapat menghindari praktek bullying di SDI Sikumana 2. Metode pengabdian masyarakat yang diterapkan dalam kegiatan yaitu ceramah, presentasi, modeling, role play, dan small group discussion atau diskusi kelompok.