Claim Missing Document
Check
Articles

Pembinaan Warga Binaan Tindak Pidana Korupsi Melalui Pendidikan Karakter: Studi Kasus Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kupang Yulsy Marselina Nitte
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i3.26141

Abstract

This research aims to know the way of character building included heart learning, thought learning, sport learning, sense and worklearning, to know the problems of implementing character building program regarding heart learning, thought learning, sport learning, sense and work learning. This study used analytical descriptive qualitative. The result of this research shows that the inhibiting factors in character building development for corruptors are the lack of human resource in quality and quantity. The lack of human resources in quantity because the rasio of officers in correction department do not appropriate with the number of curruptors. In quantity, correction department does not have good human resource in supporting the character building of thought learning because it needs professional staffs. The efforts to solve the problems of implementing character building through human resource empowerment. Namely involving human resources who have an education background in the correction department Class IIA Kupang, both staff and inmates, to become coaches for other inmates, so that the coaching program does not stagnate and with the support of a third partyKeywords: Character Education; Learning Model; Corruptors AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembinaan karakter yang meliputi Olah Hati, Olah Pikir, Olah Raga serta Olah Rasa dan Karsa terhadap warga binaan tindak pidana korupsi di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa faktor-faktor penghambat dalam pembinaan karakter para warga binaan tipikor adalah kurangnya sumber daya manusia secara kuantitas maupun kualitas. Kurangnya sumber daya manusia secara kuantitas karena rasio petugas lapas dan pembina tidak sesuai dengan jumlah warga binaan. Sedangkan, secara kualitas lapas tidak memiliki SDM yang mendukung pembinaan olah pikir karena membutuhkan tenaga atau sumber daya yang professional. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor penghambat tersebut adalah melalui pemberdayaan sumber daya yang ada yaitu melibatkan SDM yang mempunyai latar belakang dalam olah pikir, olah raga, dan olah rasa dan karsa yang ada dalam Lapas Kelas IIA Kupang baik staf maupun warga binaan untuk menjadi pembina bagi warga binaan lainnya, sehingga program pembinaan tidak tersendat dan dengan adanya dukungan dari pihak ketiga.Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Pola Pembinaan; Warga Binaan Tipikor
Pemetaan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar se-Kota Kupang Yulsy Marselina Nitte; Vera Rosalina Bulu
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2020): March
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.082 KB) | DOI: 10.33394/jk.v6i1.2326

Abstract

This research aimed to describe the implementation of character education in schools, in terms of planning, implementation and evaluation of the character education. This research method used survey, it was conducted in Elementary Schools of Kupang City. Samples were selected using random sampling cluster area technique so that from a population of 134 schools selected 21 schools representing 6 existing sub-districts. The instruments used are questionnaire and interview guidelines. This research uses qualitative descriptive analysis techniques. This study resulted in; (1) The planning aspect of character education began in 2011/2012 academic year. The initiator was the education office of Kupang City in collaboration with schools’ internal parties. The reason of implementing this character education were to change students’ behaviours into noble people in balance with graduates expected competencies, to help students make wise decisions, and be able to distinguish between good and bad, and to cultivate leadership and responsible characters either in family, school or society. (2) Implementation aspect involved actors of implementation and target of character education including principal, teachers, officers and students. The integration of character education in schools was done through subjects’ learning, habituation and extracurricular activities. (3) The evaluation phase covered impact of implementation, barriers to implementation and solutions to overcome those obstacles.
PRAKTIK PENDIDIKAN AGAMA PADA SISWA-SISWI NON KATOLIK DI SEKOLAH DASAR KATOLIK SE-KOTA KUPANG Fembrianus S. Tanggur; Yulsy M. Nitte
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2644.319 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v11i2.162

Abstract

Masalah intolerasi dan politisasi agama tidak bisa dibaca sebagai masalah sesaat di tengah kemajemukan agama di Indonesia, intoleransi dan politisasi agama adalah masalah laten dan selalu rentan untuk meledak. Hal itu merupakan akibat dari prakondisi dasar bahwa setiap agama memiliki aspek dogmatis yang tidak bisa diganggu gugat, yang tidak bisa direlativisir dengan keberadaan agama lain dan tidak gampang didialogkan. Tugas kita adalah membangun tatanan hidup bersama yang aman dan damai secara berkelanjutan, bagaimana membuat masyarakat “melek pluralitas”, yang menerima fakta keberagaman secara apa adanya, sekolah sebagai wadah menerapkan amanat undang-undang tentang toleransi terhadap siswa yang berbeda agama, suku,ras atau golongan. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model B. Mathew Miles dan A. Michael Huberman yaitu reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpula/ verifikasi Hasil penelitian yaitu: Pertama, secara umum dalam perlakukan sehari-hari, tidak ditemukan adanya sikap diskriminatif. Kedua, semua sekolah dasar katolik di Kota Kupang mewajibkan semua siswanya untuk mengikuti pelajaran agama katolik. Ketiga, perlu dilakukan sosialisasi amanah Sisdiknas dan pendekatan persuasif oleh pemerintah agar sekolah dasar katolik se-Kota Kupang dapat merubah peraturan yang mewajibkan semua siswa mengikuti pembelajaran agama Katolik.
PERSEPSI MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS CITRA BANGSA TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE Yulsy Marselina Nitte; Heryon Bernard Mbuik
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI JANUARI 2022)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.604 KB) | DOI: 10.37792/hinef.v1i1.388

Abstract

Tatanan hidup dunia mengalami perubahan yag sangat drastis sejak awal dimulainya masa pandemi COVID-19, hal ini juga bahkan telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia saat ini, khususnya dalam dunia pendidikan. Ini memaksa semua elemen pendidikan untuk beradaptasi dan melanjutkan proses pengajaran yang telah berlangsung. Pembelajaran online menjadi solusi efektif untuk mengaktifkan kelas meski sekolah dan kampus telah ditutup dan para siswa dan mahasiswa belajar dari rumah secara online mengingat waktu dan tempat menjadi sangat beresiko terjadi penularan dan pembentukan cluster baru pada masa pandemic ini. Namun, teknik pembelajaran ini penting untuk dievaluasi sesuai dengan kondisi setempat mengingat sebaran fasilitas dan kemampuan orang tua memberikan fasilitas pembelajaran online berbeda di Kota Kupang NTT Tujuan penelitian ini sebagai tinjauan umum terkait pembelajaran pada masa pandemic COVID-19 yaitu menganalisis persepsi mahasiswa PGSD FKIP Universitas Citra Bangsa terhadap Pembelajaran Online. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa pendapat dan jabaran dari responden yang dilakukan dengan cara memberikan instrument penelitian berupa angket respons dalam bentuk google form. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan skema analisis kualitatif oleh (Sugiyono 2011) dan untuk mengecek keabsahan data hasil penelitian maka dilakukan triangulasi data.
Transformasi Struktur Sosial-Budaya Penyangga Sektor Ekonomi Masyarakat Labuan Bajo Sebagai Daerah Wisata Pasca Pandemi COVID-19 Yulsy Marselina Nitte; Asti Yunita Benu
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 6 (2022)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i6.28351

Abstract

Communication and mindsets, demographic changes, new discoveries, conflicts or revolutions, natural disasters and climate change, wars, and other cultural influences can modify the socio-cultural structure as a buffer for the Labuan Bajo community's economic sector. Labuan Bajo's societal framework developed similarly to other communities. Labuan Bajo residents maintain generational organizational bonds. Labuan Bajo, with tourism as the main source of regional income for the Regional Government of the Province of NTT, underwent a major economic transition. Change demands are significant. Lifestyle, economic, and life activities in all areas of Labuan Bajo have changed. Post-Covid-19 pandemic policies influence community behavior and social and cultural interactions. Due to economic decline, communal quality of life has also declined. Community Return to tourist life. Tourist socio-cultural relationships are still well established, despite new social limits. Traditional markets give travelers native cuisine and goods.Keywords: Socio-Cultural; Tourist Abstract:Komunikasi dan pola pikir, perubahan demografis, penemuan baru, konflik atau revolusi, bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh budaya lainnya dapat mengubah struktur sosial budaya sebagai penyangga sektor ekonomi masyarakat Labuan Bajo. Kerangka sosial Labuan Bajo berkembang serupa dengan komunitas lain. Warga Labuan Bajo menjaga ikatan organisasi generasi. Labuan Bajo dengan pariwisata sebagai sumber utama pendapatan daerah Pemerintah Daerah Provinsi NTT mengalami transisi ekonomi yang besar. Tuntutan perubahan itu penting. Gaya hidup, ekonomi, dan aktivitas kehidupan di seluruh wilayah Labuan Bajo telah berubah. Kebijakan pandemi pasca Covid-19 memengaruhi perilaku masyarakat dan interaksi sosial budaya. Karena penurunan ekonomi, kualitas hidup komunal juga menurun. Komunitas Kembali ke kehidupan turis. Hubungan sosial budaya turis masih terjalin dengan baik, meskipun ada batasan sosial baru. Pasar tradisional memberi wisatawan masakan dan barang asli.Kata Kunci: Perubahan Sosial Budaya; Pariwisata
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA MENGGUNAKAN PERMAINAN SIKIDOKA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Cornelia Amanda Naitili; Yulsy M Nitte
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI JANUARI 2023)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. Mathematics learning, chiefly in understanding geometric concepts taught in schools, still becomes elusive for elementary school students. This is as a result of the abstract characteristics of mathematics though the students' characters are at the concrete operational stage. Ethno-mathematics learning using sikidoka games can be an effort to overcome students’ difficulties in Mathematics learning because sikidoka games contain geometric concepts which are very directly related to students' lives. This study aims to determine the effectiveness of ethnomathematics learning using sikidoka games on understanding the concept of geometry for the third-grade students at SDN Unina. The sampling technique in this study is in the form of a saturated sample technique, so that the entire population used as research samples amounts 31 people, while data collection techniques applied in this study are test and documentation. Data analysis employs a paired sample t-test, but before that, a normality and homogeneity test are first carried out on the data that had been collected. Based on the data analysis, it is found that the results of the normality and homogeneity tests show that all data are normally distributed and homogeneous, while the results of the hypothesis test show that the significance value is 0.05 (0.016 <0.05), which means that ethnomathematics learning using sikidoka games has a positive and significant effect on the understanding of the concept of geometry for the third-grade students at SDN Unina. Abstrak. Pembelajaran matematika terkhususnya pada pemahaman konsep geometri yang diajarkan masih sering menjadi kendala bagi siswa sekolah dasar. Hal ini disebabkan karateristik matematika yang bersifat abstrak sedangkan karakter siswa berada pada tahap operasional kongkret. Pembelajaran etnomatematika menggunakan permainan sikidoka dapat menjadi upaya untuk mengatasi kendala tersebut karena dalam permainan sikidoka memuat konsep geometri serta sangat berkaitan langsung dengan kehidupan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pembelajaran etnomatematika menggunakan permainan sikidoka terhadap pemahaman konsep geometri siswa kelas III SDN unina. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh, sehingga keseluruhan populasi tersebut dijadikan sampel penelitian yaitu berjumlah 31 orang sedangkan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test namun sebelum uji t dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada data-data yang sudah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan semua data berdistribusi normal dan homogen, sedangkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,05 (0,016 < 0,05) yang berarti bahwa pembelajaran etnomatematika menggunakan permainan sikidoka berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman konsep geometri bagi siswa kelas III SDN Unina.
PENGARUH REWARD DAN ICE BREAKER TERHADAP MINAT BELAJAR TEMATIK SISWA DI KELAS VI SEKOLAH DASAR KHATOLIK SANTO YOSEPH 2 NAIKOTEN Delila Malafu; Roswita Lioba Nahak; Yulsy Marselina Nitte
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI JANUARI 2023)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/hinef.v2i1.867

Abstract

Abstract. The purpose of this research are (1). Knowing the effect of rewards on students' thematic learning interest. (2). Knowing the effect of ice beaker on students' thematic learning interest. (3). Knowing the effect of reward and ice breaker on students' thematic learning interest. In the learning process the teacher must be able to create active and enjoyable learning in accordance with the characteristics of students in order to achieve educational goals. The research method used in this study is a survey method. The population in this study were students of class VI SDK ST.Yoseph 2 Naikoten Kota Kupang, while the samples were all students of class VI, totaling 38 students. Data collection techniques used are questionnaires and documentation. The data analysis techniques in this study were the normality test, homogeneity test, linearity test, multicollinearity test and heteroscedasticity test. The results of data analysis showed a significant value of 0.05% was obtained: (1). Reward has a significant effect on students' thematic learning interest. This is based on the results of the t test known that t count > t table 6.240 > 2.059 and a significant value of 0.05, namely with a contribution of 18.7% to students' thematic learning interest. (2). Ice breaker has a significant effect on students' thematic learning interest. This is based on the results of the t test known that t count >t table is 26,039 >1.628 and a significant value of 0.00 >0.05, namely with a contribution of 23.6% to students' interest in thematic learning. (3). Rewards and ice breakers affect students' thematic learning interest. Based on the F test, it is known that t count >t table is 42.378 > 2.63 and a significance value of 0.000 <0.05 and contributes 31.9% to students' thematic learning interest while the rest is influenced by other variables. This can be interpreted that the independent variables (reward and ice breaker variables) contribute or influence 74.2% of students' thematic learning interest. The remaining 25.8% of students' thematic learning interest is influenced by other variations outside of this study. Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Mengetahui pengaruh reward terhadap minat belajar tematik siswa . (2). Mengetahui pengaruh ice beaker terhadap minat belajar tematik siswa. (3). Mengetahui pengaruh reward dan ice breaker terhadap minat belajar tematik siswa. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa demi mencapai tujuan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDK ST.Yoseph 2 Naikoten Kota Kupang, sedangkan yang menjadi sampel adalah semua siswa kelas VI yang berjumlah 38 siswa . Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dalampenelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, uji multi kolinearitas dan uji heterokeditas. Hasil analisis data menunjukan nilai signifikan 0,05% dipereoleh : (1). Reward berpengaruh signifikan terhadap minat belajar tematik siswa. Hal ini berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa thitung > ttabel 6,240 > 2,059 dan nilai signifikan 0,05 yaitu dengan kontribsui sebesar 18,7 % terhadap minat belajar tematik siswa. (2). Ice breaker berpengaruh signifikan terhadap minat belajar tematik siswa. Hal ini berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa thitung >t tabel yaitu 26.039 > 1,628 dan nilai signifikan 0,00 > 0,05 yaitu dengan kontribusi sebesar 23,6% terhadap minat belajar tematik siswa. (3). Reward dan ice breaker berpengaruh terhadap minat belajar tematik siswa. Hal ini berdasarkan uji F diketahui bahwa thitung > t tabel yaitu 42,378 > 2,63 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 dan memberikan kontribusi sebesar 31,9% terhadap minat belajar tematik siswa sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel bebas (variabel reward dan ice breaker) memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 74,2% terhadap minat belajar tematik siswa Selebihnya yakni sebesar 25,8% dari minat belajar tematik siswa dipengaruhi oleh variasi lain di luar penelitian ini.
INTERNALISASI PERAN GURU KELAS DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK Yulsy Marselina Nitte
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2023): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI AGUSTUS 2023)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/hinef.v2i2.987

Abstract

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan subjek penelitiannya adalah guru kelas di SD Negeri Nunukurus Kecamatan Kupang Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana internalisasi peran guru kelas dalam meningkatkan aktivitas belajar pada pembelajaran tematik. Hasil dari penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1). Kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran tematik adalah kurangnya semangat siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar, kurangnya keberanian siswa dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan dan kurangnya pengetahuan siswa dalam membaca, menulis maupun menghitung. (2). Internalisasi peran guru kelas dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran tematik adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, membuat media pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menyampaikan pendapat.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPAS di Kelas V SD Inpres Oesapa Kota Kupang Enjel Novita Wadu; Yulsy Marselina Nitte; Kristina E. Noya Nahak; Femberianus Sunario Tanggur
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (2)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i2.568

Abstract

Model pembelajaran eksperiensial adalah gaya mengajar yang memungkinkan siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan melalui pengalaman langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana paradigma experiential learning mendorong peningkatan partisipasi siswa dalam kelas IPS di SD Inpres Oesapa Kota Kupang khususnya kelas V. Satu kelas yang terdiri dari lima siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A (kelompok eksperimen) dan kelompok B (kelompok kontrol), dengan menggunakan desain eksperimen semu. Data dikumpulkan melalui survei dan dokumen. Uji normalitas dan homogenitas digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini. Temuan penelitian dan pembahasan mengenai “pengaruh model experiential learning terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Inpres Oesapa Kupang” menunjukkan bahwa model ini berdampak terhadap keaktifan siswa. Siswa kelas V SD Inpres Oesapa Kupang sedang mempelajari mata kuliah sains. Temuan pengujian hipotesis dengan uji-t sampel independen dan tingkat signifikansi 5% (0,05) menunjukkan hal ini. Temuan penelitian menunjukkan tingkat signifikan (2-tailed) sebesar 0,019 < 0,05, menolak Ho dan menerima Ha. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai aktivitas belajar siswa yang berbeda; Namun model experiential learning mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap aktivitas pembelajaran IPA dan aktivitas belajar siswa di kelas V SD Inpres Oesapa Kupang.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH DASAR Nitte, Yulsy Marselina; Kali Boka, Lusia
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2024): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI JANUARI 2024)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/hinef.v3i1.1188

Abstract

Abstract. This research aims to understand the role of the school principal as a top leader in implementing Total Quality Management (TQM) to shape students' character at SDK St. Yoseph 4 Kupang City. The approach used in this research is a qualitative descriptive approach. Data collection techniques are based on interviews and questionnaires. The data analysis technique for this research uses Miles and Huberman's data analysis, which includes data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research will show that a quality school is indicated by the strengthening of its students' character, involving all stakeholders, especially the school principal. The principal of SDK St. Yoseph 4 Kupang City, in character strengthening through TQM, obtained an overall percentage of 83.30%, indicating a very strong impact. This encompasses seven aspects: educator, manager, administrator, leader, innovator, motivator, and supervisor. There are seven efforts made by the principal of SDK St. Yoseph 4 Kupang City as the implementation of Total Quality Management (TQM) to built students' character. First, continuous improvement of students' character. Second, changing the school culture and creating a conducive school atmosphere. Third, maintaining good relationships with customers. Fourth, organizing integrated character education through three pathways: teaching, school management, and student coaching. Fifth, providing regular training to teachers and staff to ensure a deep understanding of TQM concepts and their application in the educational environment, exchanging ideas and best practices among teachers and staff to collectively improve teaching quality. Sixth, utilizing educational technology to enhance the efficiency and effectiveness of the learning process, reflecting TQM principles, and supporting the development of students' character. Seventh, collaboratively developing extracurricular programs that not only enrich students' knowledge but also support their character development, involving the improvement of interpersonal skills, leadership, and social responsibility. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolah sebagai top leader dalam menerapkan total quality management untuk membentuk karakter siswa di Sekolah Dasar St. Yoseph 4 Kota Kupang. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan data berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data untuk penelitian ini menggunakan analisis data miles dan huber, yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan dari penelitian ini akan memperlihatkan bahwa sekolah yang bermutu salah satu indikatornya adalah penguatan karakter peserta didiknya yang melibatkan semua stakeholder terkhususnya kepala sekolah. Kepala sekolah di SDK ST. Yoseph 4 Kota Kupang dalam penguatan karakter peserta didik melalu TQM memperoleh presentase yang secara keseluruhan 83,30% atau sangat kuat. Hal ini meliputi tujuh aspek yaitu educator, manajer, administrator, leader, innovator, motivator, dan supervisor. Dalam pembentukan karakter peserta didik di sekolah, ada tujuh upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah SDK St. Yoseph 4 sebagai implementasi Total Quality Management (TQM) kepala sekolah yaitu pertama melakukan perbaikan karakter peserta didik secara terus menerus Kedua, dengan cara melakukan perubahan kultur dan menciptakan suasana sekolah yang kondusif Ketiga, mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan Keempat,  menyelengarakan pendidikan karakter secara terpadu melalui 3 jalur yaitu pembelajan, manajemen sekolah dan pembinaan kepesertadidikan. Kelima, memberikan pelatihan rutin kepada guru dan tendik untuk memastikan pemahaman mendalam tentang konsep TQM dan menerapkannya dalam lingkungan pendidikan, pertukaran ide dan praktik terbaik di antara guru dan tendik untuk meningkatkan kualitas pengajaran secara kolektif. Keenam, memanfaatkan teknologi pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran yang mencerminkan prinsip-prinsip TQM dan mendukung pengembangan karakter siswa. Ketujuh, bersama sama menyusun program ekstrakurikuler yang tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa tetapi juga mendukung pengembangan karakter mereka. Ini melibatkan peningkatan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial yang implikasinya.
Co-Authors Aditia Putra Bessie Adu, Wiliam Yusri Yadi Afliana Bety Agnes M.D Rafael Agnes Maria Diana Rafael AGNES MARIA DIANA RAFAEL,S.Pd.,M.Hum. Agostinha Sarmento Anabokay, Dini Lidya Arnoldus, Angeline Asa , Marleta C. Asti Yunita Benu Asti Yunita Benu Astika , Salome Ratnasari Asty Y Benu Asty Yunita Benu Bambut, Klaudia E. N Bana, Ipi Jesmianti Bani , Agniani Rafita Bayu Cindi Febriani Bianome Benafa, Jejen Orkodela Benu, Asti Yunita Bere Mau, Patricia Ivonia Berek, Bernadetha Bernadino Ceunfin Bija Dauki, Marlina Selimanda Rambu Bolu, Astien Yohana Jelita Boysala, Marsella Oktavia Bureni, Loisa Ceme, Imelda C. O. Chantika Angelin Amtiran Cici Serliana Seo Cornelia Amanda Naitili Daitana, Yudonia Dwiputra Umbu Reku Darius Y Nama Davi, Paulina Priska Delila Malafu Delila Malafu Dethan, Endang Adolfina Diana A.Y Fallo Djanti, Sri Mulyani Dortia Snae Eci Mutti Tameon Eflin Poy Ega, Elisabeth Elen Fidela Yani Sioh Elo, Alfrian Welhelmus Dida Enjel Novita Wadu Fasnia Wati Fatte Fek, Faldarika Fembrianus S. Tanggur Fembrianus S. Tanggur Gabriel Dediktus Nahak Seran Gandur, Maria Dela gono ate, Apriliana yenilasari Gracela Natalia Hendrik Grasella Mona Grasella Yulianti Mona Guterres, Julio Ernandes Helena Soinbala Heryon Bernard Mbuik Imanuel Martinus Ndiy Imel S.J.Dae Panie Inggrid Setiawati Bessie Jaiman, Maria Fatima JELITA, KRISTINA Jemadu, Felisia Alfrida Wardana Jhon Enstein Jusrry Rosalina Pahnael Kali Boka, Lusia Ke, Pia Marcella Rohi Kiik, Fransiska Kinza Virgoria Bolla Klau, Yohana Danawinda Koehuan, Shingly Mariana Kumanireng, Albert Mario Lau, Yunita F. Laurdes Tirsa De Jesus Lay, Konradia Aprista Moi Lerek, Yohana Gelu Leu Insantuan, Maria Dea Gracia Li, Marlin Hamu Liu , Melan Hendrina Lusia Kali Boka Mafo , Marlen Angelina Manek, Maria Derosari Muti Manu, Estha Tarocy Manu, Rita Vivi Marci Tasuib Margareta Somi Haring Maria Anna Odilia Suri Maria Fransiska Anin Maria H Roar Masae, Ariani Indah Lestari Matta, Diana Ristuti Mbado, Susandra Apriliance Mbau, Jefri Suprian Jes Mbuik, Heryon Bernard Midun Heldamatus Johannis Miranda, Revaya Missa, Hilda Anjela Mone, Merianti Monika, Gabriela Moreira, Germano Gabriel Freitas Ballo Naben, Maria A. Nahak, Kristina E. Noya Nahak, Roswita Lioba Naitili, Cornelia Amanda Namah, Serli yance Natun, Sisilia Jessica Nena , Katarina Nenoai , Jacky A. Nenohai, Jitro T. Nenometa, Tarmi E. ngabu , Christoforus Nomleni , Thofiani Anita Oka F S. Ndun Olla, Sanly Yufeni Palapessy, Lionny Gabriela Alesandra Panie, Maria Yuliana Penun, Theresa Antonia Rovriyani Rengu, Aprilia Kou Resti Koy Restiyani Koy Ria Anabokay Rihi, Jecklien Ivanka Robertus Dole Guntur Safira, Rosalia Siba, Yohana Yuvita Siki, Yesmi Marsela Sira, Rendi Arwadi Sumiriati Nubatonis Suri, Mara Anna Odilia Tabun, Stenly Taek, Anggelina Karmi Taneo, Marni Eunike Tanggur, Femberianus Sunario Tanu, Shema Thesalonica Tasib, Alyssa Karolina Tefamnasi , Patri E. Tersia Nena Mogi Ton, Reymond Elmodam Toni , Siwi Ivianti Tukan , Juliana P. S. Uli, Elsa Ully , Inne J. Usfinit, Benyamin Ute, Petronela Stefina Wonder Vera Rosalina Bulu Vera Rosalina Bulu Veronika Ndedo Veronika Ndedo Viki Vikranta Yorhans Dollok Viki Vikranta Yorhans Dollok Viktorius P Feka Volia Hana Wiligis Mean Rubu Yaldo Ndolu Yanuaria Moru Kali Yolanda, Katarina Yorika Nabut Nabut Yutrisna Bobo Zacharya, Samy Putra