Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Susy Olivia Lontoh; Novendy Novendy; Silviana Tirtasari; Nia Maylani Hutagaol; Lulu Naeluvar
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.345 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19835

Abstract

Aktivitas fisik secara teratur berdampak positif pada kesehatan terutama penderita diabetes melitus. Rendahnya tingkat aktvitas fisik di kelurahan Tomang Jakarta Barat serta pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan sedentary behaviour dan tidak rutin berolahraga menyebabkan kadar gula darah tidak terkendali sehingga rentan untuk terjadinya komplikasi dan merupakan faktor komorbid pada infeksi Covid-19. Kelurahan Tomang merupakan daerah binaan FK UNTAR sehingga perlu upaya pemberdayaan terhadap pasien diabetes melitus serta keluarga untuk meningkatkan kesadaran melakukan olahraga dan aktifitas fisik. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan peserta edukasi kesehatan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi penderita diabetes melitus dan masyarakat Tomang yang beresiko terkena diabetes melitus. Pelaksanaan kegiatan pengabdian edukasi kesehatan Aktivitas fisik terkait diabetes melitus yang bertema “Bugar dan Aktif dengan gula darah terkontrol” dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Maret 2022 pukul 08.00-10.00, dilakukan secara daring via Zoom dan jumlah peserta yang mengikuti acara edukasi kesehatan sejumlah 34 peserta berlangsung dengan baik serta peserta mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Nilai rata-rata pretest peserta edukasi adalah 76,51 dan nilai rata-rata pos test didapatkan hasil sebesar 91,66. Berdasarkan hasil pretest dan pos test pada kegiatan edukasi ini dapat dilihat terjadinya peningkatan pengetahuan peserta edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga dalam diabetes melitus sebesar 16,52%. Kegiatan ini dapat dilakukan kembali sebagai follow up dari hasil kegiatan pengabdian ini dengan melakukan skrining aktivitas fisik serta bekerjasama dengan kader untuk membina warganya untuk rutin berolahraga dalam pengelolaan diabetes melitus serta senam kaki.
SKIRINING FAKTOR RISIKO PENYAKIT DIABETES MELITUS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DI KELURAHAN TOMANG JAKARTA BARAT PADA MASA PANDEMI COVID 19 Enny Irawaty; Novendy Novendy; Hendry Purnomo Sunardi; Firdani Muatiara
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.002 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19837

Abstract

Diabetes Melitus menjadi masalah kesehatan global yang perlu penanganan serius dan mengalami peningkatan yang pesat. Lingkungan kelurahan Tomang dalam rangka memutus penularan Covid 19 terjadi pembatasan aktivitas. Kegiatan skrining diabetes melitus sangat minim. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di masyarakat Tomang Jakarta Barat maka kami tim pengabdian bermaksud melakukan edukasi terkait skrining Kegiatan skrining edukasi kesehatan terkait faktor resiko diabetes melitus telah dilakukan tanggal 21 Maret 2022 dan telah dipresentasikan pada kegiaatan edukasi kesehatan dengan tema “Hidup Sehat, Gula Darah Terkontrol” telah dilakukan pada hari Sabtu tanggal 26 Maret 2022. Hasil skrining yang didapatkan tim pengabdian masyarakat adalah faktor resiko usia, obesitas derajat 1, indeks massa tubuh, lingkar perut, merokok, mengonsumsi makanan dan minuman manis, asin, tidak rutin mengonsumsi sayur dan buah-buahan, tidak rutin melakukan aktivitas fisik sesuai anjuran, serta lingkar perut tidak baik merupakan faktor resiko dominan pada peserta edukasi dan berdampak pada diabetes melitus. Perlunya edukasi serta intervensi dalam pengelolaan faktor resiko yang berdampak pada diabetes melitus.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI PENYAKIT HIPERTENSI Novendy Novendy; Shantika Shantika; William Wijaya Herlina Saputra
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.18 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19879

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukan prevalensi penyakit hipertensi di Provinsi Banten adalah sebesar 29,47%. Kabupaten Tangerang menjadi salah satu kabupaten/kota dengan jumlah kasus hipertensi tertinggi pada tahun 2019. Puskesmas Sindang Jaya yang merupakan salah satu wilayah Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan kasus hipertensi dalam satu tahun terakhir mencapai 61,05% dari bulan Januari hingga Desember 2021. Peningkatan informasi melalui promosi kesehatan melalui komunikasi, informasi dan edukasi merupakan pilihan yang baik dalam mengedukasi masyarkat mengenai penyakit hipertensi. Maka sangat diperlukan suatu kegiatan bakti kesehatan dalam memberikan edukasi tersebut sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi. Sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit hipertensi. Metode yang digunakan dalam kegiatan bakti adalah edukasi dalam bentuk penyuluhan. Peningkatan pengetahuan peserta dinilai dengan membandingkan hasil pretes dan postes. Sebanyak 24 peserta mengikuti kegiatan bakti kesehatan ini. Hasil kegiatan ini mendapatkan adanya peningkatan pengetahuan peserta, dimana pada hasil pretes hanya terdapat sebanyak 20,8% peserta yang pengetahuan baik. Meningkat menjadi 87,5% peserta dengan pengetahuan baik pada hasil postes. Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan bakti kesehatan ini telah dapat meningkatkan pengetahuan peserta yang mengikutinya. Diharapkan dengan hasil tersebut, nantinya akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit hipertensi dan akhirnya dapat menurunkan angka kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sindang Jaya.