Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

HUBUNGAN KECANDUAN BERMAIN MEDIA SOSIAL DENGAN INDEKS PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA Sunardi, Hendry Purnomo Sunardi; Enny Irawaty
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 17 No. 2 (2022): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jikd.v17i2.1000

Abstract

Media sosial banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa kedokteran juga tidak terlepas dari penggunaan media sosial. Media sosial memiliki beberapa manfaat, tetapi dapat berdampak negatif jika penggunaannya terlalu berlebihan. Salah satu dampak negatif yang dimaksud adalah menurunnya performa akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara kecanduan bermain media sosial dengan indeks prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Penelitian ini bersifat cross sectional dan dilakukan terhadap 187 mahasiswa FK UNTAR pada periode Januari-Juni 2021. Pengukuran kecanduan bermain media sosial menggunakan Social Media Addiction Scale – Student Form yang sudah divalidasi dan skor indeks prestasi akademik ditanyakan kepada responden melalui Google Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 187 mahasiswa, dengan 138 (73,8%) responden berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 49 (26,2%) responden berjenis kelamin laki-laki. Rerata skor kecanduan bermain media sosial didapatkan sebesar 76,08 (13,22) dan rerata indeks prestasi akademik didapatkan sebesar 3,23 (0,37). Skor kecanduan bermain media sosial dan indeks prestasi akademik dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear dan didapatkan p value >0,05. Kecanduan bermain media sosial tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan indeks prestasi akademik pada mahasiswa FK UNTAR.
EDUKASI KESEHATAN DI KELURAHAN TOMANG JAKARTA BARAT DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Yoanita Widjaja; Enny Irawaty; Rebekah Malik
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.374 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7259

Abstract

Beberapa penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, stroke, penyakit jantung koroner termasuk 10 penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Faktor risiko penyakit tersebut diantaranya yaitu hipertensi, dislipidemia, obesitas, merokok, dan inaktivitas fisik. Faktor risiko dapat dicegah dan diatasi dengan menjalani pola hidup sehat. Namun, masyarakat Indonesia khususnya warga Kelurahan Tomang kurang menyadari pentingnya hidup sehat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan melalui edukasi pentingnya hidup sehat sehingga masyarakat termotivasi untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan menularkannya pada keluarga serta masyarakat. Metode pelaksanaan, berupa  pemeriksaan kesehatan bagi warga masyarakat, yaitu pemeriksaan antropometri, tekanan darah, pengecekan kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol.Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan , dilakukan edukasi/penyuluhan. Hasil kegiatan ini dari 83 peserta (warga),  bahwa  terbanyak (62.7%) yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas , kemudian asam urat tinggi sebanyak 25,3% kolesterol tinggi sebanyak 16,9%, peningkatan tekanan darah sebanyak 10,8%, dan pengukuran  kadar gula darah sewaktu tinggi sebanyak 4,8%, Semua diberikan edukasi mengenai manfaat aktivitas fisik, diet seimbang, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah maupun mengatasi penyakit tidak menular terutama penyakit metabolik. Kesimpulan yang dapat dikemukakan bahwa edukasi ini memberikan pengetahuan, membuka wawasan, serta meningkatkan motivasi warga peserta mengenai pentingnya modifikasi pola hidup untuk mencegah timbulnya penyakit tidak menular, khususnya penyakit metabolik, dan komplikasinya. Kelebihan berat badan hingga obesitas merupakan faktor risiko terbanyak yang ditemukan. Berdasarkan hal tersebut, masalah kelebihan berat badan pada masyarakat dapat menjadi fokus kegiatan.
SKRINING RIWAYAT KESEHATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PATIENT SAFETY PADA KEGIATAN VAKSINASI COVID-19 Yoanita Widjaja; Alexander Santoso; Enny Irawaty; Zita Atzmardina; Evi -
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i3.13479

Abstract

COVID-19 is an infectious disease caused by corona virus which recently found in 2019 and never been identified in human. Indonesia reported the first COVID-19 case on 2nd March 2020 and the numbers keep increasing until now. There’s no medication proven to be effective for the cure of the disease up till now. Therefore, scientists all over the world tried to make vaccine. After vaccinated, once exposed to germs or virus, the body will be ready to exterminate them and prevent the disease from reoccurring. Vulnerable population is the top priority to get vaccine. Started in January 2021, the first group to get COVID-19 vaccination in Indonesia is healthcare workers.The second phase of the program is intended for elderly, comorbid population, and public servants. Vaccine used has been through a series of clinical test, but patient safety is the most important thing. Hence, this community service activity was done. This activity indicates our effort to improve patient safety in vaccination program. We did medical history screening through anamnesis to identify comorbid factors and other chronic diseases to determine one’s eligibility for vaccine. For patients, this information was used as educational material to improve their health. The doctors who were doing interview, were trained collectively by the ministry of health Republic of Indonesia. From 160 people came for vaccinated in 24th-27th March 2021 period, 156 (97,5%) of them met the criteria and can be vaccinated, 88 (55%) people have comorbid or other chronic diseases and hypertension turns out to be the most common chronic disease.ABSTRAK:Penyakit COVID-19 adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia. Indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19 pada tanggal 2 Maret 2020 dan jumlahnya terus bertambah hingga sekarang. Hingga saat ini, masih belum ada obat yang ampuh untuk menyembuhkan virus penyebab penyakit ini. Oleh karena itu, para ilmuwan dunia berupaya membuat vaksin. Setelah vaksinasi, jika nanti tubuh terpapar kuman maupun virus penyebab penyakit tersebut, maka tubuh akan siap memusnahkannya serta mencegah penyakit timbul kembali. Populasi yang rentan di semua negara merupakan prioritas tertinggi untuk vaksinasi. Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dimulai sejak Januari 2021 untuk kelompok prioritas, yaitu tenaga kesehatan. Pada tahap dua, sasaran vaksin yaitu kepada lansia, kelompok komorbid, dan pemberi layanan publik. Vaksin yang digunakan telah melewati uji klinis, namun patient safety tetap diutamakan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai salah satu upaya meningkatkan keselamatan pasien pada program vaksinasi. Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui wawancara (anamnesis) untuk mengetahui faktor-faktor komorbid dan penyakit kronik lainnya untuk menentukan kelayakan penerima vaksin. Bagi penerima vaksin, informasi tersebut dapat digunakan untuk materi edukasi agar meningkatkan taraf kesehatan individu. Sebelum terjun ke lapangan, dokter pewawancara dibekali pelatihan terlebih dahulu secara kolektif dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Saat kegiatan, 160 orang datang untuk divaksin pada periode 24-27 Maret 2021, 156 orang (97,5%) lolos skrining dan boleh divaksin. Sebagian peserta vaksinasi, yaitu 88 orang (55%) memilliki komorbid atau penyakit kronik lain, dengan penderita penyakit hipertensi yang tertinggi
PENILAIAN RISIKO POTENSI BAHAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERAWAT INSTALASI RAWAT INTENSIF Dewi Indah Lestari; Novendy Novendy; Enny Irawaty
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.27 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.18527

Abstract

Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia, pasien, pendamping pasien, pengunjung maupun lingkungan ICU dan ICCU yang berada dalam Instalasi Rawat Intensif/ IRI memiliki berbagai potensi bahaya seperti kimia, biologi, ergonomi, psikososial dan fisik. Pasien kritis, ketelitian, kecepatan dan ketepatan dalam tatalaksana kerja merupakan faktor bagi beban kerja pekerja di ICU dan ICCU yang dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja para perawat Penilaian risiko adalah kemampuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko untuk menganalisis risiko dan untuk memilih strategi yang tepat untuk mengendalikan dan menghilangkan risikoPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja pada perawat di ICU dan ICCU RSU X di Jakarta. Disain Penelitian menggunakan disain cross-sectional. Data identifikasi potensi bahaya diperoleh melalui pengamatan, pengumpulan data pengukuran suhu lingkungan. Profil risiko kesehatan dilakukan pada 84 responden dengan pengisian kuisioner.Identifikasi potensi bahaya dan analisis risiko di ICU dan ICCU RS X Jakarta diperoleh potensi bahaya dengan risiko tinggi adalah faktor pajanan biologi yang berisiko menimbulkan penyakit infeksi seperti Hepatitis B, Hepatitis C, AIDS. Faktor ergonomi (manual handling,posisi janggal) berisiko gangguan muskuloskeletal berupa Low Back Pain, mialgia, shoulder syndrome.  Potensi bahaya psikososial (beban kerja, shift kerja)  berisiko tinggi untuk mengakibatkan stress kerja, gangguan tidur dan kelelahan kerja. Risiko medium dapat berasal dari faktor fisik berupa suhu dingin dan posisi statis (ergonomi). Penggunaan bahan kimia dapat menimbulkan risiko ringan terhadap terjadinya gangguan kesehatan.
SKIRINING FAKTOR RISIKO PENYAKIT DIABETES MELITUS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DI KELURAHAN TOMANG JAKARTA BARAT PADA MASA PANDEMI COVID 19 Enny Irawaty; Novendy Novendy; Hendry Purnomo Sunardi; Firdani Muatiara
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.002 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19837

Abstract

Diabetes Melitus menjadi masalah kesehatan global yang perlu penanganan serius dan mengalami peningkatan yang pesat. Lingkungan kelurahan Tomang dalam rangka memutus penularan Covid 19 terjadi pembatasan aktivitas. Kegiatan skrining diabetes melitus sangat minim. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di masyarakat Tomang Jakarta Barat maka kami tim pengabdian bermaksud melakukan edukasi terkait skrining Kegiatan skrining edukasi kesehatan terkait faktor resiko diabetes melitus telah dilakukan tanggal 21 Maret 2022 dan telah dipresentasikan pada kegiaatan edukasi kesehatan dengan tema “Hidup Sehat, Gula Darah Terkontrol” telah dilakukan pada hari Sabtu tanggal 26 Maret 2022. Hasil skrining yang didapatkan tim pengabdian masyarakat adalah faktor resiko usia, obesitas derajat 1, indeks massa tubuh, lingkar perut, merokok, mengonsumsi makanan dan minuman manis, asin, tidak rutin mengonsumsi sayur dan buah-buahan, tidak rutin melakukan aktivitas fisik sesuai anjuran, serta lingkar perut tidak baik merupakan faktor resiko dominan pada peserta edukasi dan berdampak pada diabetes melitus. Perlunya edukasi serta intervensi dalam pengelolaan faktor resiko yang berdampak pada diabetes melitus.
UPAYA PROMOSI KESEHATAN MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT CACING Enny Irawaty; Luthfiani Sarah Sophia; Winnie Arnissa Chen
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.118 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19893

Abstract

Masalah kesehatan akibat helmintiasis sampai saat ini masih menjadi perhatian masyarakat di bidang kesehatan. Masalah yang dihadapi pada masyarakat dalam pencegahan penyakit cacing tidak didukung dengan pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit cacing dalam kehidupan sehari-hari. Tim pengabdian masyarakat melakukan kegiatan promotif kesehatan berupa edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan terkait pencegahan penyakit cacing. Kegiatan edukasi kesehatan dengan tema “ Pencegahan Penyakit Cacing ” pada tanggal 26 Maret 2022 dan diikuti 34 peserta dari warga wilayah kelurahan Tomang Jakarta Barat dapat terselenggara dengan baik. Hasil tes awal para peserta didapatkan nilai rata-rata sebesar 75,17 dan hasil posttest rata-rata peserta yaitu 80. Hasil pre-test peserta edukasi menunjukkan pengetahuan awal tentang pencegahan penyaki cacing yang cukup baik dan setelah mengikuti edukasi kesehatan pencegahan penyakit cacing tingkat pengetahuan peserta semakin baik dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan peserta edukasi pencegahan penyakit cacing sebanyak 6,45%. Kegiatan edukasi terkait pencegahan penyakit cacing dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta informasi pola hidup bersih dan sehat dapat disampaikan kepada keluarga serta warga sekitar.
Hubungan antara tingkat stres dengan hasil belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2014 Metta Andriliani Tantra; Enny Irawaty
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 2 (2019): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i2.3838

Abstract

Stres merupakan suatu perasaan emosional yang sering dialami manusia, terutama bagi mereka yang menghadapi tuntutan untuk bertindak secara cepat dan tepat. Mahasiswa kedokteran dalam pendidikannya dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres yang dialami mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara dan keterkaitannya dengan hasil belajar Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Tingkat stres mahasiswa diukur dengan menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale. Data hasil belajar didapatkan dari pengumuman hasil ujian tulis dan KKD. Tingkat stres yang paling banyak dialami mahasiswa adalah stres sedang (78,4%), diikuti stres berat (12,2%) dan stres ringan (9,5%). Hasil belajar mahasiswa yang didapatkan yaitu lulus blok sebesar 81,2% dan gagal blok sebesar 18,9%. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan antara tingkat stres dan hasil belajar (nilai p>0,05). Banyak mahasiswa kedokteran yang mengalami stres, namun tidak memiliki keterkaitan dengan hasil belajar, seberapapun tingkat stres yang dialaminya.
Hubungan kualitas tidur dengan hasil belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Stefanie Stefanie; Enny Irawaty
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 2 (2019): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i2.3843

Abstract

Mahasiswa kedokteran memiliki beban tugas dan tanggung jawab yang berat. Hal tersebut dapat memengaruhi gaya hidup, termasuk pola tidur. Gangguan tidur dapat berdampak buruk terhadap fungsi kognitif, memori, dan kemampuan memusatkan perhatian, sedangkan hal tersebut penting untuk keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan hasil belajar pada mahasiswa kedokteran. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 205 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menilai kualitas tidur. Hasil belajar dinilai berdasarkan hasil komponen teori suatu blok sebelum ujian remedial. Pada penelitian ini digunakan uji statistik chi-square untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Sebanyak 144 mahasiswa (73,1%) mengalami kualitas tidur buruk dan 78 mahasiswa (39,6%) memiliki hasil belajar yang buruk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan hasil belajar. Mahasiswa dengan kualitas tidur buruk tidak selalu mendapatkan hasil belajar yang buruk.
Hubungan tekanan psikologis dan penundaan akademik (academic procrastination) terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Priesca Pricilia Nathasya; Enny Irawaty
Tarumanagara Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2020): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v3i1.9746

Abstract

Tekanan psikologis dapat dialami oleh setiap individu termasuk mahasiswa kedokteran. Tekanan psikologis dapat menyebabkan mahasiswa melakukan tindakan academic procrastination, yaitu penundaan melakukan tugas atau kegiatan akademik tanpa alasan yang jelas. Kedua hal tersebut diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan psikologis dan academic procrastination terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Penelitian cross-sectional ini diikuti 205 responden yang dipilih secara konsekutif berdasarkan kriteria tertentu. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner General Health Questionnaire–12 untuk mengukur tekanan psikologis dan kuesioner Procrastination Assessment Scale for Students untuk mengukur tindakan academic procrastination.  Data prestasi belajar didapatkan dari hasil ujian teori.  Di antara 205 responden studi ini didapatkan 42,9% mengalami tekanan psikologis, 45,3% melakukan tindakan academic procrastination, 18.5% mengalami tekanan psikologis dan melakukan prokrastinasi pada tugas akademiknya, dan 61,5% lulus ujian tulis. Tidak didapatkan hubungan statistik bermakna antara tekanan psikologis dengan prestasi belajar (P = 0,98) maupun  antara academic procrastination dengan prestasi belajar (P = 0,14). Tekanan psikologis tidak selalu selaras dengan kecenderungan mahasiswa melakukan academic procrastination yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar. Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui pentingnya self regulated learning dan motivasi tinggi untuk berprestasi sebagai upaya untuk mengatasi tekanan psikologis dan academic procrastination.
Pengaruh mendengarkan musik saat membaca dengan daya ingat mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Darren Christopher; Enny Irawaty
Tarumanagara Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2021): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v3i2.11743

Abstract

Daya ingat adalah kemampuan otak untuk menyimpan berbagai hal yang dilihat atau didengar   dan   menarik   kembali   informasi   yang   sudah   disimpan.   Mahasiswa kedokteran dituntut untuk memiliki daya ingat yang baik sehingga mampu mengingat kembali semua  materi yang  sudah dipelajarinya  untuk  menjadi dokter  yang  baik nantinya.  Peningkatan  daya  ingat  dapat  dilakukan  dengan  berbagai  cara, salah satunya melalui musik. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik terhadap daya ingat saat membaca suatu artikel. Studi dilakukan terhadap 40 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara dengan menggunakan desain eksperimental. Subjek dibagi menjadi kelompok mendengarkan musik (n = 20) dan tidak  mendengarkan  musik (n = 20).  Daya  ingat  dinilai dengan tes pilihan berganda  yang materinya berasal dari artikel yang diberikan. Pada kelompok mendengarkan musik, daya  ingat  kategori baik  yang  paling  banyak  didapatkan (60%),  sedangkan pada kelompok tidak mendengarkan musik, daya ingat kategori sedang yang paling banyak didapatkan (45%). Pada penelitian  ini tidak  ditemukan adanya pengaruh  statistik yang bermakna musik terhadap daya ingat saat membaca artikel (nilai p = 0,24). Meningkatkan daya ingat dengan mendengarkan musik perlu dipertimbangkan lebih lanjut, karena tidak semua mahasiswa memiliki gaya belajar auditori.